BERIKAN MATERI: Direktur Pemberdayaan Informatika, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informasi, Septriana Tangkary saat memberikan materi sarahsehan Pada Sarasehan Ekonomi, Budaya dan Teknologi Informasi di Festival Dermaji, Desa Dermaji, Lumbir, baru-baru ini.(suaramerdeka.com/ Susanto)
suaramerdeka.com
Melalui rencana pita lebar jaringan telekomunikasi dan informasi yang telah dimulai saat ini, pemerintah Indonesia menargetkan tahun 2019, seluruh desa di Indonesia dapat saling terhubung dengan internet. Sebagai bagian dari masyarakat digital, desa bersama masyarakatnya harus bisa memanfaatkan secara positif teknologi untuk kemajuan kehidupannya.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Pemberdayaan Informatika, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informasi Septriana Tangkary saat sarahsehan Pada sarasehan Ekonomi, Budaya dan Teknologi Informasi di Festival Dermaji, Desa Dermaji, Lumbir, baru-baru ini.”Melalui internet inilah diharapkan desa di Indonesia harus bisa bersuara, dikenal potensinya dan semakin berdaya secara ekonomi, sosial budaya, pendidikan untuk kemajuan masyarakat dan Indonesia di ranah global,” tegasnya.
Melalui pita lebar Indonesia bersama agen-agen perubahan informatika yang ada di daerah seluruh Indonesia, diharapkan revolusi teknologi digital untuk mendukung revolusi mental dapat terlaksana dengan baik. Saat ini agen informatika desa telah merambah di 32 provinsi dan 138 kabupaten dari 514 kabupaten yang ada di seluruh Indonesia.
Desa, kata Septri, diharapkan bisa memanfaatkan berbagai jejaring sosial telekomunikasi khususnya dari relawan teknologi informasi dari pemerintah ataupun komunitas untuk pengembangan dan pemanfaatan teknologi digital ini.
Apalagi saat ini perluasan jaringan pita lebar oleh Telkom dan Telkomsel terus dilaksanakan.
“Jadi ke depan diharapkan di situs desa, tidak hanya lagi gambar kepala desa tetapi potensi desa, pembangunan desa. Sehingga desa dikenal oleh seluruh nusantara bahkan dunia. Kalau desa tak dikenal, bagaimana desa bisa membangun?” jelas Septriana.
Potensi pengembangan ekonomi dan sosial budaya di masa mendatang, kata Septri, akan semakin luas dengan makin banyaknya masyarakat pengguna internet. Apalagi selain potensi ekonomi, alam dan sumber daya manusianya, Indonesia juga kaya akan budaya termasuk 14 ribu lebih bahasa daerah. Melalui internet yang bisa menerobos rongga desa, menembus batas sekat geografis, maka tantangan kompetisi akan semakin meningkat di dunia global saat ini.
“Manfaatkan internet dengan positif untuk peningkatan pengetahuan dan teknologi. Kami terus mendorong agar seluruh desa bersama masyarakatnya saling terhubung. Sehingga potensi ekonomi, sosial, budaya bisa semakin dikenal dan menciptakan daya saing untuk kemajuan desa. Manfaatkan kemudahan dan fasilitas yang disediakan oleh pemerintah dan swasta,”tandasnya.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar