PURWOKERTO – Impian lama masyrakat Banyumas menikmati Taman Edukasi Sumber Daya Air (TESDA) Kranji sepertinya masih lama terwujud. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sampai akhir Mei ini belum memastikan lahan pengganti di wilayah Kranji. Hal itu menyebabkan terhambatnya pembangunan fisik taman dan terancam tak dapat direalisasikan tahun ini. Kabid Aset dan Akuntansi DPPKAD Banyumas, Maryono menegaskan, meski sudah melakukan survei sejak dua bulan lalu, sampai saat ini belum ada keputusan dari provinsi. “Pekan lalu kita sudah berkoordinasi lagi dengan DPPKAD Provinsi Jateng. Tapi memang belum ada keputusan. Sehingga kita masih menunggu,” jelasnya. Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah melakukan peninjauan ke dua lokasi dari tiga yang diusulkan Pemkab Banyumas sebagai lahan pengganti. Aset yang ditawarkan yaitu lahan di wilayah Tanjung dan Karangklesem. Diakui Maryono, memang tidak ada tenggat waktu yang diberikan untuk menentukan lahan yang akan dipilih, namun dia berharap Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bisa segera menentukan, lahan mana yang disepakati menjadi lahan pengganti. “Tukar menukar adalah kemauan dari kedua belah pihak, kalau salah satu pihak meminta deadline waktu, kami rasa kurang etis, makanya perlu dilakukan koordinasi biar saling mengingatkan. Semakin cepat ditentukan akan semakin baik,” lanjutnya. Pasca penentuan lahan, nantinya nilai lahan juga perlu dihitung, sehingga memang membutuhkan proses yang cukup panjang. Penentuan nilai lahan nantinya akan dilakukan oleh tim appraisal dari pemkab. Diberitakan sebelumnya, pembangunan TESDA Kranji hanya terganjal lahan yang akan digunakan. Untuk desain dan anggaran, Pemkab Banyumas mengaku sudah siap. Kabid Sungai dan Air Baku Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Banyumas, Achmad Setiawan mengatakan sebelumnya juga sudah dilakukan penyesuaian desain yang didasarkan pada kondisi dan luasan tanah yang ada. “Desain dan anggaran sudah siap. Tinggal menunggu lahan, sebelum mulai melakukan proses administrasi dan mulai pekerjaan fisiknya,” ujarnya. TESDA Kranji sudah direncanakan sejak 2014 lalu. Menurut Achmad, sebelumnya sudah didahului dengan nota kesepahaman (MoU) dan perjanjian kerjasama dengan Pemprov Jawa Tengah, dan pemerintah pusat. Hal itu terutama berkaitan dengan penanganan beberapa hal di Sungai Kranji yang akan menjadi lokasi taman. Namun demikian, pelaksanaan pembangunan itu tersendat, karena pembangunan taman, memerlukan tanah milik Pemprov Jawa Tengah yang ada di lokasi tersebut. Berkaitan dengan hal itu, Pemprov Jawa Tengah meminta Pemkab Banyumas memberikan pengganti atas lahan yang akan digunakan untuk membangun taman itu. |
kumpulan Arsip Berita dan Informasi, Dokumentasi, Beberapa catatan/ide atau harapan, Bertujuan utama memperkenalkan Banyumas kepada masyarakat luas. Berupa Perkembangan Desa dan Kota, serta segala potensinya.
Selamat Kepada Calon Kepala Daerah Banyumas
Senin, 30 Mei 2016
Setelah Dua Tahun, Batal Lagi Tahun Ini Pembangunan Taman Kranji
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Entri yang Diunggulkan
Info Tentang Blog Banyumas Corner
saya mencoba mendeskripsikan sebuah ungkapan yang berasal dari bahasa populer saat ini yaitu ungkapan Menduniakan Banyumas dan Memb...
-
Di Kabupaten Banyumas unit pelayanan Samsat ada beberapa lokasi Yakni kantor pusat Purwokerto, DriveThru halaman rumah dinas eks Bakorwi...
-
Tingkatkan Kecepatan Layanan JNE Resmikan Wangon Gateway Salah satu perusahaan jasa pengiriman ekspres dan logistik nasional, JNE ter...
-
Bunga-bunga api kecil melentik ke udara ketika tangan Suing mengusik perapian. Tangan yang pucat dan bergerak lemah. Tengkuk dan dahi S...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar