4 Februari 2016 , Suara Banyumas
PURWOKERTO – Jalur pendakian Gunung Slamet via Baturraden bakal
dikembangkan dengan konsep eduwisata. Para pendaki Gunung Slamet yang
melewati jalur Baturraden wajib mengenal ekosistem di sekitar hutan.
Demikian diungkapkan oleh tokoh masyarakat Baturraden, Taryono, saat
meresmikan sekretariat Raden Pala di Baturraden, Minggu (31/1). Menurut
dia, selain berpetualang mendaki gunung,
ada baiknya para pendaki juga dikenalkan dengan flora dan fauna di
hutan. ”Banyak pendaki yang hanya ingin menaklukkan ketinggian sebagai
bentuk eksistensi dan ingin melihat pemandangan saja, tetapi tidak
mempelajari lingkungan dan alam disekitarnya. Saya minta para pemandu
bisa menjadi contoh yang baik,” ujarnya, kemarin. Taryono mengemukakan,
di sekitar hutan Baturraden masih tumbuh tanaman dan pohon yang bisa
dikonsumsi. Semestinya para pemandu dari Raden Pala bisa menyediakan
daftar tumbuhan yang bisa dikonsumsi, menjadi obat dan tanaman langka.
Bahkan, tanaman yang harus dihindari karena beracun. Dia menekankan,
daftar tersebut dapat menjadi media edukasi bagi para pendaki. ”Daftar
itu harus ada di sekretariat dan menjadi pedoman para pemandu dan
pengetahuannya dibagikan kepada para wisatawan yang berkunjung,”
paparnya. Adapun pada akhir bulan lalu, Komunitas Pencinta Alam
Baturraden Raden Pala mulai membuka sekretariat yang menjadi titik
pemberangkatan pendakian via Baturraden. Basecamp ini berada di kompleks
parkir utara, di selatan Hotel Pondok Slamet. Kenalkan Jalur Alternatif
Pegiat Komunitas Raden Pala, Suwondo Juniargo, menekankan, rencananya,
basecamp ini menjadi tempat untuk berkumpul para anggota komunitas
pencinta alam Kecamatan Baturraden Raden Pala dan Komunitas Canyoning
ID. Mereka juga yang selama ini mengenalkan jalur alternatif pendakian
Gunung Slamet. ”Kami akan melakukan promosi bersama Paguyuban Masyarakat
Pariwisata Baturraden dan Komunitas Canyoning Indonesia terkait dengan
aktivitas pariwisata di kawasan Baturraden. Sementara ini, sekretariat
Raden Pala ini sebagai titik pemberangkatan pendakian Gunung Slamet
untuk rute Baturraden,” ungkapnya. Dia mengatakan, pendakian Gunung
Slamet via Baturraden sebenarnya sudah dilakukan sejak dahulu. Bahkan,
pendakian massal melalui jalur ini selalu menjadi kegiatan wajib untuk
membuka tradisi Garebeg Suran di kawasan wisata andalan Banyumas ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar