Festival Perahu Pasir atau yang disebut juga Festival Serayu Banyumas diprediksi kembali digelar tahun ini.
Acara garapan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, di kawasan Bendung Gerak Serayu, 29- 30 Juli. Kepala Bidang Pariwisata Dinporabudpar Banyumas, Saptono mengatakan, seperti tahun sebelumnya, festival yang mempromosikan keeksotisan wisata Sungai Serayu ini digelar dengan dua agenda utama.
Pertama, karnaval perahu hias yang diikuti oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pelaku usaha dan perangkat kecamatan maupun desa serta kedua lomba balap perahu pasir. “Tahun ini persiapan festival kami percepat. Sehingga persiapannya lebih matang,” kata dia, ketika dihubungi Minggu (28/5).
Menurut Saptono, tahun lalu, kegiatan tersebut digelar bertepatan dengan peringatan Hari Air Sedunia. Namun, lantaran musim hujan lebih panjang, panitia menggeser event wisata itu pada awal musim kemarau. “Kendala tahun lalu itu masih musim hujan.
Arus Sungai Serayu sangat deras. Jadi tahun ini digeser saat musim kemarau,” ujarnya. Pada penyelenggaraan ke tujuh kalinya ini, Festival Serayu mengalami sejumlah perubahan jadwal. Setelah digelar secara rutin pada bulan September, ajang ini sempat diubah kemasannya menjadi Festival Bambu Serayu pada 2014 dengan konsep pawai jalanan.
Setelah menuai banyak kiritikan, event dikembalikan menjadi parade perahu hias dan lomba balap perahu pasir. Lokasi penyelenggaraan, sambung dia, tidak mengalami perubahan. Rute perahu hias diperpanjang dari kawasan Sentra Budaya Kota Lama Banyumas yaitu dermaga Desa Kedunguter menuju Bendung Gerak Serayu.
”Rute karnaval bakal menyusuri Sungai Serayu dari dermaga Desa Kedunguter, Kecamatan Banyumas menuju ke Bendung Gerak Serayu. Total perjalanan lebih dari 12 kilometer dengan waktu tempuh dua jam,” kata dia. Sementara untuk balap perahu, pihak panitia belum menentukan lokasinya.
sumber suara merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar