Tulisan ini adalah yang ke sekian dari ide saya, solusi agar Kabupaten tetap berdaya saing tinggi, berdampingan dengan daerah lain yang sudah membangun dalam jangka waktu lama, yang mana pada saat yang sama di Kabupaten Banyumas pembangunan menumpuk di Purwokerto. Artinya Kabupaten Banyumas mulai membangun dari awal.
Jarak Lumbir Tambak maupun Pekuncen Sumpiuh itu harus jadi perhatian serius , selama ini Purwokerto memang pas di tengah. Menurut kami ibukota paling berpeluang Banyumas tapi tiap eks kawedanan harus punya Upsa atau Uptd terpadu yang melayani administrasi kependudukan, pendidikan, tenaga kerjaan dll. Itu harus terbagi merata.
Bagi Banyumas berat secara anggaran jika pecah jadi Barat dan Timur, kalo bersatu akan lebih kokoh bersaing dengan kabupaten tetangga caranya ya itu pelayanan merata. Kita yang penting hidup makmur ga perlu ego masing2 jadi ibukota, yang penting kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi.
Meskipun Kota Banyumas mungkin kalah ramai dengan kota semacam Kroya atau Majenang, tapi tetap punya potensi besar, salah satunya proyek besar Revitaliasi kawasan kota lama sebagai realisasi menjual heritage dan kota pusaka sebagai proram pemkab. Itu belum termasuk potensi alam an budaya sepanjang kali Serayu.
Membangun Banyumas jadi ibukota kabupaten lebih efisien secara biaya karena hanya membangun kantor yang belum ada, sebagian instansi vertikal suda hada dan berjalan normal seperti daerah otonom.
Dari segi potensi ekonomi tentu sokongan Banyumas barat sebagai basis industri beratnya, serta Sumpouh dan sekitarnya sebagai basis kuliner.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar