Produk makanan dan minuman olahan yang dipajang di gerai UMKM Pasar Pratistha Harsa Blok A Purwokerto terus berkurang akibat sepinya pengunjung.
Menurut Supervisor Gerai UMKM Pasar Pratistha Harsa Blok APurwokerto, Miko (33), jumlah pelaku usaha yang menitipkan produknya di gerai UMKM menyusut. Dari sebelumnya tercatat 50 UMKM, sekarang berkurang menjadi 29 UMKM.
Rendahnya minat pelaku usaha menitipkan karena perputaran transaksi lambat, padahal produk yang dititipkan batas kedaluarsanya tidak panjang. ”Sebagian pelaku UMKM menarik dan tidak mengisi produk baru di gerai UMKM saat produknya habis,” katanya, kemarin.
Ia menambahkan, saat ini produk olahan yang paling laku dibeli konsumen adalah sirup jahe, sedangkan produk makanan olahan lainnya kurang begitu laku. ”Dibutuhkan promosi berkelanjutan agar gerai UMKM banyak dikunjungi masyarakat,” katanya.
Produk Kerajinan
Meskipun produk makanan dan minuman berkurang, produk kerajinan masih cukup lengkap. Bahkan, koleksi produk kerajinan bertambah, seperti kerajinan tas keranjang, kain perca dan kerajinan tutup galon. Selain itu, sambung dia, sejumlah produk kerajinan lain yang dipajang di rak selalu diperbarui oleh pemilik produk.
”Di sini produk kerajinan yang dipajang banyak yang baru, seperti produk aksesori pakaian adat Banyumas dan sandal dan sepatu Banaran,” tuturnya. Pemilik usaha kerajinan tempurung Somagede, Kartam, mengatakan, pelaku usaha yang belum lama menggeluti bidang usahanya masih butuh fasilitas akses pasar.
Oleh karena itu, keberadaan gerai UMKM cukup membantu mengenalkan produk kepada masyarakat, meskipun tidak setiap hari produk yang dipajang laku terjual. ”Saya mencoba terus memperbarui produk kerajinan yang dipajang di gerai. Soal laku tidaknya urusan nanti. Yang penting produk yang saya buat bisa dikenalkan ke masyarakat,” ujarnya.
sumber suara merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar