Selamat Kepada Calon Kepala Daerah Banyumas

Kamis, 19 November 2015

Curug Nangga Dirintis Jadi Ekowisata





Desa Petahunan, Kecamatan Pekuncen, Banyumas ingin menjadikan Curug Nanggga sebagai destinasi ekowisata. Dengan cara itu perekonomian warga di sekitarnya dapat ditingkatkan. Hal ini sekaligus untuk menjaga kelestarian lingkungan dan kearifan lokal. ”Untuk itu kami butuh dukungan dari berbagai pihak untuk mewujudkan. Selain peningkatan infrastruktur pendukung wisata, kami juga membutuhkan peningkatan kapasitas sumber daya pengelola wisata, edukasi kepada masyarakat, dan konservasi lingkungan hulu dan hilir air terjun ini,” kata Kepala Desa Petahunan, Rohmat Fadly. Sebagai destinasi wisata baru di Banyumas bagian barat, keindahan panorama alam air terjun bertangga tujuh ini ramai dikunjungi pada awal 2015. Sebagai wisata yang masih alami dan belum tersentuh pengelolaan yang maksimal ini, angka kunjungan wisata pernah mencapai 3.000-7.000 orang dalam sehari, khususnya pada akhir pekan dan libur Lebaran. ”Karena itu, secara langsung sektor pariwisata ini berdampak bagi pertambahan ekonomi bagi warga kami dan pemerintah desa. Puluhan warga menjadi pedagang dadakan. Padahal sebelum menjadi destinasi wisata ini, Curug Nangga bukanlah apa-apa dan tak pernah dilirik,” katanya.
Untuk mewujudkan ekowisata inilah, pemerintah desa dan Kelompok Sadar Wisata Curug Nangga, secara rutin berkonsultasi dan berkoordinasi dengan berbagai dinas terkait di Pemkab Banyumas. Selain pembenahan infrastruktur wisata berupa jalan, perparkiran, fasilitas keamanan hingga wahana penambah daya tarik wisata juga terus diusahakan. Hal ini dilaksanakan oleh pemerintah desa dan pengelola wisata setempat. ”Karena sebagai wisata yang baru dikembangkan, Curug Nangga memang masih perlu digarap dengan maksimal termasuk juga gencarnya promosi wisata. Tetapi kami berharap agar Curug Nangga ini tetap alami dan terjaga. Untuk itulah konservasi hulu dan hilir air terjun ini harus terus dilaksanakan,” kata Edi Haryanto, yang sering mendampingi Pokdarwis Curug Nangga ini. Berbagai upaya untuk pengembangan ekowisata Curug Nangga ini terus dilaksanakan oleh Pokdarwis, pemerintah desa dan pemerintah kabupaten. Selain meningkatkan kapasitas pengelola wisata, edukasi kepada masyarakat penyedia barang dan jasa wisata juga terus dilaksanakan. Terlebih lagi dalam konsep ekowisata, aspek keberlangsungan dan keberlanjutan sektor ekonomi, sosial dan lingkungan sangat ditekankan. ”Kami sepakat ketika beberapa waktu lalu telah dilaksanakan standar harga untuk kuliner atau suvenir. Karena wisata ini bukan hanya untuk satu kali, kami berharap agar pengunjung tak bosan dan selalu tertarik untuk bisa ke sini. Apalagi ke depan ada wacana pengembangan wisata ke beberapa air terjun yang lain hingga adanya homestay di sini,” jelas Sukmono, anggota Pokdarwis Curug Nangga. Pemerintah desa juga akan membenahi akses jalan, memberi rambu-rambu, sekaligus mengupayakan bantuan dana hingga bibit tanaman konservasi. Pemprov Jawa Tengah, juga dalam waktu dekat akan memberikan ribuan 12 ribu benih tanaman keras untuk ditanam di lahan di Desa Semedo, Petahunan, Kedungurang yang juga menjadi daerah hulu dan hilir air terjun Curug Nangga tersebut. Sekretaris Komisi C DPRD Banyumas Samsudin, menyatakan dukungan terhadap pengembangan wisata baru di Curug Nangga tersebut. Sebagai wakil dari rakyat, dia terus berusaha untuk memperjuangkan pengembangan wisata di wilayah barat Kabupaten Banyumas tersebut.
Untuk itulah ke depan, ia terus mendorong agar pemerintah semakin membenahi akses infrastruktur pendukung wisata mulai dari jalan, wahana wisata hingga promosi ke lain daerah dan negara. ”Sekarang jalan dari arah Cikawung menuju Semedo sedang dibangun. Tahun 2016 sedang dianggarkan pembenahan jalan wisata itu sampai ke Petahunan yang bisa mencapai empat kilometer. Ini penting untuk mempermudah para pengunjung wisata datang ke sana,” katanya. Samsudin juga terus mendorong agar berbagai dinas terkait untuk melakukan bimbingan, pembinaan dan pendampingan terhadap pengelolaan obyek wisata baru di Banyumas tersebut. Apalagi sebagai wilayah rintisan wisata baru, banyak yang perlu dibenahi dan ditingkatkan. Edukasi dan peningkatan kapasitas pengelola wisata dan juga masyarakat setempat juga diperlukan. ”Karena selain menjual keindahan alam dan berbagai wahana wisata lain, aspek sosial budaya masyarakat setempat termasuk kearifan lokal dan keramahan masyarakat perlu dijaga. Hal ini penting agar pengunjung tidak datang sekali saja ke Curug Nangga,” katanya.

Pemerintah Desa Petahunan Kecamatan Pekuncen yang tahun ini sudah mulai merintis objek wisata baru Curug Nangga juga telah mempersiapkan liburan sekolah dan tahun baru. Objek wisata alami yang berada di puncak perbukitan Kabupaten Banyumas sebelah barat ini terus dibenahi sarana prasarananya.
“Untuk akses jalan mulai dari Desa Cikawung yang menjadi pintu masuk pertama jalur wisata Curug Nangga juga sudah dibenahi oleh Pemkab Banyumas. Rambu jalan juga sudah ada sampai menuju ke lokasi wisata kami,” jelas Kepala Desa Petahunan, Rohmat Fadli. Rohmat mengatakan untuk pengelolaan wisata ini, pihaknya berkoordinasi dengan Kelompok Sadar Wisata Curug Nangga yang telah terbentuk beberapa bulan lalu. Pihaknya juga terus berkonsultasi dengan dinas terkait untuk proses pendampingan dan pembinaan pengelolaan potensi wisata alam yang belum lama ini terus digarap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Info Tentang Blog Banyumas Corner

saya mencoba mendeskripsikan sebuah ungkapan yang berasal dari bahasa populer saat ini yaitu ungkapan Menduniakan Banyumas dan Memb...