Selamat Kepada Calon Kepala Daerah Banyumas

Rabu, 31 Agustus 2016

Aplikasi Si-Amin Tampung Dokumen Digital

suaramerdeka.com
Untuk meningkatkan mutu pendidikan Perguruan Tinggi, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto mendiseminasikan aplikasi Sistem Informasi Audit Mutu Internal (Si-Amin) di Gedung Rektorat lantai 4, pekan lalu.
Hadir dalam peluncuran aplikasi Si-Amin Rektor, Wakil Rektor, Dekan dan Wakil Dekan, dan seluruh Kaprodi di lingkup IAIN Purwokerto. Rektor IAIN Dr Luthfi Hamidi Mag mengatakan, aplikasi ini sangat menarik karena belum diterapkan di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang lain.
”Kita siap untuk sedekah aplikasi ini ke beberapa PTKIN yang membutuhkan. Konon, sudah ada 22 PTKIN yang tertarik dengan aplikasi ini,” ungkapnya. Dijelaskan, sistem aplikasi Si- Amin IAIN Purwokerto tercipta berkat kerja sama antara Lembaga Penjaminan Mutu dengan Unit Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (Unit TIPD) IAIN Purwokerto.
Sesuai dengan UU Dikti No. 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi yang menekankan bahwa penyelenggaraan pendidikan disimpan dalam pangkalan data masing-masing perguruan tinggi sebagai kegiatan untuk mengukur standar antara penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian, dan peningkatan (PPEPP).
Menurut Rektor, aplikasi ini dirancang untuk menampung dokumen-dokumen yang ada di program studi dalam bentuk digital. Selama ini, dokumen dalam bentuk cetak sering hilang dan rusak. Dengan adanya aplikasi Si- Amin ini diharapkan kegiatan pembelajaran tidak lagi dipusingkan oleh dokumen. Semua serba jelas dan transparan dengan terupload dalam aplikasi ini.
Audit Mutu Internal
Ketua Lembaga Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) Dr Suwito MAg mengatakan aplikasi ini hanya awal saja. Ke depan masih membutuhkan beberapa aplikasi lain yang dapat diimplementasikan dalam pembelajaran. Aplikasi Si-Amin ini digunakan untuk audit mutu internal yang juga bisa digunakan untuk audit mutu eksternal.
Aplikasi ini memuat data program studi, data dosen secara lengkap, instrumen penilaian untuk prodi dari standar 1 hingga standar 7, dan ada rekap penilaiannya. ‘’Bahkan, aplikasi ini dilengkapi dengan simulasi penilaian yang menjadikan kita bisa mengakses pencapaian mutu program studi,’’katanya.
Suwito menjelaskan, keberadaan dari aplikasi ini dipersiapkan untuk evaluasi kinerja program strudi untuk lebih terukur melalui ketersediaan data dalam pelayanan pendidikan sesuai dengan visi, misi, dan mandat IAIN Purwokerto.
Sistem dan mekanisme kerja dilakukan melalui partisipasi menyeluruh sumber daya yang terorganiasi dalam tata kelola yang profesional dan terukur. Adanya aplikasi Si-Amin akan memudahkan audit untuk memeriksa kesesuaian dan ketidaksesuaian sistem mutu dengan standar yang telah ditentukan.
‘’Oleh karena itu, prinsip kebaruan, tepat waktu, akurasi, dan akuntabilitas dapat diterapkan dengan baik,’’ujarnya.

Tiparkidul Diberi Bantuan Pompa dan Embung

suaramerdeka.com
Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian segera merealisasikan bantuan 12 unit pompa air dan embung air untuk para petani di Desa Tiparkidul, Kecamatan Ajibarang.
Pasalnya, meski menjadi desa tempat lokasi Bendung Tajum, namun petani setempat tak bisa memanfaatkan bendung besar tersebut. Bantuan ini sekaligus untuk menjawab persoalan kesulitan air pertanian tadah hujan desa setempat.
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, Sumarjo Gatot Irianto menyatakan, persyaratan kepada petani penerima bantuan untuk dapat menjual hasil panen padinya kepada Bulog setempat. ìJangan dijual ke tengkulak. Karena itu, kami minta Dandim dan Danramil turut mengawasi hal ini,” pesannya saat kunjungan dan dialog bersama kelompok tani di Balai Desa Tiparkidul, Ajibarang, Minggu (29/8).
Untuk wilayah Tiparkidul, selain akan menerima pompa air bantuan dari Dirjen PSP Kementerian Pertanian, juga akan mendapatkan embung. Embung tersebut rencananya akan dibangun di wilayah Grumbul Serang yang selalu mengalami krisis air ketika kemarau tiba.
Andalkan Hujan
Dijelaskan lebih rinci, Kepala Desa Tiparkidul, Riyanto mengatakan, selama ini mayoritas petani dari tujuh kelompok tani di desa setempat hanya mengandalkan musim hujan sebagai waktu tanam padi mereka.
Lokasi Bendung Tajum yang lebih rendah daripada lahan pertanian di desa setempat membuat petani tak bisa menikmati prasarana irigasi yang mengaliri 3200 hektar sawah di Kecamatan Wangon, Jatilawang dan Rawalo tersebut. “Akibatnya petani kami harus menaikan air dengan pompa air. harus dengan pompa air. Padahal bantuan pompa air baru ada dua unit.
Akibatnya banyak petani yang harus menyewa dengan biaya mahal bensin tak bersubsidi sekaligus harus antre bergantian. Dengan demikian sangat memakan waktu dan biaya,” katanya. Ia menyampaikan terimakasih kepada Kementerian Pertanian yang akan memberikan bantuan pompa air dan embung kepada petani Desa Tiparkidul dalam waktu dekat ini.
Ia berharap dengan pompa air ini maka petani tak kesulitan lagi menyedot air ketika kemarau tiba. Sementara wilayah persawahan di bagian barat ini terutama Grumbul Serang dapat mengatasi persoalan air di wilayah ini.

Selasa, 30 Agustus 2016

SMAN Banyumas Raih Best Achievement Tingkat Nasional tahun 2015



SMAN Banyumas Raih Best Achievement Tingkat Nasional tahun 2015
SMAN Banyumas berhasil meraih predikat pertama untuk kategori Best Achievement atau Pencapaian Terbaik dalam Lomba Sekolah Sehat Nasional jenjang SMA/MA/SMK tahun 2015. Gelaran LSS tahun 2015 ini merupakan penyelenggaraan ke-25 kalinya yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sekolah yang mempunyai luas 4 hektar ini mempunyai sarana dan prasarana yang lengkap sebagai penunjang proses pembelajaran, baik didalam maupun luar ruangan. Selain mata pelajaran teori, mapel praktek pun beraneka ragam, dari olah raga, seni hingga praktek keterampilan robotic dan aeromodeling ada ditempat ini.
"Yang utama dari penyelenggaraan LSS adalah mendorong terwujudnya sekolah bersih dan sehat di seluruh Indonesia,” ujar Thamrin pada kesempatan penyerahan penghargaan Lomba Sekolah Sehat, di Depok, Jawa Barat, Minggu (16/08/2015). Sekretaris Ditjen Dikdasmen ini mengatakan, tujuan lain dari penyelenggaraan LSS adalah untuk memberikan motivasi kepada tim UKS tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta tim pelaksana UKS tingkat sekolah dalam membina dan mengembangkan UKS.
Pada tahun ini Kemdikbud menetapkan 24 sekolah sebagai pemenang Lomba Sekolah Sehat tingkat nasional, kategori sekolah dengan Kinerja Terbaik dan Kategori sekolah dengan Pencapaian Terbaik. LSS yang dilaksanakan sejak tahun 1991 merupakan kegiatan rutin tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah pusat bekerja sama dengan Pembina UKS tingkat provinsi, dan kabupaten/kota.
LSS diikuti oleh lembaga pendidikan jenjang Taman Kanak-kanak/RA, Sekolah Dasar/MI, Sekolah Menengah Pertama/MTs, Sekolah Menengah Atas/SMK/MA. Penilaian dilakukan menggunakan instrumen penilaian yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian Kebijakan Balitbang Kemendikbud, bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri.
Salah satu sudut sekolah
Sumarti, salah seorang tenaga pengajar mengatakan bahwa (hasil) ini adalah buah dari kerja keras semua pihak yang dengan gigih dan rajin untuk menjadikan sekolah ini sejuk, indah dan sehat. “Kepala sekolah tidak hanya memberikan ide, namun juga turun langsung dalam menyelesaikan setiap gagasannya” sambutnya. “Salah satu efek dari lingkungan hijau dan asri ini, banyak siswa yang betah berada di sekolah sampai sore bahkan malam hari” tambahnya.
Atas prestasi ini Mohamad Husein selaku Kepala Sekolah mendapatkan kesempatan untuk mengikuti upacara Detik-detik Proklamasi 17 Agustus bersama Presiden di Jakarta. Prestasi lain, tahun ini pun SMAN Banyumas masuk dalam nominasi penilaian Sekolah Bebas Narkoba tingkat Propinsi Jawa Tengah.
Tempat Relaksasi Ikan
Kelas Aeromodeling
Ruang UKS
Sekolah Anti Narkoba

sumber  http://dindik.banyumaskab.go.id/

SDN Locondong Rawalo Sekolah Sehat Terbaik Tingkat Nasional, ini Penampakannya



Sekolah Sehat Terbaik Tingkat Nasional, ini Penampakannya
SDN Locondong yang beralamat di Jl. Pramuka, Desa Losari Kecamatan Rawalo baru saja dinobatkan sebagai Juara Pertama Lomba Sekolah Sehat (LSS) jenjang SD ditingkat Nasional tahun 2016.
Berdiri di atas lahan seluas 2927 m2, SD yang berdiri sejak tahun 1985 saat ini berakreditasi A (POINT 92). Sekolah yang berbatasan dengan Kabupaten Cilacap ini mengedepankan Visi Unggul dalam Prestasi, Tangguh, Berbudaya yang dilandasi Iman dan Taqwa serta Berwawasan Lingkungan.
Sekolah yang pada tahun 2015 lalu menduduki peringkat terbaik pada LSS tingkat Propinsi Jawa Tengah saat ini dikomandani oleh Puji Astuti Esti Cahyani, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala Sekolah.
Prestasi lainnya yang diraih SDN Locondong pada tahun Pelajaran 2015/2016 adalah sebagai peringkat terbaik ke-2 dalam Lomba Tata Kelola BOS SD tingkat Kabupaten Banyumas serta Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional 2014/2015
Misi yang dipegang teguh sekolah ini adalah ;
  1. Menerapkan pembelajaran yang aktif, kreaktif, efektif dan menyenangkan ( PAKEM ) dalam situasi yang kondusif.
  2. Meningkatkan keterampilan siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler.
  3. Membimbing dan memotivasi siswa agar mempunyai semangat belajar yang tinggi dan kemauan belajar yang keras untuk mengembangkan potensinya agar menjadi manusia yang cerdas, beriman dan bertaqwa.
  4. Membimbing kinerja guru disertai dedikasi yang tinggi dan memupuk kesadaran bekerja secara disiplin.
  5. Mengadakan kerjasama yang baik dengan komite sekolah dan masyarakat lingkungan sekolah untuk meningkatkan kepedulian terhadap sekolah / pendidikan.
  6. Menanamkan dan mengembangkan budaya daerah sehingga memiliki rasa cinta terhadap budaya nasional.
  7. Menerapkan manajemen yang transparan dengan melibatkan semua komponen yang ada.
  8. Memberikan pelajaran tambahan yang dipadukan dengan kegiatan ekstrakurikuler yang ada.
  9. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, indah dan tertib sehingga tercipta pelaksanaan KBM yang sesuai dengan apa yang kita harapkan dengan :
    • Memanfaatkan fungsi lingkungan.
    • Mengurangi pencemaran lingkungan.
    • Mengurangi kerusakan lingkungan.
Seperti apa SD yang menyandang predikat Sebagai Sekolah Sehat terbaik Nasional? Ini penampakannya
 


sumber  http://dindik.banyumaskab.go.id/

Bendungan Kali Tajum



 Wikipedia 
Quote:
Kali Tajum atau Sungai Tajum adalah sebuah sungai yang berada di Provinsi Jawa Tengah dan merupakan anak sungai Kali Serayu. Sungai Tajum berhulu di Perbukitan Bulakamba tepatnya di Desa Samudra, Kecamatan PekuncenKabupaten Banyumas dan bermuara ke Kali Serayu. Selain itu juga dari barat Gunung Slamet, serta dari Perbukitan Wangon-Lumbir. Terdapat Waduk Penjalin di ujung Sungai Tajum yang menjadi batas daerah aliran sungai (DAS) Serayu dengan DAS Pemali serta batas Kabupaten Banyumas dengan Kabupaten Brebes. Sungai Tajum mengalir sepanjang lebih dari 65 Km melewati Kecamatan Pekuncen, Kecamatan Gumelar, Kecamatan Ajibarang, Kecamatan Wangon, Kecamatan Purwojati, Kecamatan Jatilawang dan Keavamatan Rawalo. Sungai Tajum berada di daerah aliran sungai DAS Serayu[1]. Anak sungai Kali Tajum yang cukup besar diantaranya:
  • Sungai Dare
  • Sungai Lopasir
  • Sungai Glagah
  • Sungai Datar
  • Sungai Kawung
  • Sungai Arus
  • Sungai Penaruban
  • Sungai Grembul

Pemanfaatan

Penduduk di sepanjang Sungai Tajum memanfaatkan untuk sumberdaya perikanan baik secara tradisional dengan cara memancing atau menjala. Besarnya debit air Sungai Tajum juga dimanfaatkan untuk pengairan/ irigasi melalui sejumlah bendung seperti Bendung Tajum. Bendung Tajum yang berada di Desa Tipar Kidul, Kecamatan Ajibarangmerupakan bendungan tertua era orde baru dan diresmikan oleh Presinden RI kala itu, Soeharto. Aliran Sungai Tajum di Desa Desa Tipar Kidul, Kecamatan Ajibarang juga menyimpan pesona alam berupa perbukitan dengan hutan pinus di kanan kiri sungai sehingga sangat potensial dikembangkan sebagai obyek wisata (Obwis) alam. Sebagai salah satu sungai terbesar di DAS Serayu, aliran Sungai Tajum tergolong berair jernih dalam dan tenang, ditambah pemandangan alam di sebelah kanan kiri sungai yang sangat indah.


credit to http://www.jajandolan.com/JJS ke Bendungan Tipar Kidul Peninggalan Presiden Soeharto di Ajibarang

Dari Sobat Jajandolan yang nunggu update info lokasi JJS atau Jalan-jalan Sore terbaru dari kami mana suaranya ?!! Hehe.. Sudah lama juga nih nggak Jalan-jalan sore soalnya, mengingat cuaca yang tidak bersahabat hampir di setiap sore hari sepanjang bulan ini. hari Minggu sore kemarin, Alhamdulillah cuaca sedang cukup bersahabat dengan tim Jajandolan, sehingga kami berkesempatan untuk hunting tempat JJS yang asyik buat nongkrong, dan murah meriah bahkan gratis tentunya, hehe.. 

Tujuan JJS kami kali ini berdasar pada info dari salah satu teman, bahwa di daerah, atau tepatnya di desa Tipar Kidul, Ajibarang, terdapat beragam view pemandangan alam yang menarik dan juga ada sebuah bendungan sungai Tajum yang biasanya ramai untuk tempat nongkrong di sore hari. Kami pun kemudian memutuskan untuk njajah desa milang kori ke desa Tipar Kidul, Ajibarang Banyumas.

Rute dari Ajibarang kota atau pertigaan lampu merah Ajibarang, kami lurus ke arah selatan menyusuri Jl. Raya Pancasan, melewati pertigaan Karang Bawang, lalu terus menyusuri Jl. Raya Ajibarang - Wangon, sampai melewati pabrik semen Bima. Tidak jauh setelah pabrik semen Bima, kami menemui perempatan kecil, kemudian kami masuk belok ke kiri atau ke Timur (Arah jalan yang terdapat gapura berwarna merah putih pada foto). Dari sana kami menyusuri jalan aspal kecil, dimana ada beberapa bagian jalan yang kondisinya agak sedikit rusak dan berlubang, namun tidak begitu parah. Sejak masuk gapura itulah kami sudah masuk wilayah desa Tipar Kidul, Ajibarang. Sepanjang perjalanan banyak sekali pohon dan kebun Rambutan milik warga setempat. Kami berpikir mungkin desa ini menjadi salah satu pemasok buah Rambutan yang dijual oleh para pedagang buah di pasar Ajibarang.

Gapura Merah Putih Sebelah Kiri Jalan, Jalur Masuk Menuju Bendungan Tipar


Kondisi Jalan Menuju Bendungan Tipar
Perjalanan berlanjut hingga menemui pertigaan pertama, dimana jika belok kiri, di sana terdapat pabrik pembuatan pallet kalo tidak salah. Dari pertigaan tersebut Sobat lurus terus saja hingga sampai ke pertigaan ke dua, dimana di antara pertigaan tersebut terdapat warung dan batu yang dilukis wajah orang. Nah sampai situ lah Sobat sudah bisa melihat Bendungan Tajum, atau biasa lebih akrabnya disebut dengan nama Bendungan Tipar. Jika Sobat hendak menuju ke spot / sisi bagian kanan bendungan, Sobat tinggal belok saja ke kanan (motor parkir saja di sekitar warung), namun jika Sobat ingin menyusuri Bendungan Tipar dengan kendaraan, lebih enaknya Sobat belok kiri, kemudian menyebrang  jembatan yang melintasi Bendungan Tipar tersebut.

Pertigaan Lokasi Bendungan Tipar


Sedikit saran dari kami, dengan kondisi jembatan saat ini yang kurang memungkinkan untuk dilintasi kendaraan roda 4, kami sarankan untuk Sobat pergi ke sana dengan menggunakan motor saja. Jika pun membawa kendaraan roda empat / mobil, disarankan untuk menitipkan atau memarkirkan mobil sebelum jembatan dan jangan memaksakan menyebrang jembatan dengan menaikinya, hal ini demi keselamatan Sobat sendiri.

Jembatan Bendungan Tipar dengan Kondisi yang Tidak Memungkinkan untuk Diseberangi Kendaraan Roda Empat


View Bendungan Tipar dari Sisi Timur Sungai
View di lokasi bendungan cukup bagus untuk menikmati waktu sore bersama teman dan keluarga. Selain Sobat bisa nongkrong dan bersantai ria di sini, Sobat juga bisa memancing ikan di sekitar Bendungan kalau Sobat hobi memancing (tentunya wajib membawa perlengkapan memancing sendiri), terbukti banyak juga warga setempat dan pengunjung lain yang sedang memancing di sana. Tapi Kalau mau memancing di tepian sungai di sekitar bendungan hati-hati ya Sob, hal ini juga berlaku buat sobat yang membawa anak kecil, untuk diawasi secara ketat, mengingat arus sungai Tajum di Bendungan Tipar ini sangat deras dan dalam, serta tidak adanya pagar pembatas di sekitar lokasi Bendungan Tipar tersebut.



Lokasi Bendungan Tipar ini ramai ketika sore hari, terutama saat akhir pekan. Tidak ada retribusi tiket masuk ataupun parkir di lokasi ini. Hanya saja kami sarankan buat Sobat yang JJS-an ke sini untuk tertib tidak parkir sembarangan, serta menjaga kesopanan dan tata krama yang berlaku, tidak hanya saat Jajandolan ke tempat ini, akan tetapi juga ke tempat lain di Banyumas.

Jika beruntung, pulangnya Sobat bisa membeli 'oleh-oleh' buah Rambutan yang dipetik langsung dari pohonnya. Kami cukup beruntung, di saat perjalanan pulang kami secara tidak sengaja berhasil menemui salah satu warga setempat yang sedang ngunduh atau panen rambutan, dan dijual dengan harga hanya Rp. 5.000,- saja per kilo / per ikatnya!!, harga yang sangat murah mengingat harga buah Rambutan di pasar maupun pedagang buah bisa mencapai Rp.7.000,- hingga Rp. 15.000,- per kilonya.



Hal yang membuat terkejut sepulang dari Bendungan Tipar ini adalah ketika kami mengetahui bahwa ternyata Bendungan tersebut merupakan peninggalan dari masa Presiden Soeharto & beliau sendiri lah yang meresmikan bendungannya pada 26 Februari 1973. Artinya tepat 26 Februari 2016 nanti Bendungan Tipar tersebut berusia 43 tahun.

Seperti dilansir dari website Soeharto.co , bahwasanya pada hari Senin, 26 Februari 1973, di hari tersebut Presiden Soeharto meresmikan bendungan di Desa Tipar Kidul, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Proyek yang menelan biaya sebesar 1,75 milyar rupiah ini dilengkapi dengan saluran-saluran dan talang air serta jembatan. Bendungan ini bermanfaat sebagai irigasi teknis yang mampu mengairi sawah seluas 3.404 hektar.  Dikutip langsung dari buku “Jejak Langkah Pak Harto 28 Maret 1968-23 Maret 1973”, hal 507. Buku ini ditulis oleh Team Dokumentasi Presiden RI, Editor: G. Dwipayana & Nazarudin Sjamsuddin dan diterbitkan PT. Citra Kharisma Bunda Jakarta Tahun 2003)

Mungkin jika kami menelusuri secara seksama di lokasi Bendungan tersebut, atau paling tidak bertanya kepada warga sekitar, pasti kami akan tahu letak monumen atau tanda tangan peresmiannya. Atau barangkali dari Sobat yang pernah ke sini sudah tahu dimana letaknya? Sayangnya waktu itu kami tidak sempat mencari tahu hal tersebut karena faktor cuaca yang mendadak berubah mendung dan gelap hingga kami pun bergegas untuk beranjak pulang dari sana.

Semoga dengan diangkatnya Bendungan Tipar  di artikel Jajandolan kali ini, bisa mengangkat potensi wisata dan tempat rekreasi di desa Tipar Kidul, Ajibarang. Apalagi, mengingat dari bendungan Tersebut memiliki sisi historis yang merupakan peninggalan dari era Presiden Soeharto. Tentunya kami berharap juga agar Pemerintah Kabupaten Banyumas tutut ikut serta mengembangkan potensi wisata ini. Dan dengan potensi buah Rambutan yang banyak dibudidayakan oleh warga setempat , semoga bisa mengangkat desa Tipar Kidul menjadi sentra penghasil buah Rambutan, atau pun desa Agrowisata buah Rambutan di kecamatan Ajibarang, Banyumas.

sumber  


Puluhan Hektar Sawah di Wangon Kekurangan Pasokan Air

Saluran Irigasi Kurang Berfungsi Maksimal 


Radar Banyumas 
BANYUMAS-Sebanyak 1000 hektar lahan pesawahan di Kecamatan Wangon mengandalkan Saluran Irigasi Tajum. Namun akibat adanya pendangkalan di Bendung Tajum, aliran air ke sawah petani di wilayah Wangon menjadi tidak maksimal. Menghadapi musim tanam ketiga, petani berharap pengerukan bendungan segera direalisasikan. Danramil Wangon Kapt Inf Sardiman menjelaskan, saat ini ada 300 hektar sawah yang sedang diolah menghadapi musim tanam ketiga. Namun, air yang mengalir ke sawah masih belum maksimal karena Bendung Tajum mengalami pendangkalan. Untuk itu, ia yang juga ikut menggarap sawah mengharapkan ada pengerukan Bendung Tajum tersebut. “Kurang maksimalnya air di irigasi setelah dicek ternyata disebabkan adanya pendangakalan di daerah Bendung Tajum. Bahkan satu hektar lokasi sungai sudah berubah menjadi perkebunan. Hal ini yang membuat air di bendungan mengalami pendangkalan dan mengakibatkan air yang mengalir ke irigasi Tajum tidak maksimal,”jelas Sardiman, Senin (29/8). Untuk solusi pengerukan, lanjutnya, petani wilayah Wangon siap membantu walaupun bendungan tersebut berada di wilayah Kecamatan Ajibarang. “Kami siap membantu dan kami bersama-sama dengan petani yang di wilayah Tiparkidul dan sekitarnya siab bahu membahu supaya aliran air irigasi maksimal. Jika lairan maksimal, air di wilayah Wangon tak akan berkurang jika petani Tiparkidul menyedot air di Bendung Tajum,”katanya. Untuk wilayah Tiparkidul, selain akan menerima pompa air bantuan dari Dirjen PSP Kementerian Pertanian, juga akan mendapatkan embung. Embung tersebut rencananya akan dibangun di wilayah Grumbul Serang yang selalu krisis air jika musim kemarau turun. Kepala Desa Tiparkidul Riyanto mengatakan, untuk wilayah grumbul Serang selalu krisis air terutama untuk pengairan sawah. Diharapkan dibangunnya embung tersebut dapat meningkatkan produksi padi di desanya. “Kami sudah mengajukan pembuatan embung ke Pemerintah Provinsi Jateng namun tidak direalisasikan setelah dari rencana enam titik hanya tiga titik dan Tiparkidul tidak ikut masuk. Dengan pembangunan embung oleh Dirjen PSP Kementerian Pertanian, diharapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh petani dan warga,”jelasnya.


Sumber: http://radarbanyumas.co.id/puluhan-hektar-sawah-di-wangon-kekurangan-pasokan-air/
Copyright © Radarbanyumas.co.id

Apartemen di Purwokerto Mungkinkah?

Rencana 3 investor ingin membangun Apartemen di Purwokerto , 

Apakah dengan hampir ampungnya Perda RDTRK akan segera terwujud ?

Quote info Purwokerto
Bupati Banyumas: Nanti Boleh Bangun Apartemen.
terkait bangunan vertikal terutama untuk hunian. “Perda untuk apartemen (hunian vertikal) sedang proses. Kemungkinan tahun ini selesai, nanti boleh bangun apartemen,” kata Husein.

Sebagai perangkat hukum dan legalitas, perda sudah mendesak. Mengingat, kata Husein, sudah ada tawaran rumah susun (rusun) dari Kemenpera dan ada pengajuan izin apartemen investor. “Tawaran dari kemnpera belum bisa karena tidak ada perda, dan masih kita kaji pertimbangan sosiologisnya,” katanya.
Menurutnya, sudah ada tiga onvestor mengajukan izin. “Yang satu lokal (Banyumas) yang dua luar kota. Karena belum ada perda jadi masih menunggu,” imbuh Husein lagi.



dulu  sudah ada yang mengajukan ijin yaitu Mohaz apartemen, tapi infonya terbentur aturan karena lokasi di Pandak Baturaden sebagai zona hijau waktu itu. 

Perlhan hunian vertikal akan menjadi keutuhan jika harga tanah sudah mencapai klimaks. Artinya Hunian vertikal adalah solusi mengatasi kebutuhan tempat tinggal , bisnis dan perhotelan ditengah keterbatasan lahan dengan harga  yang semakin tinggi.

dan membaca statemen Bupati, Pemda Banyumas mengakomodasi persoalan ini. Jadi Apartemen di Purwokerto Mungkinkah? Ya, sangat mungkin. 

Tahap Awal Membangun Kota Baru Pereng Purwokerto, Jalan Tembus Jensud-Gerilya


Up date info

Calon Lokasi Dipasangi Patok
Jalan Tembus Jensud-Gerilya

Pembangunan jalan tembus baru dari Jalan Jenderal Soedirman menuju Jalan Gerilya ditargetkan sudah dimulai tahun depan.
Saat ini, patok yang menunjukkan calon lokasi badan jalan, juga sudah terpasang. Seperti terlihat di lokasi, patok- patok yang menunjukkan calon lokasi badan jalan sudah terpasang. Patok yang terbuat dari pipa pvc dan dicor tersebut, sudah terpasang sejak sekitar setahun lalu.
“Setahu saya pemasangan patok sudah sekitar setahun lalu, awalnya memakai kayu, lalu diganti dengan cor sekitar setengah tahun lalu,” ujar salah satu warga RT 5 RW 1 Kelurahan Kranji, Darius yang ditemui di lokasi, Selasa (13/9). Saat ini kondisi sebagian lahan yang direncanakan menjadi lokasi badan jalan tembus baru dari Jalan Jenderal Soedirman menuju Jalan Gerilya kebanyakan masih berupa lahan pertanian.
Darius mengatakan, adanya jalan tembus baru tersebut menurutnya memang dapat mempermudah akses transportasi. Dia yakin pembangunan akan memberi manfaat yang dapat secara langsung dirasakan masyarakat.
Anggaran Rp 27 Miliar
Tanah di sekitar lokasi tersebut, menurutnya dimiliki oleh beberapa orang. Kebanyakan, kata dia pemilik tanah di sekitar lokasi merupakan warga yang tinggal di wilayah lain. Sementara itu dari data Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Banyumas, anggaran pembebasan lahan untuk keperluan pembangunan jalan akses baru tersebut semula sebesar Rp 39 miliar.
Namun setelah proses penghitungan oleh tim appraisal, anggaran yang diperlukan untuk pembebasan lahan hanya sebesar Rp 27 miliar. Pembangunan fisik jalan akses baru dari Jalan Jenderal Soedirman menuju Jalan Gerilya ditargetkan mulai dikerjakan tahun depan.
Menurut Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Banyumas Irawadi, saat ini proses pembangunan masih dalam tahap pembebasan lahan. Menurutnya proses tersebut diharapkan dapat selesai dilakukan tahun ini. “Masih tahap appraisal, kita targetkan tahun ini pembebasan selesai. Tahun depan konstruksi dapat dimulai,” katanya.


Ia mengatakan, adapun kebutuhan lahan untuk pembangunan jalan itu, untuk lebar lahan mencapai 22 meter, dengan panjang lahan mencapai 2,1 kilometer.


Pembangunan Fisik Mulai Tahun Depan
Akses Baru Jalan Jenderal Soedirman



Pembangunan fisik jalan akses baru dari Jalan Jenderal Soedirman menuju Jalan Gerilya ditargetkan mulai dikerjakan tahun depan.


Menurut Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Banyumas Irawadi, saat ini proses pembangunan dalam tahap pembebasan lahan. Proses tersebut diharapkan dapat selesai dilakukan tahun ini.


“Masih tahap appraisal, kami targetkan tahun ini pembebasan selesai. Tahun depan konstruksi dapat dimulai,” jelasnya saat ditemui Rabu (7/9). Dia mengatakan, adapun kebutuhan lahan untuk pembangunan jalan itu, untuk lebar 22 meter sepanjang 2,1 kilometer.


Dikatakan, tahun ini alokasi anggaran untuk pembebasan lahan tersebut mencapai sebesar Rp 26 miliar. Menurutnya, kendati lebar 22 meter, namun untuk pengerasan jalan, nantinya hanya akan dilakukan selebar 2 x 7 meter. Sebab, badan jalan akan dibuat menjadi dua lajur, yang masing-masing memiliki lebar sekitar 7 meter.


“Nantinya fisik jalan tersebut akan seperti Jalan Gerilya, jadi memiliki median jalan,” tuturnya. Pembangunan jalan tersebut sudah direncanakan sejak beberapa tahun lalu. Pembangunan jalan itu, juga terkait rencana Pemkab Banyumas mengembangkan kawasan pusat keramaian baru di sisi selatan Kota Purwokerto.


Adapun lokasi jalan tersebut direncanakan di depan SMP 1 Purwokerto dan tembus di Jalan Gerilya. Adanya rencana pembangunan jalan tersebut juga membuat desain pembangunan Taman Edukasi Sumber Daya Air Kranji diubah. Menurut Kabid Sungai dan Air Baku Dinas SDABM Banyumas Achmad Setiawan, desain diubah karena lokasi taman berdekatan dengan lokasi calon jalan akses baru tersebut.

20 Bidang Tanah Harus DibebaskanAkses Jalan Jenderal Soedirman ke Jalan Gerilya


Selain menggunakan tanah milik pemerintah, pembangunan jalan akses baru dari Jalan Jenderal Soedirman menuju Jalan Gerilya, menggunakan lahan milik masyarakat.


Menurut Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Banyumas Irawadi, di lokasi yang akan dibangun jalan akses tersebut, ada sekitar 20 bidang tanah milik masyarakat yang masih dalam proses pembebasan.



Dia mengatakan, proses pembebasan lahan itu, ditargetkan selesai pada tahun ini.



Hal itu terkait rencana pembangunan fisik jalan yang akan dimulai pada tahun depan. Dia mengatakan, anggaran pembebasan lahan tersebut sebesar Rp 26 miliar yang bersumber dari APBD Banyumas 2016.



“Ada sekitar 20 warga yang mempunyai lahan di wilayah tersebut. Anggaran pembebasan awalnya diusulkan Rp 39 miliar, tetapi setelah optimalisasi kelihatannya hanya Rp 26 miliar,” jelasnya.



Lebar 7 Meter



Kendati memiliki lebar mencapai 22 meter, namun untuk perkerasan jalan, nantinya hanya akan dilakukan selebar 2 x 7 meter. Sebab, badan jalan akan dibuat menjadi dua lajur, masing-masing memiliki lebar 7 meter. “Nantinya fisik jalan tersebut akan seperti Jalan Gerilya, jadi memiliki median jalan,” tuturnya.



Pembangunan jalan tersebut sudah direncanakan sejak beberapa tahun lalu. Pembangunan jalan itu, juga terkait rencana Pemkab Banyumas mengembangkan kawasan pusat keramaian baru di sisi selatan Kota Purwokerto.



Adapun lokasi jalan tersebut direncanakan berada di depan SMP 1 Purwokerto dan tembus di Jalan Gerilya. Adanya rencana pembangunan jalan tersebut juga sempat membuat desain pembangunan Taman Edukasi Sumber Daya Air Kranji diubah.



Menurut Kabid Sungai dan Air Baku Dinas SDABM Banyumas Achmad Setiawan, desain diubah karena lokasi taman berdekatan dengan lokasi calon jalan akses baru tersebut.


Rencana Pembangunan Jalan Penghubung antar Jalan Utama

Menurut Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Perkotaan Purwokerto Tahun 2014-2034, untuk rencana pembangunan Central Bisnis District (CBD) terpaksa dibatalkan. “Itu didasarkan pada pertimbangan alokasi RTH publik kawasan perkotaan yang masih kurang. Sehingga kawasan yang rencananya diplot sebagai CBD akan tetap dipertahankan sebagai zona hijau. Namun dengan adanya pembangunan Jaringan Jalan Penghubung dipastikan tetap tumbuh secara alami menjadi kota baru. infrastruktur ini akan mendorong simpul ekonomi baru di lahan yang bukan milik Pemda Banyumas. Di wilayah ini akan tumbuh subur  bisnis  property .  
Untuk kota baru milik Pemda kita tunggu rilis terbaru. Intinya Kota berbasis Green city dan RTH. detailnya bisa berbeda dari berita yang dulu beredar. 




Tahap pengadaan tanah untuk kepentingan umum pembangunan jalan baru yang menghubungkan Jalan Jend. Soedirman - Gerilya tepatnya di Depan SMPN 1 Purwokerto sampai Perumahan Tanjung Elok sudah sampai pekerjaan pengukuran yang merupakan tahap pelaksanaan. 2 tahap sebelumnya yaitu tahap perencanaan dan persiapan sudah selesai dilaksanakan akhir tahun 2015. Pada pekerjaan pengukuran ini dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan inventarisasi dan identifikasi yang meliputi : penelitian yuridis kepemilikan tanah, menghitung/identifikasi bangunan yang berada di atas dan dibawah permukaan tanah dan menghitung/identifikasi tanam tumbuh. Pengukuran dilakukan terhadap 17 bidang tanah kepemilikan yang berada di Kel. Pasirmncang (3 bidang) dan Kel. Tanjung (14 bidang) dan sebagian besar tanah milik Pemerintah Kab. Banyumas.(imam_p/sdabm)

Senin, 29 Agustus 2016

Purwokerto Selatan Sebagai Basis Pusat Ekonomi Baru


Pemerintah Kabupaten Banyumas merancang arah pembangunan Perkotaan Purwokerto dengan membatasi pembangunan dan alih fungsi lahan di wilayah bagian utara. Karena wilayah bagian utara direncanakan sebagai daerah konservasi dan pensuplai air bersih perkotaan sehingga kelestarian lingkungan harus tetap terjaga. Oleh Karena itu Pembangunan difokuskan kebagian Timur dan terutama Selatan sebagai daerah yang berpotensi untuk menampung ledakan penduduk dan mengakomodasi perkembangan kota dengan berbagai permasalahan dan kebutuhan penduduknya yang semakin kompleks.

Selama beberapa tahun terakhir, Berbagai pembangunan baik oleh Pemerintah Daerah maupun oleh swasta telah mengakomodasi rencana besar ini. 
Antara Lain sebagai berikut :

1.   Pemindahan Terminal ke Bulupitu dan Alih Fungsi Terminal lama menjadi Taman Kota Andang Pangrenan. 

Dengan dipindahkannya terminal maka bekas lahan terminal bisa dialihfungsikan menjadi Ruang Terbuka Hijau serta mengurangi efek negative yang dulu sempat melekat di kawasan ini sebagai daerah lokalisasi serta tindak criminal lainnya. Citra daerah ini pun mulai berubah. Pada awalnya konsep taman kota sempat menjadi kontroversi bagi sebagian pihak ( pengamat politik local) bahwa Pemda tidak merakyat karena dipaga rdan untuk masuk taman harus membayar , saya rasa belajar dari kasus Taman Berkoh yang rawan terjadi tindak asusila kita semakin sadar bahwa konsep taman yang minimal secara efek negative adalah taman berpagar.

Di lain Pihak Lokasi Terminal baru menjadi lebih berkembang. Daerah yang pada awalnya sepi dan banyak tersedia lahan kosong di sekitarnya, perlahan tumbuh menjadi basis ekonomibaru yang berkaitandenganbisnistransportasi, pergudangan, kulinerdansebagainya. Terminal barudengandaya tamping yang lebihluas, juga lebih mendukung Purwokerto sebagai gerbang kota regional karena bisa menampung lebih banyak kendaraan dibanding sebelum pindah.  Saat ini lingkungan kawasan terminal Bulupitu juga berkembang menjadi pusat jasa, mulai banyak dijumpai fasilitas umum seperti taman kota( TamanlaluLintas), RumahSakit, Hotel , Restorandankampus.

2.       Pembangunan SPAM  GunungTugel

Seperti berita yang sudah lama beredar bahwa salah satu masalah di Purwokerto bagian selatan adalah suplai air bersih yang kurang. Hal ini menjadi salah satu penyebab kurangnya minat masyarakat untuk memilih berdomisili di kawasan ini. Oleh karena itu dengan telah dibangun dan dioperasikannya  SPAM Gunung Tugel maka masalah suplai air bersih teratasi. Instalasi air ini mengolah air yang bersumber dari Kali Serayu untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Purwokerto Bagian selatan dan sekitarnya. Maka, perlahan Kawasan ini mulai menjadi primadona beberapa pengembang property untuk membangun perumahan di Karangklesem dan sekitarnya, bahkan sudah ada yang membangun di kawasan Gunung Tugel. Tentu saja ini menjadi salah satu magnet baru di Purwokerto yang tentu saja sesuai tujuan Pemkab agar daerah Selatan menjadi pemusatan pemukiman penduduk kota Masa depan.

3.       Relokasi TPA Gunung Tugel dan Pelebaran Jalan Gunung Tugel Pegalongan.

Tempat pembuangan Akhir Sampah di gunung Tugel telah resmi ditutup dan dipindah ke Kalibagor yang memiliki kapasitas lahan lebih luas. Untuk lahan Eks TPA infonya akan dijadikan RTH atau Taman kota. Ini bisa menjadi destinasi wisata baru jika dikelola professional, karena sangat potensial dikembangkan. Selain menjadi lokasi alternative lokasi wisata yang sudah ada, salah satu potensi yang bisa berkembang adalah memanfaatkan nilai jual view perkotaan Purwokerto dari daerah selatan. Pemandangan perkotaan Purwokerto adalah daya tarik tersendiri bagi kawasan ini nantinya selain fungsi sebagai Ruang terbuka Hijau. Bahkan potensi alamnya juga sangat indah,  berupa perbukitan dan persawahan.

Dengan pelabaran jalan dan pembangunan hingga 5 tahap meskipun masih ada sedikit masalah yaitu rawan longsor, semoga bisa cepat diatasi dengan solusi permanen dan konkret. Menurut Peta RDTRK yang diterbitkan baru-baru ini, Wilayah Gunung Tugel hingga Pegalongan di utara Kali serayu masuk rencana Perluasan Perkotaan Purwokerto. Dengan dibangunnya jalan yang representative, menjadi annya bukan sekedar jalan pintas dari desa ke kota tapi juga bisa meningkatkan potensi daerah di kawasan ini.

4.       Peran Swasta yang turut mempelopori Purwokerto Selatan Sebagai Pusat Bisnis ,  jasa , perdagangan, Pendidikan dan Properti.

Pada awalnya kawasan Purwokerto Selatan hanya berkemabang sebagai daerah pendukung perkotaan Purwokerto. Usaha yang dikembangkan masyarakat hanya pertokoan biasa dan pergudangan serta usaha pengolahan kayu. Dalam perkembangannya Jalan gerilya menjadi basis  dealer mobil . Dengan munculnya masuknya salah satu hotel berjaringan nasional yaitu Santika dan dibangun di daerah ini, menjadi stimultan investor lain untuk masuk. Sekarang Investor dari Tegal sedang membangun Hotel Calista 9 lantai, serta Front One  sebagai salah satu hotel budget berjaringan juga mengincar lahan di Purwokerto selatan di barat Taman TRAP. Dan yang mulai santer terdengar adalah rencana pembanguna kembali Hotel Erlangga di Timur TRAP yang awalnya hanya hotel kecil menjadi salah satu hotel termegah di kawasan selatan nantinya. Selain Hotel, tentu saja peran Kampus, Sekolah swasta serta Rumah Sakit juga tak kalah penting sebagai pendukung kemajuan kawasan Purwokerto Selatan. Termasuk para pengembang perumahan .



Entri yang Diunggulkan

Info Tentang Blog Banyumas Corner

saya mencoba mendeskripsikan sebuah ungkapan yang berasal dari bahasa populer saat ini yaitu ungkapan Menduniakan Banyumas dan Memb...