1] duplikat Jembatan Merah yang menghubungkan Patikraja dan Mandirancan,
2] jalan lingkar sebidang di Kedungrandu-Patikraja sepanjang 1,2 kilometer
3] jalan tembus Notog – Kedung Randu
4] stasiun Kedungrandu (Rel Notog -Kedungrandu-Gunungtugel-Wonosobo)
proyek ini akan membuat Patikraja, terlebih Notog berkembang pesat disamping mengurangi kemacetan lalulintas menuju Purwokerto. Kenapa Notog paling berkembang? karena di sinilah pusat pemerintahannya patikraja, ada kantor pos, Koramil, Kantor Camat, Puskesmas (silakan ralat jika salah), Rumah Sakit swasta wiradadi husada (ralat jika salah) , BKK Patikraja, klinik, stasiun, sedang dibangun pasar, dan jika kali Logawa dieksplorasi akan jadi potensi wisata.
Sebenarnya awalnya saya tak tahu jika Notog memang ibukota kecamatan karena secara lokasi tidak adil yaitu di ujung barat daya kacamatan, bukannya desa Patikraja yang lokasinya di tengah. Mungkin yang jadi faktor penting pertimbangan nya adalah adanya stasiun. Tak dapat dipungkiri jika keberadaan stasiun di masa lampau adalah simbol kemajuan wilayah.
Selain itu Notog juga menjadi daerah penghubung ke Ajibarang, serta daerah terisolir di Purwojati. Sangat mungkin akan tumbuh menjadi urban yang dinamis.
Dengan bentang alam khas pegunungan juga berpotensi menjadi tujuan wisata di masa mendatang jika sudah mendapat dukungan anggaran dari Pemkab Banyumas.
Potensi lain : Obyek Wisata Air Terjun KaliBacin Desa Notog
Tidak ada komentar:
Posting Komentar