Empat desa di Kecamatan Jatilawang kini terus mengembangkan embung air di wilayahnya masing-masing.
Selain untuk ketersediaan air pertanian, embung ini juga digagas untuk ruang publik masyarakat. Empat desa tersebut yaitu Desa Karanganyar, Desa Kedungwringin, Desa Karanglewas, dan Desa Adisara. Kini fungsi pengairan pertanian dari embung-embung tersebut sudah mulai dilaksanakan. Apalagi saat ini curah hujan mulai jarang turun di wilayah Banyumas bagian selatan tersebut.
Kepala Desa Karanganyar, Kartim mengatakan pemerintah desa terus berusaha menyerap aspirasi dari masyarakat termasuk untuk pemenuhan kebutuhan air pertanian bagi petani. Apalagi wilayah Karanganyar merupakan bagian dari sentra penghasil padi di wilayah Jatilawang.
Makanya keberadaan embung air yang ada di desa tersebut diharapkan mampu membantu pemenuhan kebutuhan air pertanian. “Selain untuk pertanian, saat ini embung air tersebut juga telah menjadi areal pemancingan warga.
Kami berharap ke depan dapat semakin dikembangkan sehingga bermanfaat untuk warga masyarakat,” katanya, kemarin. Selain embung air, Kartim menyatakan pihak pemerintah desa juga memberikan 21 mesin perontok pagi untuk 21 RT desa setempat pekan lalu. Pemberian bantuan tersebut dilaksanakan untuk membantu petani saat panen raya tiba.
Pasalnya di saat panen tiba terjadi, petani sulit menyewa alat perontok padi. “Makanya dengan realisasi alat perontok padi ini, tiap RT bisa menyewakan. Selanjutnya dari hasil sewa tersebut dapat dimanfaatkan warga untuk berbagai kegiatan termasuk perawatan mesin,” ujarnya.
Pasokan Air
Di Desa Kedungwringin, Kecamatan Jatilawang, keberadaan embung air Situ Bamban juga telah menjadi sumber pasokan air bagi petani setempat. Sejumlah kelompok tani memanfaatkan air dari embung air tersebut untuk pengairan pertanian. Dalam waktu dekat, pemerintah desa setempat juga akan melaksanakan pavingisasi sekitar areal embung air tersebut.
Pasalnya sampai dengan saat ini embung air tersebut telah menjadi areal rekreasi publik baik untuk pemancingan hingga bersantai. Tak berbeda dengan Karanganyar dan Kedungwringin, pemerintah desa Adisara Kecamatan Jatilawang juga terus mendorong terpeliharanya embung air di wilayah Adisara Lor.
Sekretaris Desa Adisara, Agus Priyono mengatakan embung yang berdekatan dengan kawasan Perhutani terus dirawat oleh para petani setempat. Apalagi embung tersebut menjadi bagian untuk membantu pengairan petani.
“Kami berharap embung ini semakin bisa dimanfaatkan oleh petani. Makanya kami berharap ke depan, embung ini dapat terus dipelihara. Ke depan semoga dapat semakin dikembangkan termasuk untuk wisata,” ujarnya.
sumber suara merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar