Selamat Kepada Calon Kepala Daerah Banyumas

Senin, 29 Agustus 2016

Peluang Emas Optimalkan Potensi Gula Kristal Banyumas


Untuk Penuhi Permintaan Pasar 

Radar Banyumas
Potensi gula kristal di Kecamatan Cilongok belum dioptimalkan secara maksimal oleh 6.033 penderes gula. Pasalnya, dengan hasil produksi gula jawa mencapai 9 ton per hari hanya sekitar 100 kg yang diproduksi menjadi gula kristal. Kepala BKAD Cilongok, Waryoko menjelaskan, dengan jumlah produksi 100 kg per hari masih belum cukup untuk memenuhi permintaan gula kristal baik untuk pasar dalam negeri dan ekspor yang mencapai 10 ton per bulan. Untuk itu, pihaknya terus mendorong petani penderes bisa memanfaatkan kesempatan tersebut karena harga gula semut stabil. “Ini kesempatan bagi penderes untuk bisa beralih menjadikan gula jawa menjadi gula kristal. Selain itu, pemasarannya juga sangat menjanjikan, seperti di Desa Sudimara sudah ada perusahaan yang siap menampung hasil gula kristal petani, tentunya sudah bersertifikasi,” jelas Waryoko. Terkait kondisi tersebut, lanjut Waryoko, ada solusi bagi penderes yang selama ini menjadi aktor penting dengan produksi dan permintaan gula merah serta kristal di pasar dalam maupun luar negeri. “Ini yang terus kami sosialisasikan dan dorong kepada petani supaya bisa memanfaatkan peluang tersebut. Karena sudah banyak bukti terkait petani penderes yang beralih memproduksi gula kristal,”jelasnya. Di Karanglewas, meningkatnya permintaan pasar ekspor gula semut ke luar negeri sampai 11 ton per bulan, ternyata belum terpenuhi oleh petani dan suplaier yang ada di wilayah Banyumas. Pasalnya, jumlah produksi per bulan suplaier hanya bisa mengirim 4 ton per bulan. Salah satu suplaier eksportir gula semut atau kristal organik di Kecamatan Karanglewas, Lukman Wibisono SE menuturkan, permintaan ekspor komoditas gula semut atau kristal organik ke pasar Asia dan Eropa mengalami peningkatan setiap tahunnya. Namun, peningkatan permintaan tersebut yang mencapai 11 ton per bulan belum bisa diimbangi oleh jumlah produksi ditingkat petani. Sementara ditingkat suplier juga belum bisa memenuhi permintaan tersebut. “Untuk ditingkat suplier saja yang menampung barang dari petani belum bisa mencukupi atau memenuhi kuota 11 ton per hari, apalagi ditingkat petani. Sehingga permintaan meningkat membuat kami kewalahan dengan memenuhi sisa 7 ton belum bisa kami penuhi,”jelas Lukman. Berbagai upaya untuk bisa memenuhi kuota, lanjut Lukman, ia bersama koperasi terus mensosialisasikan peluang tersebut. Menurutnya,petani penderes masih enggan untuk beralih memproduksi gula semut.


Sumber: http://radarbanyumas.co.id/peluang-emas-optimalkan-potensi-gula-kristal-banyumas-untuk-penuhi-permintaan-pasar/
Copyright © Radarbanyumas.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Info Tentang Blog Banyumas Corner

saya mencoba mendeskripsikan sebuah ungkapan yang berasal dari bahasa populer saat ini yaitu ungkapan Menduniakan Banyumas dan Memb...