Realisasi dari rencana program bus rapid transit (BRT) koridor Purwokerto – Purbalingga masih dikaji. Kepala Seksi Angkutan Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas, Taryono mengatakan, mengenai rencana program BRT, Pemprov Jawa Tengah akan kembali mengundang para pihak terkait dengan rencana itu. ”Untuk BRT, minggu depan ada rapat lanjutan pihak Setda Prov Jateng yang mengundang,” tuturnya, Kamis (3/8).
Ia mengatakan, pembahasan itu nantinya yang akan menentukan bagaimana realisasi BRT koridor Purwokerto-Purbalingga. ”Rabu depan mungkin sudah ada info pasti (terkait realisasi BRT) setelah rapat,” kata dia. Sejauh ini, lanjutnya terkait dengan teknis pelaksanaan BRT juga masih dalam perencanaan.
Antara lain seperti desain, maupun letak dari halte bagi para calon penumpang. Sementara itu, konsultan program BRT rute Purbalingga – Purwokerto dari Laboratorium Transportasi Unika Soegijapranata, Priyoutomo Puguh, saat awal program BRT mengemuka tahun 2015 lalu mengatakan, mengenai rute Purbalingga- Purwokerto dari hasil studi menunjukkan, saat ini pengguna sepeda motor yang melakukan perjalanan pulang-balik dari kedua kota itu cukup tinggi.
Sesuai peraturan perundangan memang pemerintah harus menyediakan moda transportasi umum untuk melayani masyarakat.
Konsorsium Pengelola
Menurutnya, meski sarana dan prasarana sudah tersedia, konsorsium pengelola juga harus benar-benar dipersiapkan, karena nantinya pelayanan itu yang akan menggunakan anggaran negara dalam bentuk subsidi.
Sementara itu, rencana BRT mendapat tanggapan beragam dari warga, salah seorang warga Tri Laras mengatakan, moda transportasi umum yang ada di Banyumas khususnya Kota Purwokerto seperti angkutan kota masih bisa mengakomodasi kepentingan mobilitas masyarakat. ”Masih belum perlu, mengingat kemacetan belum separah kota-kota besar,” kata dia.
Hal berbeda dikatakan, Nur Azizah, warga Purwokerto. Menurutnya, jika BRT dibutuhkan oleh masyarakat, serta menjangkau daerah yang memang membutuhkan akses kendaraan, dan kebutuhan transportasi publik, kenapa tidak direalisasikan segera. Ia setuju adanya BRT, asalkan jelas tujuannya, serta tentu saja anggaran untuk merealisasikan hal itu ada.
sumber suara merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar