Batik Banyumas harus mampu bersaing dengan produk dari daerah lain, serta lebih populer, sehingga konsumen luar kota akan membeli produk kerajinan batik Banyumas.
“Saya ingin batik Banyumas lebih terkenal, populer, disukai dan laku daripada batik Pekalongan dan Cirebon,” kata Bupati Banyumas Achmad Husein, saat membuka Lomba Rancang Busana Batik dan Tenun di Depo Pelita Sokaraja, Sabtu (19/11).
Menurut dia, untuk dapat bersaing dengan produk batik dari daerah lain, Pemkab Banyumas telah membuka diri untuk mendukung usaha batik di Banyumas. “Bagaimana caranya, dukungan apa yang diperlukan, dan apa yang bisa saya bantu? Tetapi responsnya landai-landai saja,” ujar Bupati.
Perlu Inovasi
Dia juga minta para perajin batik harus berinovasi serta mampu menciptakan ideide baru membuat tren batik. Apalagi, pengalaman membawa batik Banyumas pada pameran di India mendapat respons positif dari pengunjung. “Pengunjung juga menanyakan apakah kain batik dapat dibuat jas serta kerudung.
Ini adalah inovasi dan ide kreatif yang perlu dimulai dari Banyumas. Kreativitas seperti ini perlu digalakkan,” katanya. Lebih lanjut Bupati mengatakan, pihaknya sangat mendukung dengan kebijakan Gubernur Jateng tentang pemakaian batik bagi para pegawai di lingkungan Pemprov.
“Gubernur begitu cinta batik di daerahnya. Banyumas mengikuti kebijakan Gubernur dalam melindungi IKM batik,” katanya. Selain batik, sambung dia, kerajinan kain lurik di Banyumas perlu dikembangkan. Jadi, bisa untuk variasi penggunaan baju daerah, seperti Rabu-Jumat menggunakan batik, Selasa menggunakan lurik. “Kalau ada kerajinan lurik, silakan dikembangkan. Nanti saya siap membuat kebijakan untuk pemakaian lurik,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Dinperindagkop) Banyumas, Yuniyanto, mengatakan, di Banyumas sekarang terdapat 63 industri kecil menengah batik dengan jumlah tenaga kerja mencapai seribuan orang. Pemasarannya selain dalam negeri, batik Banyumas telah dipasarkan ke luar negeri seperti Singapura. Potensi ini akan terus dikembangkan, agar dapat menggerakkan perekonomian masyarakat.
Adapun dari Pemkab memberikan pembinaan kepada para perajin, baik dalam bentuk promosi maupun pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. “Kami juga mempromosikan produk kerajinan batik Banyumas, untuk menumbuhkan daya saing produk,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar