MENYADARI permasalahan sampah di lingkungan masyarakat yang sering terabaikan, sejumlah warga di Banyumas terus berinovasi dalam menemukan teknologi tepat guna (TTG) dalam mengolah sampah. Mereka antara lain adalah Samsudin dari Desa Wangon Kecamatan Wangon dan Salimin dari Desa Babakan, Kecamatan Karanglewas.
Samsudin selama beberapa tahun terakhir terus mengembangkan peralatan teknologi tepat guna berupa pengolah sampah anorganik. Melalui mekanisme pembakaran tanpa asap menggunakan teknologi peralatan tertentu, Samsudin mengolah sampah anorganik menjadi briket limbah plastik dan cairan penyemprot hama penyakit tanaman.
“Saya terus berupaya menyempurnakan inovasi TTG pengolah sampah an organik ini. Hal ini penting supaya permasalahan sampah dapat tertangani termasuk dari wilayah lingkungan RT,” kata Samsudin yang berulang kali melaksanakan demonstrasi TTG yang ia kembangkan. Sementara itu, Salimin, warga Babakan kini juga terus mengembangkan pengelolaan sampah menjadi hal yang berguna.
Dengan TTG pengelola sampah, Salimin mengubah atau mencetak sampah organik dan anorganik menjadi papan sekaligus tembok sintetis sebagai pengganti papan kayu ataupun batu bata.
Untuk membuat papan atau tembok sintetis dari sampah ini, Salimin mencetak berbagai jenis sampah dengan memfungsikan sampah plastik sebagai perekat. Meski saat ini masih disempurnakan, namun Salimin berharap penemuannya ini dapat menjadi solusi penanganan sampah di wilayah Banyumas.
“Kami berharap dengan pengolah sampah ini, permasalahan sampah yang selama ini harus dibuang dan menjadi masalah, justru bisa termanfaatkan oleh masyarakat. Karena ternyata dari merang, sampah plastik, pasir, dan sebagainya kita bisa membuat semacam papan dan tembok yang tahan jamur, kuat dan tahan bocor,” jelasnya.
sumber suara merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar