Quote suaramerdeka.com :
YUSRIZALtampak begitu antusias mendengarkan paparan dari pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kampung Wadas Kelir Kelurahan Karangklesem Kecamatan Purwokerto Selatan.
Dalam kesempatan itu, dia bersama rombongan yang berjumlah delapan orang dan seluruhnya merupakan Kepala Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) di beberapa kota di luar Jawa ini, mendapatkan penjelasan singkat tentang keberadaan taman bacaan tersebut.
Kegiatan kunjungan ke taman bacaan tersebut merupakan bagian dari kegiatan magang atau studi banding ke SKB Purwokerto, di mana keberadaan TBM Wadas Kelir merupakan salah satu binaannya.
Selama di Purwokerto, mereka yang berasal dari delapan lembaga SKB di sejumlah provinsi ini belajar tentang banyak hal, terutama terkait sistem pengelolaan, mulai dari perencanaan hingga evaluasi.
Menurut Ketua Kelompok Peserta Magang Kepala SKB ini, perkembangan Sanggar Kegiatan Belajar di luar Jawa masih tertinggal bila dibandingkan Jawa.
”Mulai dari alokasi anggaran yang diberikan pemerintah daerah sampai kemampuan sumber daya manusia juga masih rendah, padahal ini yang penting,” terangnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, dengan melakukan kunjungan kerja ke Purwokerto, diharapkan akan mendapatkan pengetahuan tentang sistem pengelolaan SKB yang tepat, sehingga bisa diterapkan untuk kemajuan lembaga yang dikelola masing-masing peserta studi banding.
”Selama mengikuti kegiatan ini, kami akan menerapkan prinsip “ATM”, yakni Amati, Tiru dan Modifikasi. Artinya kami akan mengamati sistem pengelolaan yang diterapkan di sini, kemudian kami tiru dan selanjutnya kami modifikasi untuk menghasilkan sistem pengelolaan yang lebih baik lagi,” ungkapnya.
Kepala SKB Purwokerto, Slamet Sularto menjelaskan, mereka yang berkunjung ke Banyumas merupakan pengelola Sanggar Kegiatan Belajar dari sejumlah provinsi, seperti Sumatera Selatan, Jambi, Maluki, Papua, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
”Mereka merupakan pengelola SKB yang dalam program kegiatan Apresiasi Guru TK dan PAUD-Pendidikan Masyarakat, masuk dalam peringkat bawah, sehingga mereka perlu belajar ke lembaga yang masuk dalam peringkat atas,” terangnya.
”Selama di sini mereka kami ajak untuk melihat secara langsung tentang beberapa program lembaga kami, seperti kampung literasi, taman bacaan masyarakat, program kecakapan hidup yang sedang dilaksanakan dan lain sebagainya,” tandas dia.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar