13 Kali Terjadi Angin Ribut
PURWOKERTO – Selama dua bulan terakhir, bencana angin ribut kerap melanda beberapa wilayah yang ada di Kabupaten Banyumas. Dari data yang ada, sebagian besar bencana angin ribut yang terjadi hingga awal Maret, berada di wilayah Banyumas bagian barat.
Setidaknya ada tujuh kecamatan yang dinilai rawan bencana angin ribut, seperti Kecamatan Rawalo, Kecamatan Wangon, Kecamatan Ajibarang, Kecamatan Jatilawang, Kecamatan Cilongok, Kecamatan Purwojati, dan Kecamatan Pekuncen.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyumas Suyanto mengatakan, beberapa kerugian material yang disebabkan angin ribut berupa rumah rusak dan pohon tumbang. Tidak hanya itu, jaringan listrik juga terpengaruh.
“Sejak Januari hingga awal Maret ini, tercatat 13 kali angin ribut melanda wilayah Banyumas,” katanya.
Dari data yang ada, awal Maret ini intensitas angin ribut dinilai cukup meningkat. Pasalnya, hingga Kamis (3/3), tercatat sudah 5 kali terjadi bencana angin ribut.
Dijelaskan, berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) puncak musim penghujan masih akan terjadi antara Februari sampai Maret. Untuk itu, BPBD terus mewaspadai kemungkinan bencana yang terjadi, baik longsor, banjir, hingga angin ribut.
Untuk penanganan, BPBD Banyumas sejauh ini sudah menyalurkan bantuan berupa material kepada sejumlah wilayah yang mengalami bencana. Adapun material yang disalurkan kepada korban, diantaranya berupa seng, paku, maupun kalsiboard.
“Material bantuan sifatnya hanya untuk kondisi darurat. Artinya hanya untuk penunjang sementara, bukan memperbaiki kondisi yang rusak akibat bencana,” katanya.
BPBD Masih Data Rumah Rusak Terdampak Angin
BANYUMAS, suaramerdeka.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas terus mendata dan melakukan penanganan rumah rusak akibat dampak angin kencang yang melanda wilayah Banyumas bagian barat. Apalagi sampai dengan Rabu (2/3), angin kencang masih terus bertiup khususnya di tujuh kecamatan.
Koordinator Relawan Penanganan BPBD Banyumas, Saiful Amin mengatakan, wilayah yang paling terdampak angin di Banyumas bagian barat adalah kecamatan Pekuncen, Ajibarang, Gumelar, Wangon, Cilongok, Purwojati dan Rawalo.
Di sejumlah desa di tujuh kecamatan itu, angin kencang membuat sejumlah pohon besar tumbang mengenai rumah dan menutup akses jalan. Namun beruntung angin kencang itu tak sampai membawa korban jiwa.
Saiful Amin mengatakan untuk menghadapi dampak angin itu, pihak BPBD bersama dengan aparat penanganan bencana bahkan telah membuat posko bencana angin di Kecamatan Ajibarang sejak Selasa (1/3). Rabu (2/3) para personel BPBD beserta gabungan tim lainya juga terus melaksanakan patroli keliling wilayah rawan angin kencang di wilayah Banyumas bagian barat.
Sementara itu, Kasi Ketenteraman dan Keteriban Umum Kecamatan Pekuncen, Marsono mengatakan pihaknya terus meminta masyarakat semakin waspada terhadap dampak angin kencang yang saat ini masih bertiup. Bagi warga yang tempat tinggalnya
berdekatan dengan pohon besar rawan tumbang atau patah, pihaknya meminta warga untuk waspada dengan memangkasnya.
BANYUMAS, suaramerdeka.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas terus mendata dan melakukan penanganan rumah rusak akibat dampak angin kencang yang melanda wilayah Banyumas bagian barat. Apalagi sampai dengan Rabu (2/3), angin kencang masih terus bertiup khususnya di tujuh kecamatan.
Koordinator Relawan Penanganan BPBD Banyumas, Saiful Amin mengatakan, wilayah yang paling terdampak angin di Banyumas bagian barat adalah kecamatan Pekuncen, Ajibarang, Gumelar, Wangon, Cilongok, Purwojati dan Rawalo.
Di sejumlah desa di tujuh kecamatan itu, angin kencang membuat sejumlah pohon besar tumbang mengenai rumah dan menutup akses jalan. Namun beruntung angin kencang itu tak sampai membawa korban jiwa.
Saiful Amin mengatakan untuk menghadapi dampak angin itu, pihak BPBD bersama dengan aparat penanganan bencana bahkan telah membuat posko bencana angin di Kecamatan Ajibarang sejak Selasa (1/3). Rabu (2/3) para personel BPBD beserta gabungan tim lainya juga terus melaksanakan patroli keliling wilayah rawan angin kencang di wilayah Banyumas bagian barat.
Sementara itu, Kasi Ketenteraman dan Keteriban Umum Kecamatan Pekuncen, Marsono mengatakan pihaknya terus meminta masyarakat semakin waspada terhadap dampak angin kencang yang saat ini masih bertiup. Bagi warga yang tempat tinggalnya
berdekatan dengan pohon besar rawan tumbang atau patah, pihaknya meminta warga untuk waspada dengan memangkasnya.
Puluhan Rumah Rusak Disapu Angin
BANYUMAS, suaramerdeka.com – Angin kencang yang melanda di wilayah kecamatan Banyumas barat sejak Senin (29/2) hingga Selasa (1/3) membuat banyak pohon tumbang hingga membuat puluhan rumah rusak. Tak ada korban jiwa peristiwa itu, namun kerugian harus ditanggung oleh pemilik rumah.
Wilayah yang dihempas angin kencang itu antara lain Kecamatan Pekuncen, Ajibarang, Lumbir, Wangon dan Cilongok. Jumlah rumah, tingkat kerusakan dan total kerugian yang dialami oleh warga hingga kemarin masih didata oleh pihak terkait. Tumbangnya pohon yang melintang di jalan desa maupun jalan nasional juga sempat mengganggu arus lalu lintas kendaraan.
Komandan Satgas Tagana Banyumas, Ady Candra mengatakan warga bersama personel Tagana langsung melaksanakan pembersihan dan pemotongan pohon tumbang pada Selasa (1/3) pagi. Iapun mengimbau kepada warga di Banyumas wilayah Barat untuk senantiasa waspada terhadap bertiupnya kembali angin kencang mulai Senin (29/2) kemarin.
“Bagi warga yang rumahnya berdekatan dengan pohon rawan tumbang diharap semakin waspada. Karena ketika angin kencang datang, maka potensi patah atau tumbang setiap saat bisa terjadi,” katanya.
Warga Grumbul Gandusari Desa Cibangkong Kecamatan Pekuncen, Tarsudi (48) mengatakan rumahnya yang berdinding kalsibot dan beratap asbes juga porak poranda setelah dihempas angin yang bertiup sejak Senin (29/2) hingga Selasa (1/3) pagi kemarin. Meski terbilang rusak ringan, namun kerugian material cukup membuat pria yang bekerja serabutan tersebut kerepotan.
“Padahal saya kira musim grubugan (angin) sudah berakhir. Tapi ternyata masih ada angin yang bertiup sejak kemarin. Kalau seperti ini terus kami khawatir kondisi rumah terancam,” kata ayah dua anak ini.
Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga
BANYUMAS-Angin kencang yang melanda wilayah Banyumas bagian barat menyebabkan pohon tumbang dan menimpa rumah warga, jaringan listrik PLN, serta menutup jalan, Selasa (1/3).
Di Grumbul Tipar Desa Lesmana, rumah Tugino (35) warga RT 2 RW 6, rusak berat setelah pohon albasia yang berada di depan rumahnya roboh pada pukul 05.30.
Kadus II Lesmana, Haryanto mengatakan, angin kencang yang melanda wilayah Lesmana menyebabkan pohon albasia setinggi sepuluh meter menimpa rumah Tugino. Akibatnya, bagian atap rumah rusak berat.
Koordinator relawan Tagana Banyumas, Ady Chandra mengatakan, angin kencang yang masih melanda wilayah Banyumas bagian barat menyebabkan puluhan pohon tumbang.
Di tikungan sebelum jembatan Tonjong Desa Pandansari Kecamatan Ajibarang, Selasa (1/3) siang. Pohon tumbang menutup jalan nasional antara Ajibarang dengan Brebes. Akibatnya kemacetan kendaraan terjadi sebelum evakuasi dilaksanakan.
“Kami langsung turun dengan membawa gergaji mesin. Kemudian pohon dipotong dan relawan Tagana langsung menyingkirkan potongan pohon tersebutsupaya arus lalu lintas kembali lancar,”jelasnya.
Selain pohon tumbang yang menutup jalan, di Kecamatan Cilongok tepatnya di RT 4 RW 1 Desa Sambirata, rumah Duljalil (55) rusak setelah pohon pete yang berada di samping rumah tumbang.
Relawan Tagana langsung ke lokasi untuk membantu proses evakuasi bersama Muspika CIlongok dan warga. Danramil CIlongok Kapt Czi Waris Hidayat mengatakan, dua pohon tumbang menimpa rumah warga yaitu di Desa Sambirata dan Jatisaba.
Di Desa Jatisaba, pohon tumbang menimpa rumah Imam Sidik. Anggota Koramil langsung disebar untuk ikut dalam penanganan evakuasi pohon di dua tempat.
Di Pekuncen, beberapa wilayah menjadi wilayah rawan pohon tumbang seperti di Desa karangkemiri, Karangklesem, Cibangkong dan Semedo. Di Desa Cibangkong, dua rumah warga tertimpa pohon saat angin kencang. Namun Muspika dan warga langsung melakukan penanganan.
“Kami himbau kepada warga di Kecamatan Pekuncen untuk selalu waspada, terlebih saat angin kencang seperti ini. Apalgi jika di dekat rumah banyak terdapat pohon menjulang tinggi, sekali lagi warga harus tetap waspada,”ujar Camat Pekuncen, Rusmanto.
Manager PLN Rayon Ajibarang MT Triwibowo menjelaskan, 10 titik pohon tumbang menimpa jaringan kabel PLN terjadi di wilayah Ajibarang, Pekuncen dan Gumelar. AKibatnya beberapa titik jaringan listri terpaksa dipadamkan sampai penanganan selesai dilakukan.
Di Grumbul Tipar Desa Lesmana, rumah Tugino (35) warga RT 2 RW 6, rusak berat setelah pohon albasia yang berada di depan rumahnya roboh pada pukul 05.30.
Kadus II Lesmana, Haryanto mengatakan, angin kencang yang melanda wilayah Lesmana menyebabkan pohon albasia setinggi sepuluh meter menimpa rumah Tugino. Akibatnya, bagian atap rumah rusak berat.
Koordinator relawan Tagana Banyumas, Ady Chandra mengatakan, angin kencang yang masih melanda wilayah Banyumas bagian barat menyebabkan puluhan pohon tumbang.
Di tikungan sebelum jembatan Tonjong Desa Pandansari Kecamatan Ajibarang, Selasa (1/3) siang. Pohon tumbang menutup jalan nasional antara Ajibarang dengan Brebes. Akibatnya kemacetan kendaraan terjadi sebelum evakuasi dilaksanakan.
“Kami langsung turun dengan membawa gergaji mesin. Kemudian pohon dipotong dan relawan Tagana langsung menyingkirkan potongan pohon tersebutsupaya arus lalu lintas kembali lancar,”jelasnya.
Selain pohon tumbang yang menutup jalan, di Kecamatan Cilongok tepatnya di RT 4 RW 1 Desa Sambirata, rumah Duljalil (55) rusak setelah pohon pete yang berada di samping rumah tumbang.
Relawan Tagana langsung ke lokasi untuk membantu proses evakuasi bersama Muspika CIlongok dan warga. Danramil CIlongok Kapt Czi Waris Hidayat mengatakan, dua pohon tumbang menimpa rumah warga yaitu di Desa Sambirata dan Jatisaba.
Di Desa Jatisaba, pohon tumbang menimpa rumah Imam Sidik. Anggota Koramil langsung disebar untuk ikut dalam penanganan evakuasi pohon di dua tempat.
Di Pekuncen, beberapa wilayah menjadi wilayah rawan pohon tumbang seperti di Desa karangkemiri, Karangklesem, Cibangkong dan Semedo. Di Desa Cibangkong, dua rumah warga tertimpa pohon saat angin kencang. Namun Muspika dan warga langsung melakukan penanganan.
“Kami himbau kepada warga di Kecamatan Pekuncen untuk selalu waspada, terlebih saat angin kencang seperti ini. Apalgi jika di dekat rumah banyak terdapat pohon menjulang tinggi, sekali lagi warga harus tetap waspada,”ujar Camat Pekuncen, Rusmanto.
Manager PLN Rayon Ajibarang MT Triwibowo menjelaskan, 10 titik pohon tumbang menimpa jaringan kabel PLN terjadi di wilayah Ajibarang, Pekuncen dan Gumelar. AKibatnya beberapa titik jaringan listri terpaksa dipadamkan sampai penanganan selesai dilakukan.
PLN Ajibarang Intensifkan Penanganan Jaringan Listrik Rusak
BANYUMAS, suaramerdeka.com – Angin kencang yang bertiup di wilayah Kecamatan Pekuncen, Ajibarang, Cilongok da Gumelar turut berdampak pada rusaknya jaringan listrik. PLN rayon Ajibarang kembali mengintensifkan penanganan kerusakan jaringan listrik sejak kemarin.
Akibat tumbangnya pepohonan yang mengenai rumah dan jaringan listrik, aliran listrik di sejumlah wilayah Kecamatan di Banyumas bagian barat tersebut padam. Padamnya listrik ini juga terjadi hingga Selasa (1/3) siang.
Manajer PLN Rayon Ajibarang, MT Tri Wibowo mengatakan faktor bencana alam memang tak dapat dihindarkan. Untuk itulah ia meminta masyarakat dapat memahami kondisi yang ada tersebut. Terlebih lagi saat ini intensitas hujan deras dan angin kencang kembali terjadi. Akibatnya potensi kerusakan jaringan listrik pada setiap saat bisa terjadi.
“Kalau faktor alam biasanya dalam waktu satu atau dua jam kami langsung tangani sehingga listrik bisa kembali menyala sebagaimana biasanya. Untuk itulah kami juga meminta masyarakat dapat tanggap dan lebih aktif melapor ke pihak kami, jika terjadi sesuatu,” jelasnya.
Dikatakan Tri Wibowo, selain faktor alam, pemadaman listrik sebagai upaya pemeliharaan jaringan listrik di wilayah rayon Ajibarang juga dilaksanakan rutin. Sebelum melaksanakan pemadaman ini, pihaknya telah melayangkan pemberitahuan dan atau menginformasikan kepada pihak-pihak terkait dan masyarakat. Hal ini dilaksanakan agar masyarakat dapat menyiapkan diri ketika jaringan listrik padam.
“Kami terus memprioritaskan penanganan kerusakan jaringan listrik khususnya saat angin kencang ini terjadi,” katanya.
Tri Wibowo juga mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati ketika akan memangkas dahan atau pohon di dekat jaringan listrik. Ia menyarankan jika hendak akan memangkas pohon dekat jaringan listrik dapat langsung menghubungi pihak PLN. Hal ini penting agar faktor keselamatan dan keamanan dapat terjamin.
Kasi Trantibum Kecamatan Ajibarang, Surono mengatakan pihaknya juga terus mengimbau kepada warga agar terus memantau kondisi pohon yang berada di dekat jaringan listrik. Ia juga meminta kepada warga agar dapat memangkas pohon yang berpotensi tumbang dan mengenai jaringan listrik.
“Kalau perlu warga melaporkan kepada pihak PLN agar segera memangkasnya jika khawatir terkena jaringan listrik. Selain untuk menghindarkan bahaya jaringan listrik, pemangkasan pohon ini diharapkan dapat mengurangi risiko bencana alam tanah longsor ataupun angin kencang,” katanya.
Warga Cibangkong, Kecamatan Pekuncen, Tarsudi (48) mengatakan bertiupnya angin kencang juga membuat porak poranda asbes dan dinding kalsibot miliknya Selasa (1/3) pagi. Tak hanya itu rumah milik tetangganya di wilayah grumbul lainnya juga rusak setelah tertimpa pohon tumbang akibat angin kencang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar