Di wilayah Kabupaten Banyumas ada 2 Kota Kecamatan yang pernah menjadi ibukota Kabupaten. Pertama Kota Ajibarang terakhir menjadi ibukota Kabupaten tahun 1832 sebagai ibukota Kabupaten Ajibarang dengan wilayah meliputi 4 Kawedanan yaitu Purwokerto, Jatilawang, Ajibarang dan Patikraja pindah Pusat pemerintahan ke Purwokerto. Saat itu alasan pindah karena rawan bencana alam angin ribut. Kedua adalah Kota Banyumas , sekitar tahun 1936 tejadi merger dengan Kabupaten Purwokerto ( Ajibarang). Alasan dipilihnya Purwokerto karena dinilai strategis karena memiliki stasiun kereta api, dan aman dari bencana banjir sungai Serayu.
Sejak tidak lagi berperan sebagai ibukota Kabupaten, otomatis perkembangan 2 kota ini stagnan dan berkurang . Maka perkembvangan selanjutnya tidak secepat kota kabupaten tetangganya seperti Purbalingga, Cilacap maupun Banjar Negara meskipun secara geografis lebih strategis. Praktis dengan demikian realita saat ini kedua kota tampak sebagai kota kecamatan yang secara infrastruktur tidak selengkap kota kota juniornya itu di kawasan Banyumas Raya.
namun demikian baik Ajibarang maupun Banyumas memiliki nilai lebih yang membuat kota ini bisa bertahan, berkembang dan jika tiba waktunya akan menjadi kota yang penting .
I. Ajibarang
Ajibarang secara lokasi merupan jalur lintasan antar kota tepatnya jalur tengah. Demikian pentingnya maka peran Puskesmas pun akhirnya ditingkatkan menjadi RSUD . Selain itu Ajibarang juga memiliki pasar induk yang menjadi tumpuan kegiatan ekonomi masyarakat kawasan barat Jawa Tengah. Dan dengan tumbuhnya pusat pariwisata dan industri peran Ajibarang semakin penting dan bisa berkembang pesat menjadi kota jasa. saat ini Ajibarang adalah satu-satunya daerah di kabupaten Banyumas yang memiliki industri berat.
II. Banyumas
Meskipun tekesan lambat karena secara lokasi susah aksesnya hanya berada di jalur tengah , tapi kota Banyumas tumbuh sesuai karakternya sebagai kota layanan kesehatahn. meskipun bukan di ibukota Kabupaten Banyumas memiliki RSUD yang menjadi rujukan bahkan di luar wilayah kabupaten Banyumas sendiri, melainkan hingga Banjar, Majenang, Cilacap, Purbalingga dan Banjarnegara. ada nilai plus yang dimiliki sehingga RSUD yang berada di ibukota kabupaten tetangga pun merujuk pasien ke Banyumas. rumah sakit milik swasta pun ikut berkembang. Peran RSUD cukup penting bagi perkembangan kota Banyumas, tumbuhnya usaha kuliner, parkir tak lepas dari peran RSUD. secar infrastruktur BANYUMAS masih memiliki bekas pusat perkantoran antara lain Kejaksaan, Pengadilan dan Rutan, inilah yang membuat Banyumas beda dengan kota kecamatan di manapun.
Ketika isu pemekaran kabupaten Banyumas kembali naik, kota manakah yang akan menjadi ibukota kabupaten kembali? di akui secara geografis kabupaten banyuimas wilayahnya memanjang dari barat ke timur, sehingga keterjangkauan masing-masing kota ini sulit bagi yang lokasinya berjauhan. Maka solusi menurut saya adalah Ibukota kabupaten kembali ke Banyumas dan pada saat yang sama ada pekantoran terpadu di wikayah eks Kabupaten ajibarang yang melayani berbagai keperluan vital bagi masyarakat sehingga mutlak harus ada jika tidak maka 2 kota ini mekar bersamaan menjadi daerah otonom. maka solusi yang pertama menurut saya paling aman baik secara ekonomis maupun secara kemampuan daya saing kabupaten terhadap daerah lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar