Quote suaramerdeka.com :
UMKM Butuh Sistem Komputerisasi Pembukuan
Penyusunan laporan transaksi keuangan dengan sistem komputerasi bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sangat diperlukan, supaya pelaku usaha dapat menganalisa perkembangan usahanya dengan baik.
Konsultan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) Provinsi Jawa Tengah di Banyumas, Niken Setialarasati mengatakan, sebagian besar pelaku usaha mikro dan kecil cenderung penyusunan laporan keuangan dilakukan secara manual, bahkan ada beberapa yang tidak menyusun laporan transaksi keuangannya. ”Padahal, penyusunan laporan keuangan ini sangat penting bagi UMKM,” katanya kemarin.
Untuk itulah, PLUTKUMKM di Banyumas akan mengadakan pelatihan bagi para pelaku UMKM tentang sistem informasi akuntansi bagi UMKM. Pelatihan ini mencangkup penyusunan transaksi harian, serta penyusunan laporan keuangan UMKM. ”Pada akhir bulan ini kami akan mengadakan pelatihan sistem informasi akuntansi bagi UMKM. Peserta yang mengikuti sekitar 30 pelaku usaha,” katanya.
Pendampingan
Pelatihan ini merupakan salah satu bentuk pendampingan kepada UMKM agar mereka berkembang dan maju di tengah persaingan usaha. ”Kami harap setelah mendapat pelatihan, nantinya para pelaku usaha dapat menganalisa laporan keuangan dengan baik, sehingga mereka mampu mengambil keputusan merencanakan masa depan usahanya,” kata dia.
Selain pelatihan, para konsultan membuka ruang konsultasi setiap hari. Konsultasi yang dilayani antara lain, terkait pemasaran produk, pembiayaan, maupun manajamen operasional dan keuangan. ”Hampir setiap hari ada pelaku usaha yang datang berkonsultasi.
Rata-rata mereka menanyakan tentang masalah pembiayaan dan pemasaran,” kata Niken. Pelaku usaha bidang perdagangan, Nola mengaku selama ini laporan pembukuan transaksi jual beli masih disusun secara manual.
”Ini kesempatan baik. Kami harap pelatihan pembukuan komputerisasi yang akan digelar ini dapat dilaksanakan secara rutin untuk mendukung perkembangan UMKM,” kata dia.
Diarahkan Berjualan di Toko Online
Para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di wilayah eks Karesidenan Banyumas, diarahkan berjualan di toko online guna memperluas akses pasar.
Koordinator Sukarelawan Kampung Digital eks Karesidenan Banyumas, Basuki mengatakan, para pelaku usaha sudah seharusnya mulai merambah pasar online agar naik kelas. ”Pada tahap awal kami mengarahkan mereka untuk membuat lapak di toko online.
Bagi mereka yang belum akrab dengan media internet akan dibantu mulai dari cara membuat email,” ujar dia saat ditemui usai memberi pelatihan kepada 40 pelaku UMKM di Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM) Provinsi Jawa Tengah di Banyumas, Minggu (6/11). Dia menambahkan, sekarang ini para pelaku usaha sudah seharusnya memanfaatkan teknologi informasi secara komprehensif dan integratif untuk mendukung proses bisnis yang sedang dijalankannya.
Namun demikian, pelaku usaha perlu memperhatikan produk yang hendak dipasarkan di media online, antara lain pengemasan produk harus menarik dan produk yang dipasarkan harus sudah memiliki legalitas seperti telah mengantongi perizinan PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga). ”Selain itu, foto produk yang dipajang harus terlihat bagus dan kontinuitas produk perlu dijaga agar tidak kewalahan ketika mendapat order dalam jumlah banyak,” kata Basuki.
Basuki mengatakan, setelah beberapa unsur tersebut terpenuhi, berikutnya tinggal kemauan pelaku usaha untuk serius dalam memanfaatkan e-commerce. ”Memang pemasaran online terlihat mudah, tapi perlu dilakukan secara tekun dan serius. Kalau tidak mereka tidak akan berkembang,” ujar dia.
Peserta pelatihan, Dian mengaku sharingilmu pengetahuan tentang pemasaran onlinesangat penting untuk diketahui oleh para pelaku usaha agar dapat mengembangkan metode promosi produk secara modern dan efisien. ”Kami juga menjadi tahu, kalau promosi di internet itu lebih praktis dan jaringannya luas,” katanya
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar