KEBASEN-Jalan kabupaten yang berada sepanjang Kecamatan Patikraja hingga Sampang Cilacap dinilai warga terlalu sempit. Sebab saat ini semakin banyak kendaraan yang melintasi jalur tersebut, baik kendaraan kecil maupun kendaraan berat.
Salah seorang pengendara, Ifan (25) mengatakan, dia sengaja melewati jalur itu untuk memotong jalan dari Kebasen menuju Purwokerto. Dengan melewatu jalur itu, dia mengaku lebih cepat sampai ke Purwokerto, tempat tujuannya. “Lebih cepat sampai,” ujarnya.
Kepala Desa Tumiyang, Kecamatan Kebasen Wawan Yuwandha mengatakan, Jalan Patikraja-Kebasen menjadi jalan lintas kabupaten, yaitu jalan alternatif yang menghubungkan Kabupaten Banyumas dengan Kabupaten Cilacap.
Intensitas kendaraan yang melewati jalur itu pun tinggi. “Dump truck atau truk pasir dari Cilacap lewatnya jalan ini,” ungkapnya.
Lebar jalan yang kurang lebih empat meter dan berkelok, juga rawan kecelakaan. Menurut dia, satu minggu ini sudah terjadi tiga kali kecelakaan di Jalan Desa Tumiyang.
“Seminggu tiga kali yang jatuh dari motor. Meski luka ringan, tetap saja sepertinya pelebaran jalan sudah jadi kebutuhan melihat jalan yang berkelok-kelok,” ujarnya.
Menurut dia, apabila jalan dilebarkan memungkinkan akan muncul industri baru di desa sekitar. Sebab di Kebasen, terutama desa yang jauh dari keramaian seperti Desa Tumiyang, pada malam hari tidak ada aktivitas perekonomian. Dia berharap program pelebaran jalan bisa masuk perencanaan jangka menengah.
Usulan pelebaran jalan dengan panjang sekitar enam kilometer hingga tujuh kilometer itu sudah disampaikan di Musrenbang Kecamatan Kebasen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar