Beban jalan yang menjadi kewenangan Pemkab Banyumas dipastikan akan
bertambah pada tahun 2016. Menyusul adanya perubahan status beberapa
ruas jalan provinsi dan nasional, serta perubahan status beberapa jalan
poros desa menjadi jalan kabupaten.
Saat ini total panjang jalan kabupaten mencapai 804,78 kilometer. Dari jumlah tersebut, 60 persen di antaranya kondisinya sudah cukup baik, sedangkan sisanya masih terdapat beberapa kerusakan sedang hingga ringan.
Namun total ruas jalan kabupaten akan bertambah, karena beberapa perubahan status jalan saat ini hanya tinggal menunggu penerbitan SK baik dari provinsi maupun kabupaten.
Kabid Pemeliharaan Jalan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Kabupaten Banyumas, Erik Kusuma mengatakan, sebagai pelaksana, pihaknya hanya melakukan pemeliharaan jalan berdasarkan anggaran yang tersedia. Tidak hanya itu, penambalan lubang jalan terus dilakukan secara swakelola.
“Beban jalan memang nanti akan bertambah, Namun tergantung dari anggaran, khususnya pemeliharaan jalan yang dianggap prioritas. Pada intinya kita sebagai pelaksana ya siap,” katanya.
Dikatakan, saat ini SDABM masih melakukan proses perubahan status jalan poros desa menjadi jalan kabupaten. Erik mengatakan perlu ada kajian dan inventarisasi jalan poros desa tersebut.
“Belum tahu jalan mana saja. Harapannya, jalan poros desa yang menjadi beban kabupaten, kondisinya tidak terlalu parah, sehingga tidak mengurangi persentase kondisi jalan baik yang ada di Banyumas,” katanya.
Berkaitan dengan bertambahnya beban jalan yang menjadi kewenangan kabupaten. Anggaran pembangunan jalan, khususnya jalan hotmix Pemkab Banyumas, justru menurun pada tahun anggaran 2016 ini.
Kepala Dinas SDABM Kabupaten Banyumas Irawadi sebelumnya mengatakan, untuk paket pekerjaan jalan hotmix pada tahun 2016 diusulkan Rp 70 miliar. Jumlah tersebut akan digunakan untuk pelapisan hotmix di sekitar 40 ruas jalan, baik di dalam perkotaan Purwokerto maupun di daerah.
Jika dibandingkan anggaran peningkatan jalan hotmix di tahun 2015, usulan peningkatan jalan di tahun 2016 menurun. Yakni hanya Rp 88 miliar.
Irawadi menjelaskan, untuk beberapa ruas di dalam kota nantinya akan dilakukan berdasarkan prioritas kerusakan jalan, termasuk meneruskan beberapa pekerjaan hotmix yang sudah dilakukan di tahun 2015 ini.
“Untuk ruas jalan di daerah, akan diupayakan untuk jalur-jalur wisata dan alternatif menuju kota terlebih dahulu,” katanya.
Saat ini total panjang jalan kabupaten mencapai 804,78 kilometer. Dari jumlah tersebut, 60 persen di antaranya kondisinya sudah cukup baik, sedangkan sisanya masih terdapat beberapa kerusakan sedang hingga ringan.
Namun total ruas jalan kabupaten akan bertambah, karena beberapa perubahan status jalan saat ini hanya tinggal menunggu penerbitan SK baik dari provinsi maupun kabupaten.
Kabid Pemeliharaan Jalan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Kabupaten Banyumas, Erik Kusuma mengatakan, sebagai pelaksana, pihaknya hanya melakukan pemeliharaan jalan berdasarkan anggaran yang tersedia. Tidak hanya itu, penambalan lubang jalan terus dilakukan secara swakelola.
“Beban jalan memang nanti akan bertambah, Namun tergantung dari anggaran, khususnya pemeliharaan jalan yang dianggap prioritas. Pada intinya kita sebagai pelaksana ya siap,” katanya.
Dikatakan, saat ini SDABM masih melakukan proses perubahan status jalan poros desa menjadi jalan kabupaten. Erik mengatakan perlu ada kajian dan inventarisasi jalan poros desa tersebut.
“Belum tahu jalan mana saja. Harapannya, jalan poros desa yang menjadi beban kabupaten, kondisinya tidak terlalu parah, sehingga tidak mengurangi persentase kondisi jalan baik yang ada di Banyumas,” katanya.
Berkaitan dengan bertambahnya beban jalan yang menjadi kewenangan kabupaten. Anggaran pembangunan jalan, khususnya jalan hotmix Pemkab Banyumas, justru menurun pada tahun anggaran 2016 ini.
Kepala Dinas SDABM Kabupaten Banyumas Irawadi sebelumnya mengatakan, untuk paket pekerjaan jalan hotmix pada tahun 2016 diusulkan Rp 70 miliar. Jumlah tersebut akan digunakan untuk pelapisan hotmix di sekitar 40 ruas jalan, baik di dalam perkotaan Purwokerto maupun di daerah.
Jika dibandingkan anggaran peningkatan jalan hotmix di tahun 2015, usulan peningkatan jalan di tahun 2016 menurun. Yakni hanya Rp 88 miliar.
Irawadi menjelaskan, untuk beberapa ruas di dalam kota nantinya akan dilakukan berdasarkan prioritas kerusakan jalan, termasuk meneruskan beberapa pekerjaan hotmix yang sudah dilakukan di tahun 2015 ini.
“Untuk ruas jalan di daerah, akan diupayakan untuk jalur-jalur wisata dan alternatif menuju kota terlebih dahulu,” katanya.
11 January 2016 |Radar Purwokerto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar