Kaus Banyumasan ramai diburu para pendatang yang sedang berlibur di Purwokerto selama libur Lebaran tahun ini. Hal itu memberikan dampak positif, karena membuat omzet pelaku usaha meningkat. Pemilik Gerai Kaus Ngapak Purwokerto, Pujianto, menuturkan, para konsumen sudah ramai sejak H+2 Lebaran dan transaksinya terus meningkat setiap hari.
”Banyak warga perantauan yang mampir ke sini membeli kaus Banyumasan. Alhamdulillah omzet penjualannya naik drastis,” katanya, kemarin. Dia menambahkan, selama dua pekan penjualan kaus Banyumas mencapai sekitar 100 pieces. Padahal, pada hari biasa transaksi penjualan kurang dari 50 pieces.
Harga kaus Banyumas berkisar Rp 75.000 hingga Rp 80.000 per pieces. Model kaus khas banyumasan yang diminati para konsumen adalah tema gambar dan tulisan Purwokerto tempo dulu, serta kata-kata khas Banyumas dan plesetannya.
”Kami masih fokus pada permainan kata-kata Banyumasan. Kata-kata ini paling diminati karena menjadi identitas Banyumas,” ujar Pujianto. Meskipun transaksi secara konvensional meningkat, pemilik gerai Kaus Ngapak tetap mengoptimalkan pemasaran online. Dalam pemasaran online, pelaku usaha itu menjalin kemitraan.
Skema kemitraan yang dilakukan dengan memberikan bagi hasil sebesar 40 persen untuk mitra dan 60 persen untuk managemen Kaus Ngapak. ”Pengelolaan kami lakukan secara syariah karena bagi hasil dari profit bukan dari omzet,” katanya. Setelah menjadi mitra, pesanan kaus tidak dibatasi minimal, bahkan pesan satu kaus pun akan tetap dilayani.
”Kami juga memberikan member card kepada pelanggan. Keuntungan bagi konsumen pemegang kartu ini, yaitu setiap melakukan pembelian akan mendapat potongan harga 10 hingga 15 persen dan tanpa minimal pembelian,” ujarnya.
sumber Suara Merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar