Selamat Kepada Calon Kepala Daerah Banyumas

Senin, 31 Oktober 2016

Daun Nyangku, Pembungkus Makanan yang Dilestarikan

DAUN NYANGKU : Pegiat KWT Kecamatan Purwojati Sri Aningsih menunjukkan menu nasyek yang dikemas menggunakan daun nyangku

Quote suaramerdeka.com :
PLASTIK saat ini memiliki peranan penting dalam menunjang aktivitas manusia. Sebab hampir setiap aktivitas manusia saat ini, selalu bersinggungan dengan plastik, baik sebagai bahan kemasan makanan, minuman, sampai sebagai bahan bangunan. Namun, seperti diketahui, ternyata plastik juga memiliki dampak buruk terhadap lingkungan, karena sifatnya yang sulit terurai.
Menyadari kondisi itu, Kementerian Lingkungan Hidup mengeluarkan kebijakan kantung plastik berbayar untuk mengurangi penggunaan plastik. Tidak hanya pemerintah, sebagian masyarakat, juga telah memulai upaya mengurangi penggunaan bahan plastik dalam aktivitas sehari-hari.
Satu di antara sekian warga yang telah memulai upaya pengurangan penggunaan bahan plastik adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Kecamatan Purwojati, Banyumas. Menurut salah satu pegiat KWT Kecamatan Purwojati Sri Aningsih, upaya pengurangan penggunaan plastik, diwujudkan dalam penggunaan bahan-bahan alami sebagai pembungkus makanan.
”Di sekitar tempat tinggal kami masih banyak dedaunan yang bisa digunakan sebagai pembungkus makanan, oleh sebab itu, kebiasaan yang telah dilakukan sejak nenek moyang dahulu ini terus kami lestarikan,” jelasnya kepada Suara Merdeka, saat mengikuti lomba kreasi menu nonberas, pekan lalu.
Ia mengatakan, jenis daun yang dapat digunakan sebagai pembungkus makanan menurutnya cukup beragam. Selain daun pisang, dan daun jati, menurutnya ada jenis daun lain yang juga dapat digunakan sebagai pembungkus makanan, salah satunya daun nyangku.
”Daun nyangku ini tumbuh liar di hutan, bentuk tanamannya mirip seperti tanaman ganyong,” jelasnya.
Pembungkus Tempe
Kendati belum sepopuler daun pisang dan daun jati sebagai pembungkus makanan, menurutnya daun nyangku memiliki beberapa kelebihan. Di antaranya yakni bentuknya yang memiliki nilai estetika tersendiri ketika digunakan sebagai pembungkus makanan. Selain itu, ketika digunakan sebagai pembungkus makanan, daun ini juga tidak mempengaruhi rasa makanan.
”Pengaplikasian daun nyangku, biasanya digunakan sebagai pembungkus tempe. Tapi kali ini kami aplikasikan sebagai pembungkus menu nasyek, atau nasi oyek,” ungkapnya. Lebih lanjut ia mengatakan, bentuk tulang daun nyangku yang memanjang, membuat daun itu cukup kuat sebagai pembungkus makanan.
Tak hanya itu, tulang daun itulah yang memberikan sentuhan estetika tersendiri. Dengan segala kelebihannya itu, ia berharap penggunaan daun nyangku dapat ikut andil dalam pengurangan penggunaan kemasan plastik. ”Plastik itu susah terurai, belum lagi ada jenis plastik yang berbahaya jika dipakai membungkus makanan, lebih aman pakai daun ini (nyangku),” imbuhnya. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Info Tentang Blog Banyumas Corner

saya mencoba mendeskripsikan sebuah ungkapan yang berasal dari bahasa populer saat ini yaitu ungkapan Menduniakan Banyumas dan Memb...