Purwokerto baru di kuasai Belanda tahun 1830 
setelah perang Diponegoro sehingga jumlah heritage building di wilayah 
ini tak sebanyak kota lain yang dikuasai Belanda terlebih dahulu. Namun 
demikian seandainya jumlah heritage yang sedikit ini dipertahankan tentu
 saja bisa jadi daya tarik tersendiri. dalam tahun tahun terakhir yang 
menjadi korban pembangunan adalah vila kranji dan gedung Suteja. semoga 
ini yang terakhir. karena saat ini sebenarnya heritage jika
 diinventarisir jumlahnya lumayan ada berupa gedung kantor maupun rumah 
penduduk. Saya iri melihat Dafam Bandung. yang mana gedung modern 
dibangun mengelilingi heritage. ini contoh yang benar. harmonisasi 
antara gedung baru bagian dari proses pembangunan dengan heritage yang 
ada sebelumnya. seperti slogan aqua di botol yang pernah saya baca. "
membangun masa depan tanpa menghapus masa lalu ". seandainya Buntos 
menerapkan prinsip ini pasti akan lebih baik daripada saat ini.Gedung 
buntos secara arsitektur sangat biasa. tidak istimewa terlebih 
menghilsngkan vila kranji. coba pada waktu itu buat desain menbentuk 
letter L atau U atau model buku terbuka sehingga vila kranji tampak 
seperti etalase. gedung yang pertama dilihat oleh pengunjung .
The photo "Villa Krandji" was uploaded by user Jatmiko
Purwokerto harus bersinergi dengan masa lalu. sebagai nilai tambah. jika ada pembangunan bisa diintegrasikan bukan dihancurkan. Heritage yang masih tersisa di Purwokerto harus dipertahankan.
Dafam Pasar Baru square Bandung adalah contoh pembangunan yang ramah terhadap heritage.
Dafam Pasar Baru square Bandung adalah contoh pembangunan yang ramah terhadap heritage.
 PASAR BARU SQUARE Dafam




sungguh indah perpaduan pasar baru di bandung.. ttp mengikuti jaman dg tidak menggerus nilai sejarah
BalasHapusTerima kasih udah mampir. betul semoga ke depan pembangunan di Banyumas raya juga menjaga nilai historisnya. mas kasamago ditunggu partisipasinya di ssci ya. mai ramekn threadnya..
BalasHapus