Radarbanyumas
Peluang usaha yang dianggap bagus membuat Pedagang Kaki Lima (PKL) baru bermunculan di alun-alun Banyumas. Karena itu, PKL harus lebih ditata agar jumlahnya tidak terus membengkak. Saat ini, sudah 87 PKL yang berjualan di alun-alun Banyumas. Padahal, jumlah pedagang yang akan ditampung di zona yang sudah disiapkan sejumlah 47 pedagang.
Camat Banyumas, Drs Ahmad Suryanto MSi mengatakan, jumlah PKL alun-alun memungkinkan untuk terus bertambah dari waktu kewaktu. Dia mendapat arahan dari bupati agar jumlah PKL Alun-alun Banyumas tidak sampai overload. Untuk menyiasatinya, PKL alun-alun Banyumas terlebih dahulu harus mendaftar melalui paguyuban. Adanya pendaftaran memudahkan pendataan di paguyuban. Kondisi ini semakin mempermudah penataan PKL. “Betul-betul harus didata,jangan sampai terlalu banyak pedagang dan terlihat kurang tertata,” ujarnya. Saat ini, PKL tidak hanya berjualan di utara Alun-alun Banyumas, namun selatan Alun-alun Banyumas juga mulai digunakan untuk berjualan. Menurut dia, ada tempat-rempat tertentu yang tidak diperbolehkan untuk berjualan. Tempat tersebut antara lain, di tikungan selatan Alun-alum Banyumas. Informasi yang dia peroleh, akan dibangun air mancur di alun-alun sebelah selatan. Apabila ada PKL di sana, dikhawatirkan akan menghalangi air mancur tersebut. “Agar yang lewat jalan raya tahu ada air mancur, jadi menarik,” ujarnya. Tidak hanya itu, jalan di depan Masjid Agung Nur Sulaiman juga tidak dianjurkan untuk berjualan. Sebab, bisa menghalangi arus lalu-lintas kendaraan di jalan tersebut. “Kalau semua padat akan repot,” imbuhnya.
Sumber: http://radarbanyumas.co.id/pkl-alun-alun-banyumas-overload/ |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar