Baturraden Masih Favorit
Lokawisata Baturraden masih menjadi destinasi favorit wisatawan pada libur Lebaran tahun 2017. Tercatat, hingga H+7, jumlah pengunjung mampu melampaui target yang ditetapkan yaitu 126 ribu orang. Kepala UPT Lokawisata Baturraden, Djoko Haryanto mengatakan, target yang ditetapkan hanya 100.000 orang.
Namun, angka tersebut bisa dipenuhi pada H+6. “Pekan lebaran tahun ini bertepatan dengan libur sekolah. Jadi kunjungannya membeludak,” kata dia, kemarin. Menurut Djoko, objek wisata massal masih menjadi pilihan utama untuk wisatawan nusantara saat menghabiskan liburan.
Terutama dari kalangan keluarga dan rombongan kecil. Menurut dia, naiknya jumlah kunjungan ini juga disebabkan adanya titik jenuh dengan objek wisata massal di wilayah lain. Hal itu dimanfaatkan dengan menggenjot promosi melalui kereta api, media sosial dan media massa. “Kesempatan ini, kami manfaatkan untuk membuka dua wahana baru dan dipromosikan. Terbukti peminatnya juga banyak,” kata dia.
Dari data Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, pada libur lebaran ini Lokawisata Baturraden masih belum tergoyahkan dibanding seluruh objek wisata yang dikelola oleh Pemkab Banyumas. Sementara Objek Wisata Husada Kalibacin, memperoleh kunjungan paling sedikit, yakni 842 orang.
Belum Merata Sekretaris Dinporabudpar Banyumas, Suwondo Geni menyebutkan, meski kunjungan wisatawan di sejumlah obyek wisata terbilang cukup tinggi, tetapi belum merata ke seluruh daya tarik yang lain. Hal ini masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu dipecahkan.
“Objek wisata lainnya memang masih membutuhkan promosi dan tambahan wahana, atraksi atau daya tarik lainnya. Jadi bisa berimbang antara Baturraden dan lainnya,” kata dia. Dari data Asdep Analisis Data Pasar Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata tahun 2016, Lokawisata Baturraden menjadi objek Wisata Alam nomor dua di Jawa Tengah yang mendapat kunjungan paling banyak.
Posisi nomor satu masih diduduki obwis Guci di Tegal. Menurut dia, hal itu disebabkan area parkir di Guci lebih luas dibandingkan Baturraden. Oleh karena itu, pihaknya akan menambah kawasan parkir agar pengunjung lebih leluasa. “Tahun depan area parkir memang harus diperluas dan dibuat dua lantai. Untuk bus dan roda empat,” tambahnya.
Perlu Gelar Event Promosi
MONCERNYA Lokawisata Baturraden pada libur panjang sepanjang tahun adalah hal yang perlu dicermati. Pasalnya, fenomena ini tidak bisa diprediksi bakal bertahan di masa mendatang.
Menurut pengamat pariwisata Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Drs Chusmeru MSi, Lokawisata Baturraden memang menjadi destinasi andalan libur panjang seperti Lebaran. Sebab, karakteristik daya tarik tersebut lebih sesuai dengan jenis wisatawan kelompok atau grup dan keluarga. “Di Banyumas ada semacam idiom, Lebaran belum terasa “sah” kalau belum berkunjung ke Baturraden,” katanya.
Pengajar Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsoed ini mengatakan, jumlah pengunjung juga dipengaruhi oleh adanya atraksi dan daya tarik antar objek wisata. Di Lokawisata Baturraden, ada hiburan berupa seni tradisional.
Kondisi itu berbeda dengan objek wisata lainnya. Hanya Taman Rekreasi Andhang Pangrenan menggelar atraksi wisata. “Kalau bisa di setiap objek wisata selalu ada atraksi pertunjukan dan event khusus untuk promosi. Terutama pada saat libur panjang,” tambahnya.
Pengampu mata kuliah Komunikasi Tradisional ini mengatakan, dari data Dinporabudpar Banyumas ada catatan menarik, yakni pengunjung di Taman Bale Kemambang lebih tinggi 5.000 orang dibandingkan Taman Rekreasi Andhang Pangrenan.
Hal itu menunjukkan Taman Bale Kemambang lebih menarik untuk destinasi rekreasi keluarga dibanding TRAP. Selain itu, sambung dia, desain taman ini tentu lebih disukai oleh kalangan remaja. “Itu pasar yang jelas. Perlu diperbanyak sarana permainan dan fasilitas bersantai lainnya,” ujarnya.
sumber suara merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar