Selamat Kepada Calon Kepala Daerah Banyumas

Selasa, 15 November 2016

Batik Banyumas Harus Mampu Bersaing


Batik Banyumas harus mampu bersaing dengan produk dari daerah lain, serta lebih populer, sehingga konsumen luar kota akan membeli produk kerajinan batik Banyumas.
“Saya ingin batik Banyumas lebih terkenal, populer, disukai dan laku daripada batik Pekalongan dan Cirebon,” kata Bupati Banyumas Achmad Husein, saat membuka Lomba Rancang Busana Batik dan Tenun di Depo Pelita Sokaraja, Sabtu (19/11).
Menurut dia, untuk dapat bersaing dengan produk batik dari daerah lain, Pemkab Banyumas telah membuka diri untuk mendukung usaha batik di Banyumas. “Bagaimana caranya, dukungan apa yang diperlukan, dan apa yang bisa saya bantu? Tetapi responsnya landai-landai saja,” ujar Bupati.
Perlu Inovasi
Dia juga minta para perajin batik harus berinovasi serta mampu menciptakan ideide baru membuat tren batik. Apalagi, pengalaman membawa batik Banyumas pada pameran di India mendapat respons positif dari pengunjung. “Pengunjung juga menanyakan apakah kain batik dapat dibuat jas serta kerudung.
Ini adalah inovasi dan ide kreatif yang perlu dimulai dari Banyumas. Kreativitas seperti ini perlu digalakkan,” katanya. Lebih lanjut Bupati mengatakan, pihaknya sangat mendukung dengan kebijakan Gubernur Jateng tentang pemakaian batik bagi para pegawai di lingkungan Pemprov.
“Gubernur begitu cinta batik di daerahnya. Banyumas mengikuti kebijakan Gubernur dalam melindungi IKM batik,” katanya. Selain batik, sambung dia, kerajinan kain lurik di Banyumas perlu dikembangkan. Jadi, bisa untuk variasi penggunaan baju daerah, seperti Rabu-Jumat menggunakan batik, Selasa menggunakan lurik. “Kalau ada kerajinan lurik, silakan dikembangkan. Nanti saya siap membuat kebijakan untuk pemakaian lurik,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Dinperindagkop) Banyumas, Yuniyanto, mengatakan, di Banyumas sekarang terdapat 63 industri kecil menengah batik dengan jumlah tenaga kerja mencapai seribuan orang. Pemasarannya selain dalam negeri, batik Banyumas telah dipasarkan ke luar negeri seperti Singapura. Potensi ini akan terus dikembangkan, agar dapat menggerakkan perekonomian masyarakat.
Adapun dari Pemkab memberikan pembinaan kepada para perajin, baik dalam bentuk promosi maupun pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. “Kami juga mempromosikan produk kerajinan batik Banyumas, untuk menumbuhkan daya saing produk,” katanya. 

Batik Banyumas Ikut Pameran di India
Humas Kabupaten Banyumas 

Foto Humas Kabupaten Banyumas.
Foto Humas Kabupaten Banyumas.Foto Humas Kabupaten Banyumas.




















Kantor Perwakilan BI Purwokerto dan Pemkab Banyumas mengenalkan Batik Papringan dalam Indonesia Expo, Jum’at-Sabtu (11-12/11/2016) di World Trade Center (WTC) Mumbai India. Pameran yang diselenggarakan oleh Konsulat Jenderal RI di India diikuti 56 pelaku usaha dari Indonesia. Berbagai produk asal Indonesia dari kerajinan tangan, hasil bumi hingga produk makanan dipamerkan dalam helatan ini.
Deputi Kepala BI Purwokerto, Fadhil Nugroho mengatakan BI telah melakukan pendampingan kepada Pengrajin Batik Papringan dan telah mengikut sertakannya dalan berbagai pameran di dalam negeri seperti Jakarta dan Surabaya. Agar Batik Banyumas khususnya Batik Papringan dikenal lebih luas maka diikutkan pameran keluar negeri.Pada kesempatan ini salah satu pengrajin batik dari Papringan melakukan demo membatik, yang disaksikan oleh para pejabat dan penonton pameran.
"Batik Papringan Banyumas menjadi satu-satunya perwakilan batik dari Indonesia," ujarnya, Sabtu (12/11).
Menurut Fadhil, peluang pasar batik di dunia masih sangat terbuka lebar. "Melalui kegiatan ini BI berharap dapat memotivasi para pembatik untuk lebih meningkatkan produksi dan kualitasnya yang dapat memenuhi selera internasional," katanya.
Ia menambahkan, saat pameran digelar kemarin, banyak pengusaha India tertarik dengan batik Papringan. Hal tersebut, terlihat dari banyaknya pembeli yang membeli kain batik Papringan Banyumas. Bahkan, tak hanya membeli saat pameran berlangsung saja, beberapa diantaranya juga ingin kerjasama lebih lanjut usai pameran.
"Ada yang ingin bekerjasama lebih lanjut setelah pameran. Mereka ini rata-rata pemilik gerai tekstil di Mumbai yang ingin ikut memajang batik di sini (Mumbai, red)," katanya.
Selain itu, lanjut Fadhil beberapa pengusaha yang ingin melanjutkan pesanan batik meminta batik kombinasi, tak sepenuhnya tulis. Motif yang diinginkan pun motif bunga tanpa gambar hewan. "Alhasil dari pameran ini kami jadi tahu apa selera konsumen di Mumbai termasuk kisaran harga yang dikehendaki," ujar dia.
Parsito

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri yang Diunggulkan

Info Tentang Blog Banyumas Corner

saya mencoba mendeskripsikan sebuah ungkapan yang berasal dari bahasa populer saat ini yaitu ungkapan Menduniakan Banyumas dan Memb...