Pembebasan Lahan Dilanjutkan 2017
Soal Proyek Jalan Tembus Gerilya Jalan Soedirman
Quote suaramerdeka.com :
Quote suaramerdeka.com :
Pembebasan lahan untuk keperluan pembangunan jalan tembus dari Jalan Jenderal Soedirman menuju Jalan Gerilya, dilanjutkan pada 2017. Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Banyumas Irawadi mengatakan, pembebasan lahan untuk keperluan proyek tersebut dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan pada bidang tanah dari Jalan Gerilya ke utara, tahap kedua tanah dari Jalan Jenderal Soedirman ke selatan.
Terkait pembebasan lahan tahap kedua, beberapa hari lalu telah dilakukan konsultasi publik yang digelar di Balai Kelurahan Kranji. Konsultasi publik itu dilakukan untuk menentukan lahan yang akan dibebaskan. “Lahan yang mana, luasnya seberapa, kepemilikannya siapa itu yang dibahas,” jelasnya, Senin (28/11).
Dia mengatakan, setelah ditentukan lahan, luas lahan, serta pemilik, proses selanjutnya, adalah menetapkan lahan-lahan tersebut. Setelah lahan-lahan tersebut ditetapkan baru nantinya dilakukan pembebasan. “Penetapan nanti dilakukan oleh pak bupati, pada akhir tahun ini diharapkan sudah bisa ditetapkan,” ujarnya.
Dengan kondisi tersebut, menurutnya, pembebasan lahan baru akan dilakukan pada 2017 mendatang. Sementara itu, menurut Ketua LPMK Kranji, Aris Munandar, konsultasi publik mengenai rencana penetapan lokasi pengadaan tanah pembangunan jalan tembus Gerilya – Soedirman dilakukan pada Selasa (22/11) lalu.
Akan Bebaskan
Dari konsultasi peblik tersebut, disepakati, ada 10 bidang tanah yang milik empat orang yang direncanakan akan dibebaskan untuk pelaksanaan proyek jalan tembus itu. “Pemkab dan pemilik lahan sudah sepakat dengan adanya penandatanganan berita acara,” jelasnya.
Sebelumnya, proses pembebasan lahan itu, dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama yakni pembebasan lahan yang dimulai dari Jalan Gerilya ke utara. Adapun pada tahap kedua, yakni dimulai dari Jalan Jenderal Soedirman depan SMP 1 Purwokerto ke selatan.
Selain menggunakan tanah milik pemerintah, pembangunan jalan tembus itu menggunakan lahan milik masyarakat. Menurut dia, di lokasi yang akan dibangun jalan akses tersebut, ada sekitar 20 bidang tanah milik masyarakat yang masih dalam proses pembebasan. Pembangunan fisik jalan direncanakan dimulai pada tahun depan.
Menurut dia, anggaran pembebasan lahan tersebut sebesar Rp 26 miliar yang bersumber dari APBD Banyumas 2016. “Ada sekitar 20 warga yang mempunyai lahan di wilayah tersebut. Anggaran pembebasan awalnya diusulkan Rp 39 miliar, tetapi setelah optimalisasi kelihatannya hanya Rp 26 miliar,” imbuhnya.
berita sebelumnya...
|
Pembayaran Pembebasan Lahan Dijadwalkan Minggu Depan
Minggu depan, pembayaran pembebasan lahan yang akan digunakan untuk proyek pembangunan jalan tembus dari Jalan Gerilya menuju Jalan Jenderal Soedirman, dijadwalkan mulai dibayarkan. Menurut Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Banyumas Irawadi, proses pembebasan lahan pada tahap pertama minggu depan sudah mulai dilakukan pembayaran.
Adapun untuk pembebasan tahap kedua, menurutnya masih akan dilakukan konsultasi publik terkait pelaksanaannya. “Tahap pertama minggu depan pembayaran, untuk tahap kedua dalam waktu dekat untuk konsultasi publik,” katanya saat dihubungi, Selasa (15/11).
Ia mengatakan, proses pembebasan lahan untuk proyek pembangunan jalan tembus dari Jalan Gerilya menuju Jalan Jenderal Soedirman memang dilakukan bertahap. Hal itu kata dia karena pemilik lahan di lokasi yang akan digunakan sebagai trase jalan cukup banyak.
Dua Tahap
Menurutnya, pada tahap pertama, akan dilakukan pembebasan lahan sebanyak 17 bidang tanah, dengan 13 kepemilikan. Adapun untuk tahap II menurutnya memang diperlukan proses konsultasi publik. Hal itu lanjut dia, jika ada permasalahan, terutama mengenai harga, pihaknya akan memberlakukan sistem konsinyasi.
“Jika ada yang tidak sepakat, bisa kita titipkan di pengadilan,” ujarnya. Sebelumnya, proses pembebasan lahan itu, dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama yakni pembebasan lahan yang dimulai dari Jalan Gerilya ke utara. Adapun pada tahap kedua, yakni dimulai dari Jalan Jenderal Soedirman depan SMP 1 Purwokerto ke selatan.
Selain menggunakan tanah milik pemerintah, pembangunan jalan tembus dari Jalan Jenderal Soedirman menuju Jalan Gerilya, juga menggunakan lahan milik masyarakat. Menurut Irawadi, di lokasi yang akan dibangun jalan akses tersebut, ada sekitar 20 bidang tanah milik masyarakat yang masih dalam proses pembebasan.
Ia mengatakan, pembangunan fisik jalan direncanakan dimulai pada tahun depan. Menurutnya, anggaran pembebasan lahan tersebut sebesar Rp 26 miliar yang bersumber dari APBD Banyumas tahun 2016. “Ada sekitar 20an warga yang mempunyai lahan di wilayah tersebut.
Anggaran pembebasan awalnya diusulkan Rp 39 miliar, tetapi setelah optimalisasi kelihatannya hanya Rp 26 miliar,” imbuhnya.
|
Pemkab Jamin Tak Ada Warga Dirugikan
Quote suaramerdeka.com :
Pemkab Banyumas menyatakan tidak akan merugikan warga yang lahannya terkena proyek pembangunan jalan penghubung Gerilya-Jenderal Soedirman (Jensoed) Purwokerto. Saat ini sudah masuk pembebasan lahan tahap pertama dari APBD 2016. Sedangkan tahap dua, direncanakan dari APBD 2017.
Kepala Dinas SDABM Banyumas, Irawadi mengatakan, dalam proyek tersebut pemkab sangat berkepentingan, sehingga diupayakan tidak ada warga yang dirugikan. Pihaknya membutuhkan waktu untuk sosialisasi rencana pembangunan jalan tersebut, sehingga warga bisa memahami dan menerima terkait program tersebut. ”Sebenarnya perencanaan sudah lama, namun ini terealisasi baru-baru ini karena keterbatasan anggaran.
Dan jalan tersebut merupakan persiapan untuk menghadapi kepadatan lalu lintas yang semakin meningkat tahun 2020 mendatang,” katanya saat kegiatan Sosialisasi Pembebasan Tanah Pembangunan Gerilya- Soedirman tahap II, di Pendapa Si Panji, Rabu (12/10) malam.
Menurutnya, pembebasan tanah masyarakat untuk tahap dua dianggarkan tahun 2017. Sedangkan tahap pertama diselesaikan tahun ini. Pembebasan lahan tahap pertama, yaitu tanah di Kelurahan Tanjung Purwokerto Selatan dan Kelurahan Pasirmuncang Purwokerto Barat
Tahap II
”Sekarang sedang menyelesaikan appraisal, lalu nanti baru akan mulai pembebasan lahan hingga akhir tahun ,” katanya. Untuk pembebasan tanah tahap II, lanjut Irawadi, baru dilakukan tahap sosialisasi pembangunan, khususnya kepada warga di Kelurahan Kedungwuluh Purwokerto Barat dan Kelurahan Kranji Purwokerto Selatan.
Sejauh ini sudah dibentuk juga tim persiapan pembebasan tanah tahap II untuk pembangunan jalan Gerilya-Soedirman, yang diketuai Sekretaris Daerah Banyumas.
Dia menambahkan ada beberapa tahapan yang dilakukan sebelum realisasi pembebasan lahan, hingga ke tahap pembangunan. Untuk tahap perencanaan sejauh ini sudah selesai semua, sehingga baru masuk tahap kedua yaitu sosialisasi, khususnya untuk tahap II. Dia menggambarkan, jalan dimaksimalkan sampai 12 meter (lebar).
Ini termasuk untuk median jalan dan trotoar untuk pengaman dan kepentingan publik. ”Lebarnya seperti Jalan S Parman, ada median jalan, lalu ada trotoar yang lebar juga untuk dimanfaatkan pejalan kaki,” ungkapnya. Kabag Pemerintahan Setda, sekaligus anggota Tim Persiapan Pembebasan Lahan, Wahyu Dewanto menambahkan, pasca sosialisasi ini, tim akan melakukan survei lokasi.
Kemudian dilanjutkan konsultasi rencana pembangunan sampai akhir Oktober. ”Untuk konsultasi kita akan mengundang warga lagi untuk memberikan masukan atau saran. Rencananya tanggal 26-27 Oktober,” jelasnya.
|
Tahun Depan Pembebasan Lahan Pembangunan Kota Purwokerto Tahap II
Quote Radar Banyumas :
PURWOKERTO – Realisasi pembangunan jalan Gerilya-Soedirman terus dilakukan. Saat ini Pemkab Banyumas sedang bersiap melakukan pembebasan tanah tahap II yang akan dilakukan tahun 2017 nanti. Sementara pembebasan tanah tahap I diupayakan selesai tahun 2016 ini. Kepala Dinas SDABM Banyumas, Irawadi menjelaskan untuk pembebasan tanah tahap I, yaitu untuk tanah di Kelurahan Tanjung Purwokerto Selatan dan Kelurahan Pasirmuncang Purwokerto Barat, sudah masuk proses musyawarah terkait ganti kerugian. “Sekarang sedang menyelesaikan appraisal, lalu nanti baru akan mulai pembebasannya hingga akhir tahun nanti,” katanya saat Sosialisasi Pembebasan Tanah Pembangunan Gerilya-Soedirman tahap II, Rabu (12/10) malam, di Pendopo Si Panji. Untuk pembebasan tanah tahap II, lanjut Irawadi, baru dilakukan tahap sosialisasi pembangunan, khususnya kepada warga di Kelurahan Kedungwuluh, Purwokerto Barat dan Kelurahan Kranji Purwokerto Timur. Sejauh ini sudah dibentuk juga tim persiapan pembebasan tanah tahap II untuk pembangunan jalan Gerilya-Soedirman, yang diketuai Sekretaris Daerah Banyumas. Dia menambahkan ada beberapa tahapan yang dilakukan sebelum realisasi pembebasan lahan, hingga ke tahap pembangunan. Meski demikian, untuk tahap perencanaan sejauh ini sudah selesai semua, sehingga baru masuk tahap kedua yaitu sosialisasi, khususnya untuk tahap II. “Sekarang sudah masuk tahap persiapan untuk tahap II, perlaksanaannya baru dilakukan pada 2017 nanti,” ujarnya. Irawadi menambahkan, dengan adanya sosialisasi ini harapannya tidak ada warga yang merasa dirugikan. Pasalnya, dalam rencana pembangunan tersebut pemerintah menurutnya sangat berkepentingan langsung. “Sebenarnya perencanaan sudah lama, namun baru terealisasi baru-baru ini karena keterbatasan anggaran. Dan jalan tersebut merupakan persiapan Pemkab Banyumas dalam menghadapi kepadatan lalu lintas yang akan semakin meningkat tahun 2020 mendatang,” jelasnya. Irawadi mengungkapkan sedikit rencana pembangunan jalan tersebut. Rencananya nantinya lebar jalan akan dimaksimalkan sampai 12 meter, dimana ada median jalan dan trotoar untuk pengaman dan kepentingan publik. “Lebarnya seperti Jalan S Parman, ada median jalan, lalu ada trotoar yang lebar juga untuk dimanfaatkan pejalan kaki,” ungkapnya. Anggota Tim Persiapan Pembebasan Lahan, sekaligus Kabag Pemerintahan Setda Banyumas, Wahyu Dewanto menambahkan, pasca sosialisasi ini, nantinya tim akan melakukan survei lokasi dengan membuat daftar llokasi rencana pembangunan. Dilanjutkan dengan konsultasi rencana pembangunan sampai akhir Oktober nanti. “Untuk konsultasi kita akan mengundang warga lagi untuk memberikan masukan atau saran. Rencananya tanggal 26-27 Oktober,” ujarnya. Bupati Banyumas, Achmad Husein diakhir kegiatan sosialisasi mengatakan rencana tersebut diharapkan dapat terealisasi, meski sejauh ini masih terkendala anggaran. “Harapannya proses perencanaan sampai realisasi dilakukan secara terbuka, sehingga tidak ada salah pengertian. Masyarakat diminta dapat memberikan masukan jika masih ada yang tidak berkenan atau mengganjal,” pungkasnya. (bay/acd) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar