suaramerdeka.com
Pemerintah daerah diminta segera memasang rambu dan lampu peringatan lalu lintas di sejumlah titik jalan raya nasional Ajibarang-Wangon tepatnya di Desa Pancasan, Kecamatan Ajibarang, yang rawan kecelakaan.
Hal itu untuk melengkapi pemasangan kembali Lampu Penerang Jalan Umum yang saat ini telah dipasang di lokasi jalur tersebut. Kepala Desa Pancasan, Ali Syaifurrohman mengatakan, saat ini LPJU jalan nasional tersebut telah dipasang. Meski demikian belum seluruh lampur tersebut menyala sehingga warga masih menunggu berfungsinya kembali LPJU tersebut.
Selain LPJU itulah, dia berharap agar pemerintah juga memberikan lampu peringatan jalur rawan, tikungan tajam, dan jalan licin rawan kecelakaan. “Kalau perlu di sejumlah titik dipasang lampu rotari atau kedip kuning untuk peringatan dan kehati-hatian pengguna jalan. Karena selain licin di musim hujan, jalur ini juga sangat rawan kecelakaan,” katanya.
Menurut Ali, pemerintah desa telah berulangkali mendapatkan usulan dan keluhan warga terkait tingginya frekuensi kecelakaan di jalur utama di desa setempat. Apalagi kasus kecelakaan yang terjadi di jalur tersebut terbilang merupaka kecelakaan yang cukup besar dan menimbulkan kerugian material dan korban jiwa.
Kabel Telepon
“Sebelum tronton menabrak minibus rombongan guru MI Maarif NU 1 Pancasan, akhir Juli lalu, kecelakaan antara dua kendaraan besar tangki dengan bus, tronton pengangkut rongsok yang menyasar sejumlah mobil dan motor juga sempat terjadi. Karena itu, kami berharap ini bisa menjadi perhatian,” katanya.
Pengguna jalan asal Ajibarang, Rahmat (31) membenarkan kondisi jalan Pancasan yang rawan kecelakaan. Di tengah kondisi jalan yang telah lebar dan halus tersebut, diharapkan pemerintah dapat melengkapi berbagai rambu lalu lintas yang ada.
Ia juga meminta kepada pemerintah daerah atau pihak terkait untuk bisa menggeser tiang jaringan kabel telepon yang berada di badan jalan. “Tiang telepon yang berdekatan jalan itu terlihat ada beberapa buah, salah satunya di selatan depan masjid besar Pancasan. Sesuai keterangan warga, tiang telepon tersebut memang beberapa kali sempat ditabrak oleh mobil dan sepeda motor hingga pengendaranya tewas,” katanya.
Seperti diketahui, jalur nasional Ajibarang-Wangon tepatnya di Desa Pancasan mulai dari depan Pasar Induk Ajibarang hingga menuju Wangon terutama di Desa Pancasan terbilang cukup menurun tajam dan terdapat satu tikungan tajam yang berbahaya. Beberapa kali kasus kecelakaan yang melibatkan kendaraan bermuatan berat terjadi dan menimbulkan korban jiwa.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar