18 FEBRUARI, KIRAB BOYONGAN REPLIKA SAKA SIPANJI
Banyumas :
Peringatan Hari Jadi Banyumas, selain perubahan tanggal, semula 6 April
menjadi 22 Februari, juga akan digelar kegiatan baru yaitu Kirab
Boyongan Replika Saka Sipanji, dari Pendopo Kecamatan Banyumas menuju
Pendopo Sipanji Purwokerto.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pemuda
Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas
Rustin Harwanti, Selasa (16/2) mengatakan kegiatan Kirab Boyongan
Replika Saka Sipanji akan dilaksanakan setelah kegiatan ziarah, tasyakuran dan penyerahan wayang ruwatan.
“Kegiatan Ziarah ke Makam Bupati Pertama Djoko Kahiman di Makam Dawuhan
Kecamatan Banyumas, akan dilaksanakan Kamis (18/2) jam 08.00 WIB
kemudian dilanjutkan syukuran dengan tumpeng di Pendopo Kecamatan
Banyumas, dilanjutkan dengan penyerahan tokoh wayang kepada Ki Daulat
yang akan melakukan pertunjukan wayang ruwat bumi, baru pelepasan kirab
Boyongan Replika Saka Sipanji kurang lebih jam 10” kata Rustin.
Menggunakan mobil antik.
Rustin menjelaskan, agar kegiatan mempunyai greget, terlihat klasik dan
gayeng, kirab akan menggunakan mobil antik. Pelepasan akan dilaksanakan
dari Halaman Pendopo Kecamatan Banyumas.
“Kirab akan dipimpin
oleh Subamanggala diikuti oleh Bregada Pembawa Saka Sipanji, kemudian
Bupati dan Wakil Bupati, Karawaitan Ruwatan baru kelompok mobil antik
dengan penumpang Ketua DPRD, Sekda dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah”
jelas Rustin.
Sedangkan Route yang akan dilewati melaui jalur
normal yaitu Banyumas, Kalibagor, Sokaraja, Berkoh, Jalan Jenderal
Sudirman menjuju Pendopo.
Berdasarkan koleksi foto yang diperoleh
dari Bapak Soegeng Wijono perpindahan pusat pemerintahan dari Banyumas
ke Purwokerto terjadi pada tanggal 7 Januari 1937. Sedangkan pembangunan
pendoponya sendiri dilaksanakan dua tahun sebelumnya atau sekitar tahun
1935.
Carlan Kasi Tradisi, Sejarah dan Purbakala Dinporabudpar
mengatakan, berdasarkan mitos cerita bahwa salah satu saka “Sipanji”
yang dibawa dari Banyumas menuju Purwokerto tidak boleh melalui sungai
serayu. “Sehingga nantinya kirab dari Banyumas hanya membawa tiga
replika saka guru, sementara saka sipanji dibawa dari arah barat Pendopo
Banyumas” jelas Carlan.
Carlan menambahkan selain, itu
persyaratan lain yaitu “Sipanji” mau dipindah ke Purwokerto dengan
meminta tanggapan lengger. “Maka nantinya pada prosesi serah terima saka
sipanji, di halaman pendopo akan dilaksanakan penampilan Lengger
Banyumasan” tambahnya.
Replika Saka Sipanji Bakal Diboyong ke Purwokerto
PURWOKERTO, suaramerdeka.com - Peringatan Hari Jadi Banyumas tahun 2016 ini, selain perubahan tanggal, semula 6 April menjadi 22 Februari, juga digelar kegiatan baru, yaitu Kirab Boyongan Replika Saka Sipanji, dari Pendopo Kecamatan Banyumas menuju Pendapa Sipanji Purwokerto.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas Rustin Harwanti mengatakan, kirab akan dilaksanakan setelah kegiatan ziarah, tasyakuran dan penyerahan wayang ruwatan. Menurutnya, kegiatan ziarah ke Makam Bupati Pertama Djoko Kahiman di Makam Dawuhan Kecamatan Banyumas, dilaksanakan Kamis (18/2) muai pukul 8.00. Kemudian dilanjutkan syukuran dengan tumpeng di Pendapa Kecamatan Banyumas, dilanjutkan dengan penyerahan tokoh wayang kepada Ki Daulat yang akan melakukan pertunjukan wayang ruwat bumi.
“Setelah rangkaian kegiatan itu selesai, baru pelepasan kirab Boyongan Replika Saka Sipanji yang melibatkan semua unsur pemerintah dan elemen masyarakat,” kata Rustin, Selasa (16/2).
Rustin menjelaskan, agar kegiatan mempunyai greget, terlihat klasik dan gayeng, kirab akan menggunakan mobil antik. Pelepasan dilaksanakan dari Halaman Pendapa Kecamatan Banyumas. “Kirab akan dipimpin Subamanggala diikuti Bregada Pembawa Saka Sipanji, kemudian Bupati dan Wakil Bupati, karawaitan ruwatan baru kelompok mobil antik dengan penumpang ketua DPRD, sekda dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah,” jelasnya.\
Rute yang akan dilewati jalur normal yaitu Banyumas, Kalibagor, Sokaraja, Berkoh, Jalan Jenderal Sudirman menjuju Pendapa Pemkab. Kasi Tradisi, Sejarah dan Purbakala Dinporabudpar, Carlan mengatakan, berdasarkan mitos cerita bahwa salah satu saka “Sipanji” yang dibawa dari Banyumas menuju Purwokerto tidak boleh melalui Sungai Serayu. “Sehingga nantinya kirab dari Banyumas hanya membawa tiga replika saka guru, sementara Saka Sipanji dibawa dari arah barat Pendapa Kecamatan Banyumas,” jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar