Up date info
Calon Lokasi Dipasangi Patok
Jalan Tembus Jensud-Gerilya
Pembangunan jalan tembus baru dari Jalan Jenderal Soedirman menuju Jalan Gerilya ditargetkan sudah dimulai tahun depan.
Saat ini, patok yang menunjukkan calon lokasi badan jalan, juga sudah terpasang. Seperti terlihat di lokasi, patok- patok yang menunjukkan calon lokasi badan jalan sudah terpasang. Patok yang terbuat dari pipa pvc dan dicor tersebut, sudah terpasang sejak sekitar setahun lalu.
“Setahu saya pemasangan patok sudah sekitar setahun lalu, awalnya memakai kayu, lalu diganti dengan cor sekitar setengah tahun lalu,” ujar salah satu warga RT 5 RW 1 Kelurahan Kranji, Darius yang ditemui di lokasi, Selasa (13/9). Saat ini kondisi sebagian lahan yang direncanakan menjadi lokasi badan jalan tembus baru dari Jalan Jenderal Soedirman menuju Jalan Gerilya kebanyakan masih berupa lahan pertanian.
Darius mengatakan, adanya jalan tembus baru tersebut menurutnya memang dapat mempermudah akses transportasi. Dia yakin pembangunan akan memberi manfaat yang dapat secara langsung dirasakan masyarakat.
Anggaran Rp 27 Miliar
Tanah di sekitar lokasi tersebut, menurutnya dimiliki oleh beberapa orang. Kebanyakan, kata dia pemilik tanah di sekitar lokasi merupakan warga yang tinggal di wilayah lain. Sementara itu dari data Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Banyumas, anggaran pembebasan lahan untuk keperluan pembangunan jalan akses baru tersebut semula sebesar Rp 39 miliar.
Namun setelah proses penghitungan oleh tim appraisal, anggaran yang diperlukan untuk pembebasan lahan hanya sebesar Rp 27 miliar. Pembangunan fisik jalan akses baru dari Jalan Jenderal Soedirman menuju Jalan Gerilya ditargetkan mulai dikerjakan tahun depan.
Menurut Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Banyumas Irawadi, saat ini proses pembangunan masih dalam tahap pembebasan lahan. Menurutnya proses tersebut diharapkan dapat selesai dilakukan tahun ini. “Masih tahap appraisal, kita targetkan tahun ini pembebasan selesai. Tahun depan konstruksi dapat dimulai,” katanya.
Ia mengatakan, adapun kebutuhan lahan untuk pembangunan jalan itu, untuk lebar lahan mencapai 22 meter, dengan panjang lahan mencapai 2,1 kilometer.
|
Pembangunan Fisik Mulai Tahun Depan
Akses Baru Jalan Jenderal Soedirman
Pembangunan Fisik Mulai Tahun Depan
Pembangunan fisik jalan akses baru dari Jalan Jenderal Soedirman menuju Jalan Gerilya ditargetkan mulai dikerjakan tahun depan.
Menurut Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Banyumas Irawadi, saat ini proses pembangunan dalam tahap pembebasan lahan. Proses tersebut diharapkan dapat selesai dilakukan tahun ini.
“Masih tahap appraisal, kami targetkan tahun ini pembebasan selesai. Tahun depan konstruksi dapat dimulai,” jelasnya saat ditemui Rabu (7/9). Dia mengatakan, adapun kebutuhan lahan untuk pembangunan jalan itu, untuk lebar 22 meter sepanjang 2,1 kilometer.
Dikatakan, tahun ini alokasi anggaran untuk pembebasan lahan tersebut mencapai sebesar Rp 26 miliar. Menurutnya, kendati lebar 22 meter, namun untuk pengerasan jalan, nantinya hanya akan dilakukan selebar 2 x 7 meter. Sebab, badan jalan akan dibuat menjadi dua lajur, yang masing-masing memiliki lebar sekitar 7 meter.
“Nantinya fisik jalan tersebut akan seperti Jalan Gerilya, jadi memiliki median jalan,” tuturnya. Pembangunan jalan tersebut sudah direncanakan sejak beberapa tahun lalu. Pembangunan jalan itu, juga terkait rencana Pemkab Banyumas mengembangkan kawasan pusat keramaian baru di sisi selatan Kota Purwokerto.
Adapun lokasi jalan tersebut direncanakan di depan SMP 1 Purwokerto dan tembus di Jalan Gerilya. Adanya rencana pembangunan jalan tersebut juga membuat desain pembangunan Taman Edukasi Sumber Daya Air Kranji diubah. Menurut Kabid Sungai dan Air Baku Dinas SDABM Banyumas Achmad Setiawan, desain diubah karena lokasi taman berdekatan dengan lokasi calon jalan akses baru tersebut.
|
20 Bidang Tanah Harus DibebaskanAkses Jalan Jenderal Soedirman ke Jalan Gerilya
Selain menggunakan tanah milik pemerintah, pembangunan jalan akses baru dari Jalan Jenderal Soedirman menuju Jalan Gerilya, menggunakan lahan milik masyarakat.
Menurut Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Banyumas Irawadi, di lokasi yang akan dibangun jalan akses tersebut, ada sekitar 20 bidang tanah milik masyarakat yang masih dalam proses pembebasan.
Dia mengatakan, proses pembebasan lahan itu, ditargetkan selesai pada tahun ini.
Hal itu terkait rencana pembangunan fisik jalan yang akan dimulai pada tahun depan. Dia mengatakan, anggaran pembebasan lahan tersebut sebesar Rp 26 miliar yang bersumber dari APBD Banyumas 2016.
“Ada sekitar 20 warga yang mempunyai lahan di wilayah tersebut. Anggaran pembebasan awalnya diusulkan Rp 39 miliar, tetapi setelah optimalisasi kelihatannya hanya Rp 26 miliar,” jelasnya.
Lebar 7 Meter
Kendati memiliki lebar mencapai 22 meter, namun untuk perkerasan jalan, nantinya hanya akan dilakukan selebar 2 x 7 meter. Sebab, badan jalan akan dibuat menjadi dua lajur, masing-masing memiliki lebar 7 meter. “Nantinya fisik jalan tersebut akan seperti Jalan Gerilya, jadi memiliki median jalan,” tuturnya.
Pembangunan jalan tersebut sudah direncanakan sejak beberapa tahun lalu. Pembangunan jalan itu, juga terkait rencana Pemkab Banyumas mengembangkan kawasan pusat keramaian baru di sisi selatan Kota Purwokerto.
Adapun lokasi jalan tersebut direncanakan berada di depan SMP 1 Purwokerto dan tembus di Jalan Gerilya. Adanya rencana pembangunan jalan tersebut juga sempat membuat desain pembangunan Taman Edukasi Sumber Daya Air Kranji diubah.
Menurut Kabid Sungai dan Air Baku Dinas SDABM Banyumas Achmad Setiawan, desain diubah karena lokasi taman berdekatan dengan lokasi calon jalan akses baru tersebut.
|
Rencana Pembangunan Jalan Penghubung antar Jalan Utama
Menurut Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Perkotaan Purwokerto Tahun 2014-2034, untuk rencana pembangunan Central Bisnis District (CBD) terpaksa dibatalkan. “Itu didasarkan pada pertimbangan alokasi RTH publik kawasan perkotaan yang masih kurang. Sehingga kawasan yang rencananya diplot sebagai CBD akan tetap dipertahankan sebagai zona hijau. Namun dengan adanya pembangunan Jaringan Jalan Penghubung dipastikan tetap tumbuh secara alami menjadi kota baru. infrastruktur ini akan mendorong simpul ekonomi baru di lahan yang bukan milik Pemda Banyumas. Di wilayah ini akan tumbuh subur bisnis property .
Untuk kota baru milik Pemda kita tunggu rilis terbaru. Intinya Kota berbasis Green city dan RTH. detailnya bisa berbeda dari berita yang dulu beredar.
Tahap pengadaan tanah untuk kepentingan umum pembangunan jalan baru yang menghubungkan Jalan Jend. Soedirman - Gerilya tepatnya di Depan SMPN 1 Purwokerto sampai Perumahan Tanjung Elok sudah sampai pekerjaan pengukuran yang merupakan tahap pelaksanaan. 2 tahap sebelumnya yaitu tahap perencanaan dan persiapan sudah selesai dilaksanakan akhir tahun 2015. Pada pekerjaan pengukuran ini dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan inventarisasi dan identifikasi yang meliputi : penelitian yuridis kepemilikan tanah, menghitung/identifikasi bangunan yang berada di atas dan dibawah permukaan tanah dan menghitung/identifikasi tanam tumbuh. Pengukuran dilakukan terhadap 17 bidang tanah kepemilikan yang berada di Kel. Pasirmncang (3 bidang) dan Kel. Tanjung (14 bidang) dan sebagian besar tanah milik Pemerintah Kab. Banyumas.(imam_p/sdabm) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar