7 January 2016, Radar Banyumas
Volume sampah yang ada di wilayah Wangon, terus mengalami
peningkatan, tetapi tidak diimbangi dengan keberadaan Tempat Pembuangan
Sampah (TPS).
Sebab beberapa kali pindah TPS, selalu mendapat
penolakan berbagai pihak, terutama warga. Hal itu membuat Unit
Kebersihan dan Pertamanan (UKP) Ajibarang yang membawahi wilayah Wangon
mengaku bingung dengan tidak adanya TPS di Wangon.
Kepala UKP Ajibarang, Catur Hari Susilo ST mengatakan, TPS di wilayah
Kota Wangon sudah pindah tempat sampai empat kali. Pertama di wilayah
luar terminal Wangon, pindah ke dalam pasar, pindah lagi di dekat
perempatan Wangon, di tanah eks Kantor Kecamatan sampai kembali lagi ke
terminal.
“Di terminal Wangon ini juga mendapat kendala, karena
pengelola terminal meminta sampah dari warga tidak masuk ke TPS
terminal. Terus kami harus kemana lagi untuk menampung sampah yang
setiap hari mencapai 80 kubik,”jelas Catur, Rabu (6/1).
Menurut dia,
sesuai manajemen pengelolaan sampah, sampah yang berada di jalan
protokol disapu. Sampah rumah tangga juga diambil, kemudian ditampung di
TPS. Selanjutnya, sampah yang sudah ditampung baru di bawa ke Tempat
Pembuangan Sampah Akihir atau TPA.
“Jika tidak ada TPS bagaimana
sampah akan ditampung?. Padahal sesuai dengan manajemen pengelolaan
sampah, sebelum sampah diangkut harus ditampung dulu di TPS. Di Wangon
malah kami bingung mencari TPS karena selalu mendapat
penolakan,”ungkapnya.
Menurutnya, penolakan justru lebih banyak
datang dari warga. Dia mencontohkan TPS yang pernah dibuat di lahan eks
kantor Kecamatan Wangon. Warga sekitar lahan eks kecamatan menolak
keberadaan TPS.
“Jika sudah seperti itu (ada penolakan) sampah akan
ditampung dimana? Nanti kalau sampah berserakan karena tidak ditampung
dipastikan warga akan kembali mengeluhkan keberadaan sampah tersebut.
Serba bingung akhirnya,”ujar Catur.
Dia berharap warga bisa
mencarikan TPS yang representatif. Tidak mengganggu masyarakat dan tidak
terlalu jauh atau lebih mudah dijangkau.
“Idealnya, satu desa satu
TPS. Kami berharap warga yang mencari sendiri lahannya, kalau kami yang
mencarai ujung-ujungnya ada penolakan walauapaun sudah melalui
sosialisasi,”harapnya.
Salah satu warga Wangon, Susanto (30)
berharap, dengan kemajuan kota Wangon ada TPS yang memadai supaya
masalah sampah yang ada bisa segera diatasi. “Semoga permasalahan sampah
segera diselesaikan bersama antara warga dan dinas terkait supaya
sampah warga tidak terlantar,”ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar