Pemkab Banyumas masih melakukan inventarisasi terhadap jalan poros desa yang nantinya akan dijadikan jalan kabupaten. Inventarisasi jalan poros desa ditarget selesai akhir November ini, sebelum nantinya disosialisasikan dan ditetapkan dalam SK.
“Kita upayakan akhir tahun 2015 ini, sudah ada SK perubahan status jalan poros desa menjadi jalan kabupaten,” kata Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM) Kabupaten Banyumas, Irawadi.
Dia menjelaskan, saat ini belum semua jalan poros desa diinventarisir. Jumlah total jalan poros desa yang ada di Banyumas mencapai 3 ribu kilometer. Namun saat ini baru 1.600 kilometer yang diinventarisir.
Inventarisasi yang dilakukan tidak hanya mendata total panjang jalan poros desa yang ada, tetapi juga dipelajari dan dianalisis. Terutama sebelum nantinya ditetapkan jadi jalan kabupaten, seperti jalan poros desa yang berhubungan langsung dengan jalan kabupaten.
“Analisis dan inventarisasi jalan poros desa tersebut juga dilakukan untuk memetakan kondisi saat ini, baik panjang jalan, lebar jalan, serta kondisi jalan, apakah rusak berat, rusak sedang, rusak ringan, atau masih dalam kondisi baik,” katanya.
Setelah dilakukan inventarisasi, dinas juga akan melakukan sosialisasi kepada pemerintah desa dan masyarakat, terkait rencana tersebut. Dinas akan meminta masukan dari pihak desa, mengingat pemerintah desa dan masyarakat dinilai lebih mengerti terhadap kebutuhan akses jalan yang ada.
Menurut Irawadi, pasca sosialisasi nanti masih ada kemungkinan perubahan draf SK yang akan diserahkan ke Bupati. Namun bersamaan dengan inventarisasi jalan poros desa yang dilakukan, pihaknya juga sekaligus menyusun draf SK.
“Harapannya akhir tahun nanti sudah ada SK nya. Untuk sosialisasi ke desa kita akan upayakan mulai dilakukan pada awal Desember nanti,” tegasnya.
Dari data yang ada, saat ini panjang jalan kabupaten yang ada di Banyumas hanya sekitar 825 kilometer. Di sisi lain, kebanyakan penanganan jalan poros desa yang dilakukan dinilai lebih pasif, sehingga dengan diubah menjadi jalan kabupaten, harapannya penanganan dapat lebih merata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar