radarbanyumas PATIKRAJA-Jembatan gantung buatan tahun 80-an akhir, menjadi andalan warga Desa Karanganyar, Kecamatan Patikraja untuk menuju jalan raya. Sayangnya, jembatan gantung tersebut kondisinya sempit dan tidak bisa dilalui mobil.
Pantauan Radarmas, jembatan tersebut hanya boleh dinaiki tiga sepeda motor dan maksimal 10 orang. Jembatan gantung tersebut juga tidak bisa dilewati dari dua arah. Apabila pejalan kaki berpapasan dengan sepeda motor, pejalan kaki harus memiringkan badan terlebih dahulu.
Salah seorang warga Karanganyar, Satam mengatakan, dia sudah tidak merasa takut meski harus melewati jembatan yang bergoyang ketika dilewati tersebut.
Dia mengaku sudah terbiasa melewati jembatan dengan panjang kurang kebih 30 meter itu. “Kalau lewat biasa saja, tidak takut,” ungkapnya.
Menurut dia, saat pagi dan sore hari jembatan tersebut ramai pengendara sepeda motor yang lewat. Karena sempit, pengendara harus antre.
“Sayangnya jembatan itu sempit, sementara itu kendaraan semakin banyak, yang punya mobil juga makin banyak. Tapi jembatan gantung itu bagus untuk jadi pemandangan,” ujarnya.
Jalan tersebut merupakan jalan alternatif warga menuju ke Purwokerto. Jika tidak melewati jalan itu, warga harus rela berputar melewati Desa Notog maupun Desa Karanglewas.
Camat Patikraja, Khairul Zubair MM mengatakan, pelebaran jalan dan jembatan tidak memungkinkan untuk dilakukan. Sebab, di sekitar jembatan itu sudah padat rumah penduduk.
Menurut dia, sudah ada wacana pembuatan jembatan baru yang lebih lebar. Sudah ada survey dan pengukuran dari dinas terkait. “Surveynya sudah, namun pelaksanannya kami belum tahu. Untuk pelebaran jembatan yang sudah ada kondisinya tidak memungkinkan,” imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar