Selamat Kepada Calon Kepala Daerah Banyumas

Kamis, 18 Agustus 2016

TPA Gunung Tugel Ditutup


suaramerdeka.com
Pemkab Banyumas telah menutup operasional Tempat Penampungan Akhir (TPA) Gunung Tugel Purwokerto. Penutupan dilakukan karena TPA Gunung Tugel sudah tidak mampu menampung sampah yang berasal dari kawasan perkotaan.
Kabid Kebersihan dan Pertamanan Dinas Cipta Karya Kebersihan dan Tata Ruang (DCKKTR), Komariah, mengatakan, penutupan telah dilakukan sejak beberapa bulan lalu. Saat ini seluruh operasional dipindahkan ke TPA Kaliori, Kecamatan Kalibagor.
“Sejak Maret TPA Gunung Tugel sudah ditutup, seluruh operasional dipindahkan ke TPA Kaliori. Seluruh personel yang bertugas juga dipindahkan ke TPA Kaliori. Pemulung yang biasa di Gunung Tugel juga berpindah ke Kaliori,” katanya, kemarin.
TPA Gunung Tugel berdiri di lahan seluas 6,7 hektare dengan volume sampah rata-rata per hari sebanyak 300-350 meter kubik. Adapun TPA Kaliori memiliki luas sekitar tiga hektare dengan volume sampah rata-rata 70 meter kubik per hari.
Dikeluhkan Warga
Sebelumnya warga RW VIII Kelurahan Karangklesem, Kecamatan Purwokerto Selatan mengeluhkan bau menyengat yang ditimbulkan dari TPA. Bau menyengat tersebut tercium hingga permukiman warga yang berada di sepanjang Jalan Raya Karangklesem-Gunung Tugel.
“TPAKaliori sekarang menampung sampah dari wilayah Banyumas bagian timur serta wilayah perkotaan dan sekitarnya. Kapasitas TPA Kaliori mampu untuk menampung sampah yang berasal dari wilayah perkotaan dan Banyumas timur,” jelas dia.
Lebih lanjut dia mengatakan, menurut rencana lahan eks TPAGunung Tugel akan dijadikan ruang terbuka hijau (RTH). Seperti diketahui di wilayah perkotaan, luas ideal RTH sebanyak 20 persen dari luas kawasan, sementara kondisi saat ini baru dapat dipenuhi sekitar 10 persen.
“Rencana ke depan (lahan bekas TPAGunung Tugel) akan dimanfaatkan untuk RTH, tapi sampai sekarang kelihatannya belum,” ujar dia. Rencana itu masih memerlukan beberapa tahapan perencanaan dan persiapan.
Pengelolaan sampah di TPAKaliori, menurutnya, berbeda dengan di TPAGunung Tugel yang menggunakan metode konvensional. TPAKaliori menggunakan metode sanitary landfill, yakni dengan menutup tumpukan sampah dengan tanah yang dibuat menjadi beberapa lapis.

Pemanfaatan Lahan eks TPA Gunung Tugel Perlu Pembahasan

Pemkab Banyumas merencanakan lahan eks Tempat Pembungan Akhir (TPA) Gunung Tugel Purwokerto dijadikan kawasan hijau. Perubahan fungsi itu bertujuan untuk menambah luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di wilayah perkotaan.
Kabid Tata Ruang Dinas Cipta Karya Kebersihan dan Tata Ruang (DCKKTR), Puspa Wijayanti, mengatakan rencana itu telah dimasukkan dalam Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Kawasan Perkotaan Purwokerto. Namun realisasinya masih butuh pembahasan lebih lanjut.
“Pemanfaatan lahan eks TPA Gunung Tugel sudah diakomodir dalam RDTRK. Tapi sampai sekarang belum ada tindaklanjut maupun perencanaannya seperti apa. Belum ada pembahasan lagi,” katanya yang didampingi Kasi Perencanaan DCKKTR, Sudarsono, Kamis (18/8).
Seperti diberitakan, Pemkab telah menutup operasional TPA Gunung Tugel Purwokerto. Penutupan dilakukan karena TPA Gunung Tugel sudah tidak mampu menampung sampah yang berasal dari kawasan perkotaan.
Kabid Kebersihan dan Pertamanan, Komariah, mengatakan penutupan telah dilakukan sejak beberapa bulan lalu. Saat ini seluruh operasional dipindahkan ke TPA Kaliori, Kecamatan Kalibagor.

TPA Gunung Tugel Ditutup, TPA Kaliori akan Diperluas

emkab Banyumas menurut rencana akan memperluas area Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kaliori, Kalibagor. Hal itu menyusul pemindahan operasional TPA Gunung Tugel Purwokerto ke TPA Kaliori.
Kabid Kebersihan dan Pertamanan Dinas Cipta Karya Kebersihan dan Tata Ruang (DCKKTR), Komariah, mengatakan perluasan itu perlu dilakukan. Pasalnya jumlah volume sampah yang masuk ke TPA Kaliori otomatis meningkat seiring dengan penutupan TPA Gunung Tugel.
“Makanya ke depan ada rencana perluasan TPA Kaliori. Tahun ini kami akan melakukan kajian perluasan TPA Kaliori, anggarannya diajukan dalam APBD Perubahan. Nanti kami lihat dulu, memenuhi persyaratan atau tidak,” katanya, Jum’at (19/8).
Menurutnya kajian itu juga meliputi kajian kondisi tanah di sekitar area TPA Kaliori. Apabila seluruh persyaratan terpenuhi, pihaknya akan menyusun Detailed Engineering Design (DED) dan pembebasan lahan.
Berdasarkan data DCKKTR, sebelum ditutup TPA Gunung Tugel menampung sampah sekitar 300-350 meter kubik per hari yang berasal di wilayah perkotaan. Sedangkan TPA kaliori menampung sampah sekitar 70-80 meter kubik yang berasal dari wilayah Banyumas bagian timur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Info Tentang Blog Banyumas Corner

saya mencoba mendeskripsikan sebuah ungkapan yang berasal dari bahasa populer saat ini yaitu ungkapan Menduniakan Banyumas dan Memb...