Para pasien thalassemia Banyumas banyak yang belum tertampung oleh pekerjaan formal. Hal ini menjadi perhatian Persatuan Pasien Thalasssemia Indonesia (PPTI) bersama para akademisi dari Fakultas Kedokteran Unsoed Purwokerto, untuk menjebatani mereka agar dapat mandiri.
Salah satu upaya yang dilakukan, dengan memberikan bantuan perangkat komputer untuk PPTI, sebagai langkah awal perencanaan pemberdayaan ekonomi pasien thalassemia Banyumas.
Perwakilan akademisi dari Unsoed Purwokerto, Lantip Rujito mengatakan, bantuan ini mendukung pemberdayaan ekonomi bagi pasien thalassemia di Banyumas. Dalam waktu dekat PPTI akan menggelar pelatihan bisnis online. Pelatihan bisnis online, kata dia, merupakan salah satu alternatif solusi yang ditawarkan, karena pasarnya tidak terbatas dan perkembangan bisnis online kini semakin maju.
”Dari sisi pelaku, individu thalassemia sangat potensial dan memiliki keuntungan sendiri mengingat pelaku dapat menjalankan bisnis ini dari rumah, dan tidak terkait dengan orang lain,” ujarnya.
Ia mengatakan, individu thalassemia dapat mengatur sendiri jadwal bisnis tanpa harus berurusan dengan pihak perusahaan yang terkadang masih menganggap ‘miring’ para pasien thalassemia. ”Upaya ini adalah upaya awal yang masih perlu perbaikan konsep dan eksekusi di lapangan,” katanya.
Dikatakan, dukungan masyarakat dan pemerintah serta para pemangku kepentingan sangat penting. Diharapkan dapat memberdayakan pasien thalassemia untuk hidup mandiri dan setara dengan komponen masyarakat lain.
sumber suara merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar