Desa Pandak Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas, mempunyai tradisi yang kuat dalam menerapkan budaya menanam. Hal ini terlihat dengan maksimalnya pemanfaatan pekarangan dengan berbagai tanaman. Didesa ini halaman rumah sebagian besar terlihat hijau, dengan tanaman sayuran dan tanaman obat khususnya di RW 3.
Kepala Desa Pandak Rasito Arif mengatakan tradisi menanam sudah mulai dikenalkan kepada masyarakat di desanya sejak tiga tahun lalu, usai dirinya dilantik sebagai Kelapa Desa.
“Tiga tahun lalu pekarangan terlihat kurang bermanfaat, setelah mendapat bimbingan dari Tim penggerak PKK Kabupaten dalam rangka memanfaatkan halaman rumah kami mencoba menerapkannya di masyarakat, hasilnya bisa dilihat sekarang, halaman menjadi hijau oleh tanaman sayuran dan apotik hidup,” kara Rasito Minggu (14/5) saat memantau pekarangan warga.
Rasito menjelaskan tokoh masyarakat dan pemuda khususnya Ibu-Ibu PKK, saling mendukung kegiatan tersebut sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama, menanam menjadi budaya dan bagian masyarakat desa Pandak.
“Namun karena sayuran merupakan tanaman musiman dan usianya pendek, untuk masa panen tidak bisa bersamaan,” tambahnya
Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK Desa Pandak Ny Retno Rasito mengatakan program tersebut selaras dengan program PKK yaitu Halaman asri, indah, teratur dan nyaman (Hatinya PKK).
“Hatinya PKK merupakan salah satu program kerja berjenjang dari PKK Kabupaten hingga ke tingkat desa. Dan hatinya PKK merupakan program dari pokja 3,” katanya.
Menurut Retno program yang dicanangkan oleh Pemerintah Desa yaitu budaya menamam, mendapat respon positif dari warga, dan menjadi pemicu semangat untuk terus menanam.
Mengunakan Pupuk Organik
Retno menambahkan, karena menanam sudah menjadi budaya, saat ini dirinya selalu mengajak masyarakat khususnya Ibu-ibu PKK, agar bisa memanfaatkan sampah untuk dibuat pupuk organik sebagai pupuk untuk tanaman. Menurutnya selain mudah mendapatkannya menggunakan pupuk organik juga akan menyehatkan.
“Bahan baku untuk membuat pupuk organik mudah didapat karena hanya memanfaatkan sampah, kotoran hewan atau air kencing hewan yang dicampur untuk menghasilkan pupuk organik,” tambahnya.
Ny Sobirin warga RT 04 RW 03, mengaku senang mempunyai kesibukan dengan menanam sayuran dan apotik hidup. Selain pekarangan menjadi asri, juga mengurangi kebiasaan buruk “ngrumpi” yang biasa dilakukan ibu-ibu.
“Selain itu bisa menutup kebutuhan sehari-hari mengurangi biaya belanja terutama sayuran,” katanya
sumber HUMAS BANYUMAS :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar