KEMRANJEN- Desa Alasmalang Kecamatan Kemranjen semakin dikenal dengan desa sentra durian di Banyumas. Apalagi Alasmalang punya durian bhineka bawor yang menjadi unggulan dan banyak diminati pasar. Bahkan baru-baru ini, turis Inggris dan India tertarik mencicipi nikmatnya durian bhineka bawor.
“Ada turis dari Inggris dan India yang berlibur di Jogja, kemudian mampir ke sini karena ingin mencoba rasa durian ini. Mereka bilang enak dan good,” kata pengusaha durian Sarno.
Menurut Sarno, durian bhineka bawor diminati masyarakat luas. Bahkan bibit sekaligus buahnya yang besar dan enak laku terjual dengan harga yang tinggi.
Harga durianya saat ini dijual dengan harga Rp 45 ribu per kilogram. Malah durian seberat 10 kilogram, delapan kilogram dan 11,5 kilogram, terjual secara lelang seharga Rp 2 juta.
Bibit durian yang Sarno buat juga laku terjual dengan harga yang fantastis. Satu bibit durian ukuran satu meter dihargai Rp 1 juta. “Tergantung ukurannya. Ada juga bibit yang terjual sampai Rp 4 juta,” ujarnya.
Dulu, dia sempat mengalami kesulitan memasarkan bibit durian bhineka bawor. Bahkan warga diberi secara gratis pun ada yang tidak mau.
“Mereka mengira akan terlalu lama menunggu pohon hingga berbuah, ternyata baru tiga tahun sudah berbuah. Maka dari itu sekarang bibit durian ini malah mahal, karena rasanya enak dan ukurannya pun besar,” imbuhnya.
“Ada turis dari Inggris dan India yang berlibur di Jogja, kemudian mampir ke sini karena ingin mencoba rasa durian ini. Mereka bilang enak dan good,” kata pengusaha durian Sarno.
Menurut Sarno, durian bhineka bawor diminati masyarakat luas. Bahkan bibit sekaligus buahnya yang besar dan enak laku terjual dengan harga yang tinggi.
Harga durianya saat ini dijual dengan harga Rp 45 ribu per kilogram. Malah durian seberat 10 kilogram, delapan kilogram dan 11,5 kilogram, terjual secara lelang seharga Rp 2 juta.
Bibit durian yang Sarno buat juga laku terjual dengan harga yang fantastis. Satu bibit durian ukuran satu meter dihargai Rp 1 juta. “Tergantung ukurannya. Ada juga bibit yang terjual sampai Rp 4 juta,” ujarnya.
Dulu, dia sempat mengalami kesulitan memasarkan bibit durian bhineka bawor. Bahkan warga diberi secara gratis pun ada yang tidak mau.
“Mereka mengira akan terlalu lama menunggu pohon hingga berbuah, ternyata baru tiga tahun sudah berbuah. Maka dari itu sekarang bibit durian ini malah mahal, karena rasanya enak dan ukurannya pun besar,” imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar