Selamat Kepada Calon Kepala Daerah Banyumas

Senin, 14 November 2016

Penjual Tanaman Hias Palsu Baturraden Dibina

Quote suaramerdeka.com :

Dipengaruhi Kondisi Ekonomi
Kemunculan Penjual Tanaman Hias Palsu


Kemunculan oknum penjual tanaman hias palsu di sekitar kawasan wisata Baturraden disebabkan beberapa hal. Antara lain dipengaruhi kondisi ekonomi masyarakat di wilayah tersebut.
Hal itu disampaikan Kabid Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Deskart Jatmiko, kemarin. Maka penanganan persoalan tersebut harus dilakukan secara komperhensif. “Soal adanya oknum penjual tanaman hias palsu itu juga menyangkut tingkat kemakmuran masyarakat di wilayah penyangga kawasan wisata Baturraden.
Maka perlu lebih komperhensif penanganannya,” kata dia. Untuk meningkatkan kemakmuran, pihaknya tengah menggagas pengembangan kawasan wisata Baturraden. Muka kawasan yang sekarang kurang dari satu kilometer, akan dikembangkan menjadi sekitar 15 kilometer ke arah barat.
Kawasan itu meliputi Kecamatan Baturraden, Kedungabanteng hingga Karanglewas yang meliputi enam objek wisata yang sedang berkembang. Pihaknya bekerja sama dengan BUMN, masyarakat, LSM wisata serta pengelola objek wisata. Lebih lanjut dia mengatakan selama ini telah berulang kali melakukan pembinan terhadap penjual tanaman hias palsu.
Selain itu pihaknya juga bekerja sama dengan pengelola hotel memasang papan peringatan bagi tamu agar waspada terhadap adanya penjual tanaman hias palsu. “Kami sudah sering melakukan pembinaan dan hasilnya (jumlah penjual tanaman hias palsu) sudah berkurang banyak dari awalnya. Wisatawan yang sudah berulang kali datang ke Baturraden biasanya sudah tahu tentang itu,” jelas dia.
Pengawasan
Untuk mengantispasi praktik penjualan tanaman hias palsu, pihaknya rutin melakukan pengawasan di sekitar objek wisata. Selain itu ia mengimbau kepada wisatawan agar berhati-hati ketika membeli tanaman hias. Seperti diberitakan, penjual tanaman hias di wilayah Baturraden, mengeluhkan keberadaan oknum yang menjual tanaman hias palsu. Fenomena itu menyebabkan omzet penjualan tanaman hias terus menurun.
Salah satu anggota paguyuban Nursery Kepodangmas, Muchrinto, mengungkapkan oknum penjual tanaman hias palsu biasanya beroperasi pada akhir pekan. Mereka kerap menjajakan tanaman hias di sekitar objek wisata Lokawisata Baturraden.
Berdasarkan hasil penertiban yang dilakukan Polsek Baturraden, tanaman hias palsu dijual dengan harga Rp 25.000 – Rp 50.000. Modusnya penjual mengikat akar asli ke batang tanaman dan ditanam dalam pot. Tanaman hanya akan bertahan dalam beberapa hari. 

Penjual Tanaman Hias Palsu Dibina


Pemerintah Kecamatan Baturraden meminta pemerintah desa membina penjual tanaman hias palsu di sekitar objek wisata.
Pasalnya praktik tersebut membuat citra Baturraden menjadi negatif. Camat Baturraden, Lukman Nazarudin mengungkapkan, oknum penjual tanaman hias palsu yang pernah tertangkap polisi sebagian besar merupakan warga lokal. Mereka yang terangkap telah diberi pembinaan agar tidak mengulangi perbuatan tersebut.
“Memang tidak dipungkiri ada oknum yang menjual tanaman hias palsu, ada beberapa warga Baturraden. Pemerintah desa kami imbau secara persuasif mendekati orang-orang tersebut supaya tidak kembali melakukan hal-hal yang tidak baik,” katanya, kemarin.
Menurutnya, praktik penjualan tanaman hias palsu yang telah berlangsung sejak lama itu merugikan para wisatawan. Lama- kelamaan akan menyebabkan citra Baturraden di mata wisatawan dari luar kota menjadi negatif. “Sejak lama sebenarnya kaya gitu (praktik penjualan tanaman hias palsured).
Polisi biasanya menertibkan (penujual tanaman hias palsu) pada saat high season supaya citra Baturraden tidak buruk. Dan kalau yang tertangkap dikasih pembinaan,” jelas dia. Untuk menekan praktik penjualan tanaman hias palsu, lanjut dia, pihaknya juga menggandeng paguyuban penjualan tanaman hias yang tergabung dalam Kepodangmas. Anggota paguyuban diminta saling menjaga agar citra Baturraden tidak buruk.
Saling Menjaga
“Di sini ada paguyuban penjualan bunga, kami masuk di situ. Memberi pembinaan dan saling menjaga, biar citranya tidak jelak. Melalui paguyuban kami minta mereka semua ukut mengawasi. Mari bareng-bareng menjaga, karena ini bagian dari penjual tanaman hias,” ujar dia.
Seperti diberitakan, penjual tanaman hias di wilayah Baturraden, mengeluhkan keberadaan oknum yang menjual tanaman hias palsu. Fenomena itu menyebabkan omzet penjualan tanaman hias terus menurun. Salah satu anggota paguyuban Nursery Kepodangmas, Muchrinto, mengungkapkan, oknum penjual tanaman hias palsu biasanya beroperasi pada akhir pekan. Mereka kerap menjajakan tanaman hias di sekitar objek wisata Lokawisata Baturraden.
Berdasarkan hasil penertiban yang dilakukan Polsek Baturraden, tanaman hias palsu dijual dengan harga Rp 25.000 – Rp 50.000. Modusnya penjual mengikat akar asli ke batang tanaman dan ditanam dalam pot. Tanaman hanya akan bertahan dalam beberapa hari. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Info Tentang Blog Banyumas Corner

saya mencoba mendeskripsikan sebuah ungkapan yang berasal dari bahasa populer saat ini yaitu ungkapan Menduniakan Banyumas dan Memb...