Akses Jalan Menuju Embung Tak Memadai
(20 November 2015, Radar BANYUMAS) – Akses jalan menuju embung mini di Kecamatan Kalibagor, ternyata sangat tidak memadai. Kondisi jalan menuju embung yang rencananya akan dijadikan tempat wisata tersebut, masih berupa tanah dan belum diaspal.
Sekretaris Kecamatan Kalibagor, Drs Wiharyono
mengatakan, embung mini berpotensi besar menjadi lokasi wisata. Karena
banyak masyarakat yang berminat mengunjungi embung tersebut. Namun sayangnya, jalan menuju embung belum bisa dikatakan memadai.
“Kondidi jalan memang masih tanah, jalan juga masih jalan setapak,” kata Wiharyono. Menurut dia, saat musim kemarau masih bisa dilewati.
Namun saat musim penghujan, jalan menuju embung sulit dilewati karena licin. Terlebih untuk kendaraan roda dua. Lebih memprihatinkan lagi, jembatan sepanjang lima meter menuju embung tersebut masih menggunakan kayu kelapa atau biasa disebut glugu.
Menurut dia, saat ini Kecamatan Kalibagor baru akan membuat proposal untuk memperbaiki akses jalan menuju embung. Perbaikan akses jalan menuju embung memang penting untuk mendukung sarana prasarana tempat yang remcananya akan dijadikan agrowisata tersebut.
“Kami memang sedang mengajukan satu pembangunan jembatan, dua jalan aspal menuju lokasi embung. Disamping itu kami ingin meminta tambahan tanaman durian montong, karena lahan masih luas,” jelas Wiharyono.
Dia menambahkan, embung mini tersebut memang berfungsi untuk mengairi tanaman kelengkeng. Namun baru-baru ini masyarakat sekitar mulai tertarik mengunjungi lokasi tersebut untuk berwisata. Dengan diperbaruinya akses jalan menjuju embung, masyarakat akan bisa lebih nyaman berkunjung ke embung mini.
“Embung mini bantuan dari gubernur sebesar Rp 500 juta dan Bupati sebesar Rp 150 juta ini memang fungsinya untuk mengairi tanaman kelengkeng yang sepertinya sudah mau berbuah, tetapi masyarakat sekitar juga tertarik untuk melihat-lihat,” imbuh Wiharyono
“Kondidi jalan memang masih tanah, jalan juga masih jalan setapak,” kata Wiharyono. Menurut dia, saat musim kemarau masih bisa dilewati.
Namun saat musim penghujan, jalan menuju embung sulit dilewati karena licin. Terlebih untuk kendaraan roda dua. Lebih memprihatinkan lagi, jembatan sepanjang lima meter menuju embung tersebut masih menggunakan kayu kelapa atau biasa disebut glugu.
Menurut dia, saat ini Kecamatan Kalibagor baru akan membuat proposal untuk memperbaiki akses jalan menuju embung. Perbaikan akses jalan menuju embung memang penting untuk mendukung sarana prasarana tempat yang remcananya akan dijadikan agrowisata tersebut.
“Kami memang sedang mengajukan satu pembangunan jembatan, dua jalan aspal menuju lokasi embung. Disamping itu kami ingin meminta tambahan tanaman durian montong, karena lahan masih luas,” jelas Wiharyono.
Dia menambahkan, embung mini tersebut memang berfungsi untuk mengairi tanaman kelengkeng. Namun baru-baru ini masyarakat sekitar mulai tertarik mengunjungi lokasi tersebut untuk berwisata. Dengan diperbaruinya akses jalan menjuju embung, masyarakat akan bisa lebih nyaman berkunjung ke embung mini.
“Embung mini bantuan dari gubernur sebesar Rp 500 juta dan Bupati sebesar Rp 150 juta ini memang fungsinya untuk mengairi tanaman kelengkeng yang sepertinya sudah mau berbuah, tetapi masyarakat sekitar juga tertarik untuk melihat-lihat,” imbuh Wiharyono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar