Selamat Kepada Calon Kepala Daerah Banyumas

Selasa, 30 Agustus 2016

Bendungan Kali Tajum



 Wikipedia 
Quote:
Kali Tajum atau Sungai Tajum adalah sebuah sungai yang berada di Provinsi Jawa Tengah dan merupakan anak sungai Kali Serayu. Sungai Tajum berhulu di Perbukitan Bulakamba tepatnya di Desa Samudra, Kecamatan PekuncenKabupaten Banyumas dan bermuara ke Kali Serayu. Selain itu juga dari barat Gunung Slamet, serta dari Perbukitan Wangon-Lumbir. Terdapat Waduk Penjalin di ujung Sungai Tajum yang menjadi batas daerah aliran sungai (DAS) Serayu dengan DAS Pemali serta batas Kabupaten Banyumas dengan Kabupaten Brebes. Sungai Tajum mengalir sepanjang lebih dari 65 Km melewati Kecamatan Pekuncen, Kecamatan Gumelar, Kecamatan Ajibarang, Kecamatan Wangon, Kecamatan Purwojati, Kecamatan Jatilawang dan Keavamatan Rawalo. Sungai Tajum berada di daerah aliran sungai DAS Serayu[1]. Anak sungai Kali Tajum yang cukup besar diantaranya:
  • Sungai Dare
  • Sungai Lopasir
  • Sungai Glagah
  • Sungai Datar
  • Sungai Kawung
  • Sungai Arus
  • Sungai Penaruban
  • Sungai Grembul

Pemanfaatan

Penduduk di sepanjang Sungai Tajum memanfaatkan untuk sumberdaya perikanan baik secara tradisional dengan cara memancing atau menjala. Besarnya debit air Sungai Tajum juga dimanfaatkan untuk pengairan/ irigasi melalui sejumlah bendung seperti Bendung Tajum. Bendung Tajum yang berada di Desa Tipar Kidul, Kecamatan Ajibarangmerupakan bendungan tertua era orde baru dan diresmikan oleh Presinden RI kala itu, Soeharto. Aliran Sungai Tajum di Desa Desa Tipar Kidul, Kecamatan Ajibarang juga menyimpan pesona alam berupa perbukitan dengan hutan pinus di kanan kiri sungai sehingga sangat potensial dikembangkan sebagai obyek wisata (Obwis) alam. Sebagai salah satu sungai terbesar di DAS Serayu, aliran Sungai Tajum tergolong berair jernih dalam dan tenang, ditambah pemandangan alam di sebelah kanan kiri sungai yang sangat indah.


credit to http://www.jajandolan.com/JJS ke Bendungan Tipar Kidul Peninggalan Presiden Soeharto di Ajibarang

Dari Sobat Jajandolan yang nunggu update info lokasi JJS atau Jalan-jalan Sore terbaru dari kami mana suaranya ?!! Hehe.. Sudah lama juga nih nggak Jalan-jalan sore soalnya, mengingat cuaca yang tidak bersahabat hampir di setiap sore hari sepanjang bulan ini. hari Minggu sore kemarin, Alhamdulillah cuaca sedang cukup bersahabat dengan tim Jajandolan, sehingga kami berkesempatan untuk hunting tempat JJS yang asyik buat nongkrong, dan murah meriah bahkan gratis tentunya, hehe.. 

Tujuan JJS kami kali ini berdasar pada info dari salah satu teman, bahwa di daerah, atau tepatnya di desa Tipar Kidul, Ajibarang, terdapat beragam view pemandangan alam yang menarik dan juga ada sebuah bendungan sungai Tajum yang biasanya ramai untuk tempat nongkrong di sore hari. Kami pun kemudian memutuskan untuk njajah desa milang kori ke desa Tipar Kidul, Ajibarang Banyumas.

Rute dari Ajibarang kota atau pertigaan lampu merah Ajibarang, kami lurus ke arah selatan menyusuri Jl. Raya Pancasan, melewati pertigaan Karang Bawang, lalu terus menyusuri Jl. Raya Ajibarang - Wangon, sampai melewati pabrik semen Bima. Tidak jauh setelah pabrik semen Bima, kami menemui perempatan kecil, kemudian kami masuk belok ke kiri atau ke Timur (Arah jalan yang terdapat gapura berwarna merah putih pada foto). Dari sana kami menyusuri jalan aspal kecil, dimana ada beberapa bagian jalan yang kondisinya agak sedikit rusak dan berlubang, namun tidak begitu parah. Sejak masuk gapura itulah kami sudah masuk wilayah desa Tipar Kidul, Ajibarang. Sepanjang perjalanan banyak sekali pohon dan kebun Rambutan milik warga setempat. Kami berpikir mungkin desa ini menjadi salah satu pemasok buah Rambutan yang dijual oleh para pedagang buah di pasar Ajibarang.

Gapura Merah Putih Sebelah Kiri Jalan, Jalur Masuk Menuju Bendungan Tipar


Kondisi Jalan Menuju Bendungan Tipar
Perjalanan berlanjut hingga menemui pertigaan pertama, dimana jika belok kiri, di sana terdapat pabrik pembuatan pallet kalo tidak salah. Dari pertigaan tersebut Sobat lurus terus saja hingga sampai ke pertigaan ke dua, dimana di antara pertigaan tersebut terdapat warung dan batu yang dilukis wajah orang. Nah sampai situ lah Sobat sudah bisa melihat Bendungan Tajum, atau biasa lebih akrabnya disebut dengan nama Bendungan Tipar. Jika Sobat hendak menuju ke spot / sisi bagian kanan bendungan, Sobat tinggal belok saja ke kanan (motor parkir saja di sekitar warung), namun jika Sobat ingin menyusuri Bendungan Tipar dengan kendaraan, lebih enaknya Sobat belok kiri, kemudian menyebrang  jembatan yang melintasi Bendungan Tipar tersebut.

Pertigaan Lokasi Bendungan Tipar


Sedikit saran dari kami, dengan kondisi jembatan saat ini yang kurang memungkinkan untuk dilintasi kendaraan roda 4, kami sarankan untuk Sobat pergi ke sana dengan menggunakan motor saja. Jika pun membawa kendaraan roda empat / mobil, disarankan untuk menitipkan atau memarkirkan mobil sebelum jembatan dan jangan memaksakan menyebrang jembatan dengan menaikinya, hal ini demi keselamatan Sobat sendiri.

Jembatan Bendungan Tipar dengan Kondisi yang Tidak Memungkinkan untuk Diseberangi Kendaraan Roda Empat


View Bendungan Tipar dari Sisi Timur Sungai
View di lokasi bendungan cukup bagus untuk menikmati waktu sore bersama teman dan keluarga. Selain Sobat bisa nongkrong dan bersantai ria di sini, Sobat juga bisa memancing ikan di sekitar Bendungan kalau Sobat hobi memancing (tentunya wajib membawa perlengkapan memancing sendiri), terbukti banyak juga warga setempat dan pengunjung lain yang sedang memancing di sana. Tapi Kalau mau memancing di tepian sungai di sekitar bendungan hati-hati ya Sob, hal ini juga berlaku buat sobat yang membawa anak kecil, untuk diawasi secara ketat, mengingat arus sungai Tajum di Bendungan Tipar ini sangat deras dan dalam, serta tidak adanya pagar pembatas di sekitar lokasi Bendungan Tipar tersebut.



Lokasi Bendungan Tipar ini ramai ketika sore hari, terutama saat akhir pekan. Tidak ada retribusi tiket masuk ataupun parkir di lokasi ini. Hanya saja kami sarankan buat Sobat yang JJS-an ke sini untuk tertib tidak parkir sembarangan, serta menjaga kesopanan dan tata krama yang berlaku, tidak hanya saat Jajandolan ke tempat ini, akan tetapi juga ke tempat lain di Banyumas.

Jika beruntung, pulangnya Sobat bisa membeli 'oleh-oleh' buah Rambutan yang dipetik langsung dari pohonnya. Kami cukup beruntung, di saat perjalanan pulang kami secara tidak sengaja berhasil menemui salah satu warga setempat yang sedang ngunduh atau panen rambutan, dan dijual dengan harga hanya Rp. 5.000,- saja per kilo / per ikatnya!!, harga yang sangat murah mengingat harga buah Rambutan di pasar maupun pedagang buah bisa mencapai Rp.7.000,- hingga Rp. 15.000,- per kilonya.



Hal yang membuat terkejut sepulang dari Bendungan Tipar ini adalah ketika kami mengetahui bahwa ternyata Bendungan tersebut merupakan peninggalan dari masa Presiden Soeharto & beliau sendiri lah yang meresmikan bendungannya pada 26 Februari 1973. Artinya tepat 26 Februari 2016 nanti Bendungan Tipar tersebut berusia 43 tahun.

Seperti dilansir dari website Soeharto.co , bahwasanya pada hari Senin, 26 Februari 1973, di hari tersebut Presiden Soeharto meresmikan bendungan di Desa Tipar Kidul, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Proyek yang menelan biaya sebesar 1,75 milyar rupiah ini dilengkapi dengan saluran-saluran dan talang air serta jembatan. Bendungan ini bermanfaat sebagai irigasi teknis yang mampu mengairi sawah seluas 3.404 hektar.  Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23 Maret 1973”, hal 507. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003)

Mungkin jika kami menelusuri secara seksama di lokasi Bendungan tersebut, atau paling tidak bertanya kepada warga sekitar, pasti kami akan tahu letak monumen atau tanda tangan peresmiannya. Atau barangkali dari Sobat yang pernah ke sini sudah tahu dimana letaknya? Sayangnya waktu itu kami tidak sempat mencari tahu hal tersebut karena faktor cuaca yang mendadak berubah mendung dan gelap hingga kami pun bergegas untuk beranjak pulang dari sana.

Semoga dengan diangkatnya Bendungan Tipar  di artikel Jajandolan kali ini, bisa mengangkat potensi wisata dan tempat rekreasi di desa Tipar Kidul, Ajibarang. Apalagi, mengingat dari bendungan Tersebut memiliki sisi historis yang merupakan peninggalan dari era Presiden Soeharto. Tentunya kami berharap juga agar Pemerintah Kabupaten Banyumas tutut ikut serta mengembangkan potensi wisata ini. Dan dengan potensi buah Rambutan yang banyak dibudidayakan oleh warga setempat , semoga bisa mengangkat desa Tipar Kidul menjadi sentra penghasil buah Rambutan, atau pun desa Agrowisata buah Rambutan di kecamatan Ajibarang, Banyumas.

sumber  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Info Tentang Blog Banyumas Corner

saya mencoba mendeskripsikan sebuah ungkapan yang berasal dari bahasa populer saat ini yaitu ungkapan Menduniakan Banyumas dan Memb...