Tiga sumur yang digunakan untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi akan dibangun di wilayah yang masuk administrasi Kecamatan Cilongok, Banyumas. Tahun ini pembangunan akan didahului penyiapan infrastruktur.
Menurut Project Committee PT Sejahtera Alam Energy (SAE), Paulus Suparno, penyiapan infrastruktur akan dimulai pada akhir September ini dengan pembangunan jalan. Adapun pembangunan sumur yang akan digunakan untuk tahap eksplorasi direncanakan dimulai pada September 2017 mendatang. Hasil dari tahap eksplorasi itulah yang akan menentukan lokasi powerplant.
Menurutnya untuk saat ini area prospek panas bumi berada di Brebes dan Banyumas. “Di wilayah Banyumas area prospek ada di wilayah Kecamatan Cilongok, di ketinggian sekitar 1.800 sampai 2.500 meter di atas permukaan air laut,” katanya saat menggelar sosialisasi di Pendapa Wakil Bupati , Rabu (14/9). Pihaknya saat ini telah mengantongi izin eksplorasi pada lahan seluas 488 hektare yang masuk dalam wilayah kerja panas bumi (WKP) Baturraden.
Nantinya dalam wilayah tersebut akan dibangun area tempat berdirinya sumur atau well pad. “Satu well pad dapat dipakai mendirikan tiga sampai lima sumur, sisa well pad yang tidak digunakan mendirikan sumur nantinya akan ditanami lagi,” ujarnya.
Pengeboran Dalam
Dikatakan, pembangunan sumur dengan nilai investasi setara 4,5 sampai 5 juta dolar Amerika itu tidak akan mempengaruhi kuantitas air bagi masyarakat di sekitar area eksplorasi.
Sebab pihaknya tidak akan menggunakan air permukaan. “Kami melakukan pengeboran sampai kedalaman 3.500 meter, hal itu karena kami harus mengebor sampai kedalaman di bawah permukaan air laut, agar tidak mengganggu air untuk kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.
Kepala Bidang Geologi Dinas ESDM Banyumas Sigit Widiadi mengatakan, pembangunan sumur dialihkan ke wilayah Banyumas karena potensi yang besar ada di Banyumas. Secara keseluruhan, menurutnya potensi panas bumi yang ada lebih dari 175 MW, adapun kapasitas sumur yang terpasang dapat mencapai 220 MW.
|
Pembangunan Harus Menguntungkan Masyarakat
Proyek Sumur Panas Bumi
suaramerdeka.com
Warga berharap, pembangunan sumur panas bumi di Banyumas, dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat sekitar. Salah satu tokoh pariwisata di Banyumas, Tekad Santosa mengatakan, kegiatan pengelolaan panas bumi di wilayah Banyumas, harus ikut menguntungkan masyarakat.
Menurutnya hal itu seperti yang dilakukan pengelola panas bumi di wilayah lain. “Saya sudah melihat pengelolaan panas bumi, salah satunya di Kamojang, di sana, banyak kegiatan CSR bagi masyarakat.
Saya harapkan di Banyumas juga demikian,” jelasnya, ditemui di Pendapa Wakil Bupati Banyumas, Rabu (14/9). Adapun bentuk CSR yang diharapkan, menurutnya, perlu disesuaikan dengan kondisi masyarakat sekitar. Sebagai daerah dengan potensi bencana gunung api, maka Banyumas memerlukan akses yang memadai untuk proses evakuasi jika bencana itu terjadi.
Jalan Utama
“Jalan menuju Baturraden misalnya, perlu diperbaiki baik jalan utama, di barat, maupun di timur. Jadi bila ada bencana, evakuasi lebih mudah, karena akses memadai,” ujarnya. Bukan itu saja, CSR juga bisa diarahkan untuk pemberdayaan perekonomian masyarakat. Salah satunya, dengan ikut membantu pengembangan industri skala rumahan yang banyak terdapat di Banyumas.
“Yang tak kalah penting juga di sektor pendidikan, bisa juga CSR dilakukan untuk membangun sekolah,” tuturnya. Sebelumnya, tiga sumur yang digunakan untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi akan dibangun di wilayah yang masuk administrasi Kecamatan Cilongok, Banyumas. Tahun ini pembangunan didahului penyiapan infrastruktur.
Menurut Project Committee PT Sejahtera Alam Energy (SAE) Paulus Suparno, penyiapan infrastruktur akan dimulai pada akhir September ini dengan pembangunan jalan. Adapun pembangunan sumur yang akan digunakan untuk tahap eksplorasi direncanakan dimulai pada September 2017 mendatang. Dia mengatakan, hasil dari tahap eksplorasi itulah yang akan menentukan lokasi powerplant.
Untuk saat ini area prospek panas bumi berada di Brebes dan Banyumas. “Di wilayah Banyumas area prospek ada di wilayah Kecamatan Cilongok, di ketinggian sekitar 1.800 sampai 2.500 meter di atas permukaan air laut,” jelasnya.
|
__________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar