update info
KAWASAN WISATA KARANG PENGINYONGAN CIPENDOK
GRAFIKA GROUP KEMBANGKAN WISATA DI KARANG PENGINYONGAN
KAWASAN WISATA KARANG PENGINYONGAN CIPENDOK
LAUTAN BUNGA DI TAMAN PENGINYONGAN
[Suara Banyumas] Kawasan Objek Wisata Karang Penginyongan di Desa Karangtengah, Kecamatan
Cilongok, Banyumas, bakal dikembangkan menjadi destinasi wisata dan
budaya yang terintegrasi. Tujuannya menarik wisatawan untuk mengunjungi
wilayah Banyumas bagian barat. Hal itu diungkapkan budayawan Ahmad
Tohari dalam Sosialisasi Pengembangan Taman Wisata dan Budaya Karang
Panginyongan, Minggu (17/1). Dia mengatakan, Karang Penginyongan ini
diarahkan untuk menjadi kawasan wisata edukatif. Arahnya
untuk membentuk karakter kepribadian pengunjungnya. ”Banyumas
membutuhkan destinasi wisata dengan konsep yang baru, tidak hanya untuk
objek wisata massal. Selain itu, sudah waktunya kantongkantong
kebudayaan disiapkan untuk menarik wisatawan. Banyumas butuh usaha
pariwisata berbasis alam dan juga pemikiran untuk pembangunan karakter
bangsa. Karena itu, konsep pembangunan taman budaya yang rencananya
berlokasi di Cipendok itu akan memberi harapan bagi pariwisata
Banyumas,” ujarnya. Pembangunan Bertahap Seniman dan tokoh masyarakat
Cipendok, Titut Edi Purwanto, mengatakan, pembangunan Karang
Penginyonggan ini secara bertahap. Selain melibatkan tokoh budayawan dan
seniman untuk memberi masukan, pengelola yakni Grafika Group juga
meminta pendapat dari masyarakat. ”Harapannya objek wisata ini juga ikut
mengangkat perekonomian masyarakat di Desa Karangtengah dan
sekitarnya,” ujar pria yang terlibat dalam tim pembangunan objek wisata
ini. Dia memaparkan, dalam objek wisata ini bakal dibangun sejumlah
gazebo dan pendapa untuk peristirahatan, taman bunga, jalur pendakian
Titian Kasih untuk menuju Bukit Geger Kamulyan, dan Punthuk Asmara. Juga
camp area bagi pengunjung yang gemar berkemah. Sepanjang jalur tersebut
juga dibangun jalur khusus untuk aktivitas berlari dan petualangan.
”Objek wisata ini akan mulai beroperasi pada Juni 2016,” ujarnya.
Pemilik Grafika Group, Liem Kuswintoro, mengatakan, realisasi
pengembangan Taman Wisata dan Budaya Karang Penginyongan ini akan
dilakukan secara bertahap. Dia berencana tetap mengedepankan konsep
pelestarian kearifan lokal, pelestarian budaya, dan alam. ”Tidak hanya
menjadi sebuah objek wisata. Saya ingin membuat surga yang bisa
dinikmati bersama masyarakat,” katanya. [Suara Banyumas]
Dikembangkan Jadi Destinasi Konservasi Alam dan Budaya Kawasan Objek Wisata Curug Cipendok
[15 Juni
2015, Suara Banyumas]
Kawasan
objek wisata Curug Cipendok akan dikembangkan menjadi destinasi
konservasi dan taman budaya yang terintegrasi. Tujuannya untuk menarik
wisatawan untuk mengunjungi wilayah Banyumas bagian Barat. Hal itu
diungkapkan budayawan Ahmad Tohari pada Sarasehan
Pengembangan Taman Budaya Dan Konservasi Alam Karang Panginyongan di
Balai Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Sabtu (13/6). Dia
mengatakan, selain objek wisata massal, Banyumas membutuhkan destinasi
wisata dengan konsep yang baru. Selain itu, sudah waktunya
kantong-kantong kebudayaan disiapkan untuk menarik wisatawan. ‘’Banyumas
butuh usaha pariwisata berbasis alam dan juga pemikiran untuk
pembangunan karakter bangsa. Karena itu konsep pembangunan taman budaya
yang rencananya berlokasi di Cipendok itu akan memberi harapan bagi
pariwisata Banyumas,’’ paparnya. Koordinator Wana Wisata Curug Cipendok,
Krusharto, menyampaikan kekayaan flora fauna di kawasan Cipendok sangat
mendukung untuk pengembangan wisata alam. Konservasi air yang sangat
baik dan keragaman budaya masyarakat juga harus dilestarikan di taman
budaya dan konservasi alam yang akan dibangun. ‘’Kami sudah membuat
portofolio pengembangan wisata alam dan budaya Cipendok. Utamanya
menjaga kearifan lokal, pemberdayaan masyarakat, situs yang masih
tersimpan dan pelestarian budaya, serta menjaga keutuhan alam. Saya
berharap pengembang yang berminat tetap menjaga hal tersebut,’’
tandasnya. Owner Grafika Group, Sugiyarto, meminta realisasi
pengembangan Taman Budaya dan Konservasi Alam Karang Panginyongan
mendapat dukungan dari semua pihak. Ia berencana tetap mengedepankan
konsep pelestarian kearifan lokal, pelestarian budaya dan alam. ‘’Tidak
hanya menjadi sebuah objek wisata, tapi juga mengembangkan wawasan
lingkungan. Juga akan dibangun pusat rehabilitasi untuk pengguna
narkoba,’’ kata dia. Siap Menerima Sementara itu, Wakil Bupati
Banjarnegara Hadi Supeno mengaku iri pengembangan destinasi Karang
Panginyongan ditempatkan di Banyumas. Jika Pemkab Banyumas tidak mau,
Banjarnegara siap menerima. ‘’Di Dieng masih bisa dikembangkan lokasi
seperti konsep Taman Budaya dan Konservasi Karang Pangiyongan,’’ kata
dia. Dia berharap, Karang Pangiyongan dapat menyerap kebudayaan dari
Cilacap, Banjarnegara, Purbalingga, Kebumen, Bumiayu dan Banyumas tanpa
dibatasi wilayah. Misalnya dengan menampilkan suasana pentas kebudayaan
dari komunitas pangiyongan. Bupati Banyumas Ahmad Husein mengatakan,
konsep pengembangan destinasi wisata Karang Panginyongan merupakan ide
yang menarik. Ia berharap semua pihak turut membantu menjaga lingkungan
dan budaya setempat. ‘’Sentra budaya itu tidak harus dari inisiatif
pemerintah, itu hanya menggugurkan kewajiban. Tapi kalau dari masyarakat
itu akan menumbuhkan lebih besar lagi.
Taman Budaya Karang Penginyongan Bakal Dibangun
| 18
Januari 2016 | (KRjogja.com)
- Pengusaha sekaligus pemerhati Budaya Banyumasan, Liem Kuswintoro,
bakal membangun kawasan Obyek Wisata (Obwis) baru, bernama Taman Budaya
Penginyongan. Sebuah obwis baru di Kabupaten Banyumas yang siap berdiri
tersebut terletak di Dusun Menggala, Desa Karangtengah, Kecamatan
Cilongok, Banyumas. "Berada di tanah seluas 4 ha, Taman Budaya Karang
Penginyongan nantinya bakal menyuguhkan panorama alam perbukitan lereng
Gunung Slamet dan edukasi budaya penginyongan. Terletak tak jauh dari
Obyek Wisata Curug Cipendok, tepatnya dari pertigaan Menggala belok kiri
ke arah Desa Tumiyang sekitar 150 meter," kata salah satu tokoh
budayawan Banyumas, Eyang Nardi, Senin (18/1/2016). Ir Sunardi atau
Eyang Nardi, memberi masukan, karakter Banyumasan dapat diwujudkan
dengan mendirikan rumah khas Banyumasan sebagai tempat penginapan
wisatawan dan juga tempat kemping. “Tempat wisata ini jika memang
sebagai edukasi budaya Banyumasan bisa dengan dibangun rumah khas
Banyumasan untuk menginap pengunjung yang akan menikmati matahari terbit
dan matahari tenggelam dari atas bukit,” paparnya. Pemilik Taman Budaya
Karang Penginyongan, Liem Kuswintoro, mengatakan, Taman Budaya Karang
Penginyongan ini nantinya berkarakter edukasi budaya Penginyongan,
budaya ngapak-ngapak atau budaya Banyumasan, dan untuk rekreasi keluarga
berlatar belakang pemandangan alam yang asri. "Saya sangat menyukai
seni budaya Penginyongan. Saat ini kita membutuhkan tempat wisata yang
berkarakter edukasi budaya khas. Dan kami harap ke depannya akan
bermanfaat bagi warga sekitar maupun warga Indonesia secara nasional,"
katanya. Pelaksana Pembangunan, Bagas, mengatakan, Taman Budaya Karang
Penginyongan akan dikelola PT milik keluarga Liem Kuswintoro, PT Catur
Sakti Putra Perkasa. “Kami akan mengelola obyek wisata ini. Mendesain
bisnis plan atau membuat satu perencanaan secara detail setahap demi
setahap. Dan kami perlu dukungan masyarakat dan tokoh masyarakat
setempat agar tepat sasaran ke pelanggan membangun karakter budaya
penginyongan,” ujarnya. Disebutkan, beberapa titik lokasi wisata di
Taman Karang Penginyongan telah dipersiapkan, antara lain ada tempat
namanya lembah Temu Agung buat kumpul keluarga agar tenteram. Ada pula
jogging trak Titian Kasih. Untuk puncak bukit diberi nama Punggung
Kamulyan atau Geger Kamulyan, disitu pengunjung bisa melihat lanskap
Banyumas bagian barat hingga sampai ke Cilacap dari atas bukit. "Ada
juga blok Jengkol Kramat, Mlinjo Surya, Gua Prabuwulan dan lain-lain,”
terang Bagas.
Warga Sekitar Karang Penginyongan Ingin jadi Karyawan
| Kamis,
21 Januari 2016 | (KRjogja.com) -
Rencana pembangunan Obyek Wisata Taman Budaya Karang Penginyongan
(TBKP) di Dusun Menggala, Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok,
Banyumas, para tokoh masyarakatsetempat meminta agar pemilik maupun
pengelola obyek wisata tersebut bersedia menampung dengan mengutamakan
tenaga kerja dari masyarakat lokal. "Kami intinya sangat mendukung
rencana pembangunan TBKP. Kami harapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat
lokal di sekitar lokasi obyek wisata diantaranya dapat menampung tenaga
kerja lokal,” kata tokoh masyarakat setempat Wahab, Rabu (20/01/2016).
Tokoh pemuda Desa Karangtengah, Solihin Thole, menambahkan kawasan
wisata amat tepat untuk penerimaan tenaga kerja dari kalangan anak muda
sekitar lokasi. "Kami selaku anak muda Desa Karangtengah juga berharap
investor TBKP bisa menampung kami sebagai tenaga kerja saat wisata baru
tersebut sudah dibuka untuk umum" paparnya. Liem Kuswintoro, pemilik
Taman Budaya Karang Penginyongan mengatakan pihaknya sangat memerhatikan
masyarakat sekitar obyek wisata. Mengenai penempatan tenaga kerja tentu
dibarengi dengan kebutuhan dari pengelola. “Kami tetap memerhatikan
masyarakat di sekitar obyek wisata ini. Terkait penerimaan tenaga kerja
tentu melalui kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Apabila tidak
masuk dalam kriteria ya kami bisa pertibangkan ke hal yang lain,”
jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar