Selamat Kepada Calon Kepala Daerah Banyumas

Senin, 24 Oktober 2016

Jalan Lingkungan Banyumas bagian barat Mulai Diaspal


Quote suaramerdeka.com :
Bantuan Khusus Keuangan Desa (BKKDes) dari APBD Induk 2016 yang tersalurkan untuk wilayah Kecamatan Gumelar dan sekitarnya mencapai Rp 4,8 miliar.
Anggaran tersebut digunakan untuk membantu peningkatan infrastruktur pedesaan, seperti pengaspalan jalan lingkungan. Wilayah Kecamatan Gumelar, Lumbir dan sebagian Ajibarang dan Pekuncen yang berada di wilayah pegunungan Banyumas bagian barat.
Anggota DPRD Banyumas asal Kecamatan Gumelar, Agus Supriyanto mengatakan, bantuan dimanfaatkan untuk 45 kegiatan, baik pengaspalan dan pengerasan jalan desa maupun jalan lingkungan. Ra-rata yang diterima untuk satu desa antara Rp 400 juta – Rp 500 juta.
“Wilayah Kecamatan Gumelar dan sekitarnya kan berada di pegunungan, yang paling banyak diminta warga adalah kegiatan infrastruktur seperti pengaspalan dan pengerasan atau makadam. Kalau jalannya baik maka perekonomian dan mobilitas warga lancar,” katanya saat ikut kerja bakti di Desa Cilangkap, Sabtu (22/10).
Menurutnya, saat ini hampir semua jalan desa dan jalan lingkungan di wilayah kecamatan paling ujung barat kabupaten Banyumas sudah diaspal. Kendati diakui, wakil rakyat dari PDIP ini, sebagian sudah ada yang rusak. Bahkan jalan penghubung antarkecamatan dari Gumelar tembus Lumbir dan Ajibarang, kini juga sudah hotmix semua.
“Musim hujan dan lokasi medan yang berat mempercepat kerusakan. Makanya tiap tahun anggaran warga yang datang minta diperjuangkan mendapat bantuan khusus keuangan desa dari APBD terus berdtangan,’ katanya.
Dia mengatakan, kebanyakan yang diusulkan warga di Kecamatan Gumelar dan Lumbir, umumnya untuk pengaspalan jalan. Untuk bantuan lain, seperti bantuan sosial dan hibah jarang diajukan warga.
Kepala Desa Cilangkap, Kursus mengatakan, bantuan khusus keuangan desa yang diterima dari APBD Induk sekitar Rp 400 juta. Anggaran tersebut dialokasikan untuk lima kegiatan, dan semuanya untuk pengaspalan jalan-jalan lingkungan.
Naik Turun Bukit
“Kalau jalan desanya sudah diaspal setahun lalu, yang masih perlu mendapat bantuan jalan lingkungan. Rata-rata jalan lingkungan di medan yang berat, yakni naik turun bukit, sehingga kalau tidak diaspal, akses warga jadi kesulitan,” terangnya.
Dia mengungkapkan, dalam pengerjaan jalan kendati sudah ada pemborong atau pelaksana proyek, namun partisipasi warga masih cukup tinggi. Mereka ikut kerja bakti, ada yang menyumbang masing-maisng keluarga satu kandi batu, tenaga kerja dan makanan.
“Di sini gotong royong masih kuat. Meski ini dikerjakan pemborong, tapi warga tetap membantu, bahkan kalau jalan sudah selesai dibangun, pasti mengadakan syukuran,” ujarnya.
Kepala Dusun 1 Grumbul Tapada, Desa Cilangkap, Wasroh mengatakan, pihaknya mendapat bantuan untuk pengaspalan jalan lingkungan sepanjang 260 meter dan lebar 2,5 meter.
Karena medan menanjak, sehingga alat berat (slender) harus ditarik dengan tambang. Jalan tersebut tahun lalu, baru dilakukan pengerasan dan baru bisa diaspal tahun ini.
Di dusun tersebut ada 300 keluarga dan mayoritas buruh tani dan menjadi TKW maupun TKI. “Pengaspalan seperti ini kalau tidak dibantu ditarik pakai tambang, pasti slendernya (alat berat) tidak kuat naik, sehingga masih butuh kerja bakti dari warga,” ujarnya. 

9 komentar:

Entri yang Diunggulkan

Info Tentang Blog Banyumas Corner

saya mencoba mendeskripsikan sebuah ungkapan yang berasal dari bahasa populer saat ini yaitu ungkapan Menduniakan Banyumas dan Memb...