19 February 2016 |Purwokerto
Pemprov Minta Tukar Guling
PURWOKERTO – Pembangunan Taman Edukasi Sumber Daya Air (TESDA) Sungai
Kranji masih diupayakan Pemkab Banyumas. Tahun 2016, Pemkab Banyumas
menargetkan pembangunan fisik. Terkait hal itu, dalam waktu dekat
rencananya akan ada pembahasan antara Pemprov Jawa Tengah dengan Pemkab
Banyumas, terutama berkaitan dengan pemanfaatan lahan akan dijadikan lokasi taman.
Seperti diketahui, status lahan yang akan digunakan saat ini masih
milik atau aset Pemprov Jawa Tengah, sehingga perlu dilakukan koordinasi
terkait administrasi pemanfaatan lahan tersebut.
Sekretaris Dinas
Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Kabupaten Banyumas Ariono
menjelaskan berdasarkan koordinasi yang dilakukan, pihak pemprov
menghendaki adanya penggantian lahan dengan lahan yang lain.
“Minggu
depan tim dari provinsi akan ke Banyumas untuk meninjau alternatif
lahan penggantinya. Saat ini sudah ada pendataan aset dari pemkab,”
katanya.
Terkait pembangunan taman, Ariono menargetkan pembangunan
fisik taman dapat dilakukan tahun ini. Oleh karena itu, administrasi
lahan yang akan digunakan harus segera diselesaikan.
“Harapannya pembangunan bisa direalisasikan dan bisa diselesaikan sekaligus pada tahun ini,” ujarnya.
Seperti diketahui, realisasi taman edukasi sumber daya air yang
rencananya akan dibangun di bantaran Sungai Kranji tertunda hingga awal
tahun 2016. Menurut Kepala Dinas SDABM Kabupaten Banyumas Irawadi,
pihaknya sudah menandatangani MoU dengan pemerintah provinsi. Namun
untuk penggunaan tanah milik pemerintah provinsi, ternyata tidak cukup
hanya dengan MoU. Tetapi harus ditindaklanjuti dengan permohonan pinjam
pakai atau permohonan pelepasan hak.
Meski demikian, dia\\\\\\\\\\ menegaskan
secara perencanaan baik desain maupun konstruksi, diakui sudah selesai.
Irawadi menambahkan, seharusnya realisasi taman edukasi sumber daya air
tersebut bisa dilaksanakan pada tahun 2015. Namun karena adanya kendala
lahan, pihaknya terpaksa mengundur realisasi kontruksi pembangunan taman
tersebut.
“Namun kita juga harus menunggu keputusan dari pemerintah
provinsi terkait penggunaan lahan di Sungai Kranji. Kalau memang
disetujui pembangunan bisa segera dilakukan, namun bila tidak disetujui
nanti kita akan coba usulkan permohonan pinjam pakai tanah kepada
pemerintah provinsi,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, untuk
pembangunan taman edukasi dialokasikan anggaran sekitar Rp 1 miliar.
Berdasarkan perencanaan dan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan
Balai Besar Serayu Opak (BBSO) tahun lalu, Pemkab Banyumas hanya akan
fokus pada pembangunan taman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar