Potensi pengembangan aktivitas canyoning di Banyumas baru bisa
dilakukan di sekitar Kecamatan Baturraden. Padahal, dari hasil pemetaan
pada 2014 lalu, empat kecamatan dinilai memiliki potensi hiburan dan
olahraga berbasis penelusuran sungai ini. Koordinator Komunitas
Canyoning Indonesia (Canyoning ID) Isro Adi mengemukakan, lima kecamatan
itu Pekuncen, Karanglewas, Kedungbanteng, Baturraden, dan Sumbang.
Kelimanya memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi paket
wisata canyoning. Karena terkendala sumber daya pemandu, aktivitas baru
bisa dilakukan di sekitar Baturraden. “Pada lima titik di kecamatan itu
terdapat aliran mata air dan sungai yang memiliki tebing dan batuan
yang cocok untuk aktivitas olahraga alam,” paparnya. Menurut dia,
komunitas Canyoning ID baru menjangkau lima sungai besar di kawasan
Baturraden. Bahkan, Desa Wisata Karangsalam sudah membuka paket wisata
minat khusus ini. Dia mengungkapkan, operator dari swasta, hanya
Baturraden Adventure Forest yang membuka jalur canyoning. Sementara itu,
Pemkab Banyumas juga sudah membuka aliran Curug Gumawang untuk
aktivitas tersebut. Adapun canyoning merupakan aktivitas berbasis
penelusuran sungai, ngarai/jurang, air terjun yang memadukan berbagai
teknik disiplin alam bebas seperti abseiling/rapelling (turun tebing),
scrambling (melipir tebing), berenang, lompat tebing, dan hiking.
Aktivitas yang belakangan umum disebut dengan canyoning tersebut pada
awalnya merupakan aktivitas yang lebih ditujukan untuk penelitian
seperti hidrologi, klimatologi, ekologi, dan berbagai penelitian lain.
Adapun beberapa tahun terakhir aktivitas ini telah berkembang menjadi
olahraga dan lebih bersifat hiburan. “Sebenarnya sudah beberapa kali
kami meminta perhatian pemerintah setempat bahkan hingga Kementerian.
Tetapi sampai sejauh ini belum ada realisasi,” ujarnya. Terpisah,
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tirta Kamulyan menyatakan siap
menjadikan Desa Wisata Karangsalam sebagai jalur unggulan wisata minat
khusus canyoning di Pulau Jawa. Pasalnya, desa ini memiliki sebagian
besar pemandu wisata adrenalin tersebut. “Jalur ini sudah dibuka sejak
2014. Promosi juga sudah berjalan. Tetapi, belum maksimal,” ujar pegiat
Pokdarwis Desa Karangsalam Arifin Menurut dia, peminatnya justru datang
dari wisatawan mancanegara. Dia berharap, wisatawan Nusantara juga mau
menjajal paket wisata yang memacu adrenalin ini. Adapun desa yang
mengandalkan wisata air terjun ini sudah dikenal sebagai salah satu
destinasi wisata alternatif. Selain canyoning, para pengunjung juga
datang untuk menikmati suasana alam di Curug Telu, Sendang Bidadari, dan
Curug Moprok.
SmCetak » kumpulan Arsip Berita dan Informasi, Dokumentasi, Beberapa catatan/ide atau harapan, Bertujuan utama memperkenalkan Banyumas kepada masyarakat luas. Berupa Perkembangan Desa dan Kota, serta segala potensinya.
Selamat Kepada Calon Kepala Daerah Banyumas
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri yang Diunggulkan
Info Tentang Blog Banyumas Corner
saya mencoba mendeskripsikan sebuah ungkapan yang berasal dari bahasa populer saat ini yaitu ungkapan Menduniakan Banyumas dan Memb...
-
Di Kabupaten Banyumas unit pelayanan Samsat ada beberapa lokasi Yakni kantor pusat Purwokerto, DriveThru halaman rumah dinas eks Bakorwi...
-
Tingkatkan Kecepatan Layanan JNE Resmikan Wangon Gateway Salah satu perusahaan jasa pengiriman ekspres dan logistik nasional, JNE ter...
-
Bunga-bunga api kecil melentik ke udara ketika tangan Suing mengusik perapian. Tangan yang pucat dan bergerak lemah. Tengkuk dan dahi S...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar