Selamat Kepada Calon Kepala Daerah Banyumas

Jumat, 25 November 2016

Jalan Nasional Segera Diperbaiki, penanganan permanen mulai Januari 2017

suaramerdeka.com
Satuan kerja (Satker) Jalan Nasional Wilayah Jateng Kementerian Pekerjaan Umum, akhirnya bersedia mengalokoasikan anggaran untuk perbaikan jalan nasional di wilayah Banyumas yang rusak parah, khususnya dari Pekuncen-Ajibarang- Wangon sampai Tambak.
Hal itu terjadi setelah Bupati Achmad Husein sebelumnya mengancam akan mengerakan warga untuk protes menanami pohon di jalan yang rusak, kemudian minta bantuan ke kalangan kontraktor lokal dan pihak ketiga lain melalui model CSR. Bupati mengatakan, setelah mengundang kontraktor lokal Selasa lalu, sehari kemudian bertemu kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jateng dan kepala Satker Jalan Nasional Jateng.
Hasil pertemuan, perbaikan jalan tetap dilakukan pihak satker karena masih ada anggaran perbaikan. “Perbaikan mulai dikerjakan Minggu besok. Yang bisa ditangani model tambal sulam sekitar 3 km, terutama arah Pekuncen-Ajibarang dan ini dikerjakaan. Perbaikan sementara dilakukan Desember ini.
Sedangkan untuk penanganan permanen mulai Januari 2017,” ujar Husein, kemarin. Bupati menegaskan, karena sudah ada penanganan dari provinsi dan satker, sehingga rencana minta bantuan kalangan rekanan dan pihak ketiga (CSR) dibatalkan.
Terkait hal ini, bupati sudah menyampaikan ke kepala dinas SDABM Banyumas untuk mengkomunikasikan dengan kontraktor lokal dan pihak ketiga yang semula diminta berpartisipasi. “Ini murni penanganan dari Dinas Bina Marga Provinsi Jateng dan satker jalan nasional wilayah Jateng,,”tandasnya.
Hasil pertemuan, kata dia, sejak Kamis kemarin alat-alat dan material mulai datang. Hasil pertimbangan, jika ditangani CSR, kemungkinan tidak bisa, karena potensi bantuan kecil. Karena itu, Bupati mengaku langsung minta bantuan ke gubernur. Gubernur kemudian menugaskan kepala Dinas Bina Marga dan satker jalan nasional wilayah Jateng.
“Awalnya kan katanya kehabisan anggaran untuk pemeliharaan jalan nasional di wilayah Jateng bagian selatan, tapi setelah kita biacara dengan gubernur, Dinas Bina Marga dan satker jalan nasional, ternyata ada solusi. Makanya saya minta masyarakat untuk menunggu dan tetap hati-hati saat melalui jalur tersebut,” ujarnya.
Menanggapi pembatalkan terebut, koordinator kontraktor lokal dari sejumlah asosiasi, Sadewo Tri Lastiono mengatakan, setelah dikumpulkan bupati, pihaknya sudah komitmen membantu secara proporsiona. Jika tetap ditangani hasil iuran kontraktor lokal dan pihak ketiga, diakui, tidak mungkin bisa tertangani semua, kerusakan halan nasional di wilayah Banyumas cukup parah dan banyak lokasi.
“Saat ketemu satker jalan nasional, saya sampaikan, kok dana pemeliharaan sampai habis berarti manajemen pengelolaan anggarannya tidak bagus. Jika kontraktor lokal diminta mengerjakan, tidak masalah memakai model penunjukan langsung dan bisa dibayar tahun depan. Yang penting ada SPK-nya,” ujarnya.
Diceritakan, awalnya saat bupati minta bantuan, kebanyakan kontraktor lokal keberatan karena alasan dana perbaikan yang bakal ditanggung cukup besar. Namun pihaknya bisa menyakinkan, kendati masing- masing ouran Rp 1 juta atau sesuai kerelaan. 
Berita sebelumnya...
Kontraktor Lokal Diminta Perbaiki Jalan Nasional
Kalangan kontraktor lokal dari Kabupaten Banyumas dikumpulkan Bupati Achmad Husein dan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (SDABM), di ruang pertemuan Jaka Kaiman Pendapa Si Panji Purwokerto, Selasa (29/11).
Mereka diminta urunan membantu memperbaiki sementara kerusakan jalan nasional yang cukup parah, khusus yang masuk wilayah Banyumas. Bupati mengatakan, pihaknya minta partisipasi dari kalangan jasa konstruksi, PT Semen Bima dan Bank Jateng untuk membantu (CSR) karena hasil koordinasi dengan Satker Direktorat Jenderal Bina Marga Wilayah Jateng bagian selatan, saat ini sudah tidak ada anggaran pemeliharaan dan perbaikan.
”Saya pribadi dan kelembagaan selama ini kan belum pernah minta sesuatu ke kalangan kontraktor dan sekarang saya minta partisiaspinya,” kata Bupati. Menurutnya, jika menunggu penanganan permanen dari pusat dan provinsi, baru bisa ditangani tahun depan. Tahun ini alokasi anggaran dari APBN sudah habis. Sementara kalau tidak segera diitangani, makin banyak keluhan masyarakat dan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Penanganan sementara, lanjut Husein, paling tidak untuk mengurangi angka kecelakaan dan kemacetan lalu lintas. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya ke kalangan kontraktor model bantuan yang akan dilakukan. ”Silakan dirembuk, kira-kira sebaiknya seperti apa. Namanya juga membantu, tapi kalau bisa jalan yang berlubang bisa ditutup dulu, terserah modelnya seperti apa.
Kalau ini ditangani, dannya sampai Rp 46 miliar sendiri. Tahun depan katanya sudah ada alokasi anggaran dari pemerintah Rp 49 miliar,” ujarnya. Bupati sebelum mengumpulkan kontraktor dan pihak ketiga, mengaku melakukan pengecekan bersama Kepala Dinas SDABM Irawadi. Menurutnya, khusus ke jalur arah barat sampai perbatasan Brebes, tergolong rusak parah dan jalannya hancur. Ia sempat balik arah setelah lepas Ajibarang, karena terjebak macet.
Siap Membantu”Tadinya sebagai bentuk protes, saya mau kerahkan warga untuk menanami pohon pisang, tapi saya diingatkan oleh Satker jangan seperti itu. Makanya saya terus koordinasi dengan mereka dan pihak provinsi, Rabu besok (hari ini) dari provinsi mau ke sini,” ujarnya.
Juru bicara kontraktor Banyumas, Sadewo Tri Lastiono menyampaikan, pada prinsipnya mereka siap membantu pemerintah daerah untuk perbaikan sementara jalan nasional. Alasannya, selama ini, mereka juga dianggap sudah ikut menikmati uang APBD dari kegiatan-kegiatan jasa kontruksi. ”Rabu malam besok, kami akan kumpul membahas teknisnya seperti apa.
Apakah nanti kami iuran, terus uangnya kami serahkan ke Satker atau dinas SDABM. Intinya kami siap membantu,” ujarnya. Pihaknya belum bisa memutuskan bentuk dukungan dan bantuannya seperti apa, karena belum punya data soal kerusakan jalan nasional dan di ruas mana saja. Termasuk model penambalannya nanti mau memakai apa.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Jalan Nasional, Dirjen Bina Marga Wilayah Wangon-Slawi, Wahyu SW mengatakan, kegiatan pemiliharaan dilakukan pihak ketiga dan anggaran per Agustus lalu sudah habis. Tahun ini, katanya anggaran untuk perbaikan dan pemeliharaan dari Pejagan Brebes sampai Wangon Banyumas, sekitar Rp 27 miliar dengan ruas sepanjang 90 km. Sedangkan yang ditangani di Banyumas ada sekitar 20 km.
”Kita sudah usulkan dua kali, tapi malah dipotong, padahal kontrak habis sampai 3 Dsember. Dengan demikian tidak ada lagi anggaran untuk perbaikan, tapi kita kerja tetap sampai akhir tahun,” katanya sebelum bertemu dengan Bupati. Dia mengungkapkan, perbaikan dalam sehari hampir 30 ton material. Namun belum sampai selesai penanganan lokasi yang rusak, terkena hujan lagi, sehingga muncul kerusakan kembali.
Pihaknya menyambut baik upaya pemkab menggandeng kontraktor lokal dan pihak ketiga membantu menanganai perbaikan sementara. ”Kalau ada bantuan, ya kita terima, karena kita juga sering membantu pihak provinsi dan kabupaten dalam penanganan jalan di sini. Misalnya untuk jalan yang masuk Ajibarang kita bantu sekitar 10 km,” katanya mencontohkan.
Dia menjelaskan, jalan nasional dari perbatasan Banyumas sampai Wangon sekitar 20 km, sebenarnya sudah tertangani, namun karena hujan terus menerus, kemudian muncul kerusakan lagi, sampai anggaran pemeliharaan sudah habis per Agustus lalu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Info Tentang Blog Banyumas Corner

saya mencoba mendeskripsikan sebuah ungkapan yang berasal dari bahasa populer saat ini yaitu ungkapan Menduniakan Banyumas dan Memb...