Ajibarang Menuju Kota Industri
( Arsip Penataan Ruang.com)
Untuk menghadapi
perkembangan Ajibarang menuju kawasan industri, pariwisata dan
perdagangan, pembenahan sejumlah infrastruktur fisik dinilai mendesak
dilakukan.
Dorongan untuk peningkatan ekonomi kota juga harus dibarengi keseimbangan dengan ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) guna menjaga ekologi wilayah.
Peran pemerintah dalam menyediakan berbagai infrastruktur fisik penunjang perkembangan kota sangat diperlukan. Apalagi dalam waktu dekat akan berdiri pabrik semen berskala besar di wilayah Ajibarang. Pembenahan infrastruktur jalan khususnya dari Ajibarang-Wangon beserta drainase sangat diperlukan untuk mendukung.
’’Selain itu, dampak lingkungan sebagaimana diatur dalam dokumen AMDAL dan regulasi tata ruang juga perlu dilaksanakan dengan konsisten. Apalagi sekarang perkembangan kota semakin pesat,’’ kata Kepala Desa Tiparkidul, Kecamatan Ajibarang, Handoyo, kemarin.
Pembenahan jalan dan drainase di Daerah Milik Jalan (Damija) sangat diperlukan. Selain itu, ketersediaan RTH sebagai diamanatkan dalam Perda Tata Ruang No 10 tahun 2011 sebanyak 20% dari pengembangan kawasan juga perlu diimplementasikan.
Hal itu penting untuk agar pertumbuhan ekonomi dan ekologi dapat berjalan seimbang dan berkesinambungan.
’’Selain reklamasi terencana dan sistematis untuk kawasan tambang bahan baku semen, kawasan industri dan wisata di Ajibarang juga perlu didukung dengan penyediaan akses jalan, RTH yang mencukupi,’’ kata Kepala Desa Pancasan, Achmad Munawar.
Berbagai agenda kebutuhan pengembangan kota itu yang tertera dalam Rencana Detail Tata Ruang Wilayah (RDTRW) hendaknya dapat secepatnya direalisasikan oleh pemerintah.
Apalagi sekarang kebutuhan akan pelebaran jalan, jembatan penyeberangan, RTH sudah mendesak diperlukan.
’’Kami berharap tidak hanya jalan menuju pabrik semen saja yang dilebarkan, tetapi juga jalan provinsi dan nasional di wilayah Ajibarang Kulon. Lebih cepat lebih baik,’’ katanya.
Sekretaris Kecamatan Ajibarang, Budi Nugroho MSi, menyatakan sejumlah isu strategis tentang perkembangan kota Ajibarang diinformasikan akan segera terlaksana. Mulai dari pelebaran jalan Ajibarang-Wangon dan juga pembenahan taman kota.
’’Mudah-mudahan berbagai program pembangunan infrastruktur yang mendukung perkembangan kota Ajibarang segera diketok dan dilaksanakan sebagaimana harapan masyarakat,’’ jelasnya.
Akan Dibangun
Menurut Bupati Banyumas Drs H Mardjoko MM, pabrik dan infrastruktur pendukung termasuk jalan produksi dan jalan tambang akan dibangun di kawasan seluas 49,6 hektare di Desa Pancasan, Karangbawang, dan Tipar Kidul, Kecamatan Ajibarang.
Selain itu, seluas 393,7 hektare akan digunakan untuk penambangan batu gamping di Desa Sawangan, Karangbawang, Desa Kracak, dan Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang. Juga di Desa Paningkaban dan Karangkemojing, Kecamatan Gumelar.
Dorongan untuk peningkatan ekonomi kota juga harus dibarengi keseimbangan dengan ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) guna menjaga ekologi wilayah.
Peran pemerintah dalam menyediakan berbagai infrastruktur fisik penunjang perkembangan kota sangat diperlukan. Apalagi dalam waktu dekat akan berdiri pabrik semen berskala besar di wilayah Ajibarang. Pembenahan infrastruktur jalan khususnya dari Ajibarang-Wangon beserta drainase sangat diperlukan untuk mendukung.
’’Selain itu, dampak lingkungan sebagaimana diatur dalam dokumen AMDAL dan regulasi tata ruang juga perlu dilaksanakan dengan konsisten. Apalagi sekarang perkembangan kota semakin pesat,’’ kata Kepala Desa Tiparkidul, Kecamatan Ajibarang, Handoyo, kemarin.
Pembenahan jalan dan drainase di Daerah Milik Jalan (Damija) sangat diperlukan. Selain itu, ketersediaan RTH sebagai diamanatkan dalam Perda Tata Ruang No 10 tahun 2011 sebanyak 20% dari pengembangan kawasan juga perlu diimplementasikan.
Hal itu penting untuk agar pertumbuhan ekonomi dan ekologi dapat berjalan seimbang dan berkesinambungan.
’’Selain reklamasi terencana dan sistematis untuk kawasan tambang bahan baku semen, kawasan industri dan wisata di Ajibarang juga perlu didukung dengan penyediaan akses jalan, RTH yang mencukupi,’’ kata Kepala Desa Pancasan, Achmad Munawar.
Berbagai agenda kebutuhan pengembangan kota itu yang tertera dalam Rencana Detail Tata Ruang Wilayah (RDTRW) hendaknya dapat secepatnya direalisasikan oleh pemerintah.
Apalagi sekarang kebutuhan akan pelebaran jalan, jembatan penyeberangan, RTH sudah mendesak diperlukan.
’’Kami berharap tidak hanya jalan menuju pabrik semen saja yang dilebarkan, tetapi juga jalan provinsi dan nasional di wilayah Ajibarang Kulon. Lebih cepat lebih baik,’’ katanya.
Sekretaris Kecamatan Ajibarang, Budi Nugroho MSi, menyatakan sejumlah isu strategis tentang perkembangan kota Ajibarang diinformasikan akan segera terlaksana. Mulai dari pelebaran jalan Ajibarang-Wangon dan juga pembenahan taman kota.
’’Mudah-mudahan berbagai program pembangunan infrastruktur yang mendukung perkembangan kota Ajibarang segera diketok dan dilaksanakan sebagaimana harapan masyarakat,’’ jelasnya.
Akan Dibangun
Menurut Bupati Banyumas Drs H Mardjoko MM, pabrik dan infrastruktur pendukung termasuk jalan produksi dan jalan tambang akan dibangun di kawasan seluas 49,6 hektare di Desa Pancasan, Karangbawang, dan Tipar Kidul, Kecamatan Ajibarang.
Selain itu, seluas 393,7 hektare akan digunakan untuk penambangan batu gamping di Desa Sawangan, Karangbawang, Desa Kracak, dan Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang. Juga di Desa Paningkaban dan Karangkemojing, Kecamatan Gumelar.
(Arsip KRjogja.com)
-
Camat Ajibarang, Banyumas, H Fatikul Ikhsan SH,MHum, di kantornya,
Kamis (5/9/2013), mengatakan, sebagai kota terbesar kedua setelah
Purwokerto, Ajibarang amat mendesak untuk berkembang menjadi setara
dengan Purwokerto. "Ingat, Pasar Ajibarang yang semula pasar biasa,
sekarang fungsinya menjadi pasar induk di Kabupaten Banyumas. Artinya,
geliat ekonomi masyarakat Banyumas mulai bergeser dari Purwokerto kearah
Ajibarang. Seluruh kantor bank yang ada di Purwoketo juga ada di Ajibarang. Maka pengembangan kota Ajibarang adalah hal mendesak," ungkapnya.
Terlebih ketika nantinya Pabrik Semen Pan Asia juga akhirnya berproduksi, kesibukan Ajibarang sebagai kota ekonomi/bisnis Kabupaten Banyumas makin jelas dan pasti. "Itulah sebabnya penataan infrastruktur harus segera dilakukan. Kami merencanakan, Pasar Hewan Ajibarang dipindah ke Lokasi Munggang yang arealnya lebih luas sekitar 3 hektar. Bekas Pasar Hewan nantinya untuk Puskesmas. Sedang bekas Puskesmas yang dulunya adalah Terminal Bus Ajibarang bisa dijadikan mal atau puast perdagangan modern lainnya" kata Fatikul Ikhsan.
Kasi Pembangunan Desa Ajibarang Kulon, Agus Riyanto, mengaku siap melaksanakan rencana pengembangan kota Ajibarang tersebut. "Tetapi karena setiap pengembangan berimplikasi adanya perubahan peta keramaian, maka amat riskan terhadap dampak sosial yang bakal ditimbulkan. Itulah sebabnya perlu sering adanya pertemuan musyawarah dengan berbagai pihak komunitas masyarakat seputar kota Ajibarang itu sendiri," ungkapnya.
Agus mengakui, dampak yang paling kentara bakal riuhnya kota Ajibarang adalah ketika Pabrik Semen Pan Asia yang berada di 3 Desa Kecamatan Ajibarang, yakni Desa Tiparkidul, Karangbawang, dan Pancasan berproduksi. "Kami menerima informasi, 2014 ditargetkan pabrik semen sudah beroperasi atau berproduksi. Saat pabrik berproduksi dan dipasarkan butuh 3000 karyawan. Ini jelas akan berdampak makin riuhnya keramaian kota Ajibarang," katanya.
Kemudian, papar Agus Riyanto, ketika Pasar Hewan Ajibarang pindah ke kawasan Munggang Ajibarang, keramaian penduduk akan bergerak ke kawasan barat Kota Ajibarang. "Pabrik semen akan menambah jumlah penduduk di kawasan selatan kota Ajibarang, pasar hewan akan menambah jumlah hunian di kawasan barat Ajibarang. Itulah sebabnya antar birokrat dengan tokoh masyarakat harus mulai sering berkomunikasi, agar nantinya tidak ada gesekan sosial yang meruncingkan masalah," tegasnya
Terlebih ketika nantinya Pabrik Semen Pan Asia juga akhirnya berproduksi, kesibukan Ajibarang sebagai kota ekonomi/bisnis Kabupaten Banyumas makin jelas dan pasti. "Itulah sebabnya penataan infrastruktur harus segera dilakukan. Kami merencanakan, Pasar Hewan Ajibarang dipindah ke Lokasi Munggang yang arealnya lebih luas sekitar 3 hektar. Bekas Pasar Hewan nantinya untuk Puskesmas. Sedang bekas Puskesmas yang dulunya adalah Terminal Bus Ajibarang bisa dijadikan mal atau puast perdagangan modern lainnya" kata Fatikul Ikhsan.
Kasi Pembangunan Desa Ajibarang Kulon, Agus Riyanto, mengaku siap melaksanakan rencana pengembangan kota Ajibarang tersebut. "Tetapi karena setiap pengembangan berimplikasi adanya perubahan peta keramaian, maka amat riskan terhadap dampak sosial yang bakal ditimbulkan. Itulah sebabnya perlu sering adanya pertemuan musyawarah dengan berbagai pihak komunitas masyarakat seputar kota Ajibarang itu sendiri," ungkapnya.
Agus mengakui, dampak yang paling kentara bakal riuhnya kota Ajibarang adalah ketika Pabrik Semen Pan Asia yang berada di 3 Desa Kecamatan Ajibarang, yakni Desa Tiparkidul, Karangbawang, dan Pancasan berproduksi. "Kami menerima informasi, 2014 ditargetkan pabrik semen sudah beroperasi atau berproduksi. Saat pabrik berproduksi dan dipasarkan butuh 3000 karyawan. Ini jelas akan berdampak makin riuhnya keramaian kota Ajibarang," katanya.
Kemudian, papar Agus Riyanto, ketika Pasar Hewan Ajibarang pindah ke kawasan Munggang Ajibarang, keramaian penduduk akan bergerak ke kawasan barat Kota Ajibarang. "Pabrik semen akan menambah jumlah penduduk di kawasan selatan kota Ajibarang, pasar hewan akan menambah jumlah hunian di kawasan barat Ajibarang. Itulah sebabnya antar birokrat dengan tokoh masyarakat harus mulai sering berkomunikasi, agar nantinya tidak ada gesekan sosial yang meruncingkan masalah," tegasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar