Sedikitnya 30 anggota Kelompok Wanita Tani Desa Kediri, Kecamatan Karanglewas mengikuti pelatihan budidaya tanaman menggunakan metode hidroponik.
Pelatihan dilakukan di Hidroponik Centre Purwokerto, kemarin. Sekretaris Desa Kediri, Sumarso, mengatakan pelatihan itu untuk mendukung program pemanfaatan pekarangan rumah untuk bercocok tanam. Metode hidropinik dinilai menjadi pilihan tepat karena lahan pekarangan yang ada sangat terbatas.
“Kebetulan di daerah kami pekarangan rumah warga banyak yang sempit. Dengan metode hidroponik ini, warga yang mempunyai pekarangan sempit bisa tetap bercocok tanam di sekitar rumahnya masing-masing,” kata dia. Dia mengatakan sejak lima tahun yang lalu warga mulai memanfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam.
Selama ini warga menanam berbagai macam jenis sayuran di sekitar pekarangan rumah dengan media polibag. “Saat ini warga yang memanam sayuran di pekaran rumah hanya untuk konsumsi rumah tangga. Namun ke depan dengan pelatihan ini diharapkan warga dapat mengembangkan budidaya sayuran itu untuk kepentingan komersil,” ujar dia.
Swasembada Pangan
Konsultan dari Hidroponik Centre, Doni Prasetyo, menjelaskan pelatihan itu untuk mendukung program pemerintah swasembada pangan. Sekaligus untuk mencipatkan suasana yang hijau dan sehat di sekitar rumah tinggal warga.
“Kami berharap warga sadar pangan dan melek terhadap metode hidroponik. Warga dapat memenuhi kebutuhan pangannya dengan menanam sayuran dan buah-buahan di sekitar rumah menggunakan metode hidroponik,” jelas dia. Salah satu narasumber pelatihan, Anton Supriyono, menjelaskan budidaya tanaman dengan metode hidroponik tidak memerlukan biaya yang mahal. Warga dapat memanfaatkan barang-barang bekas di sekitar rumah untuk menanam sayuran.
“Warga bisa memanfaatkan kaleng bekas atau styrofoam, yang penting bisa untuk menampung air. Beberapa keunggulan tanaman hidroponik adalah masa tanam lebih singkat, tanaman tersebut juga tidak mengenal cuaca,” jelas dia.
sumber suara merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar