Musim Kemarau Musim Tanam Kedelai
Pagi hari saya melewati area persawahan di desa Adisara kecamatan Jatilawang kabupaten Banyumas yang sudah dipanen padinya. Ketika saya amati ternyata banyak ditanami kedelai di celah celah bekas tanaman padi yang telah dipotong.
Tampaknya ini pertanda bahwa petani setempat sudah memperhitungkan datangnya musim kemarau dimana air sangat sulit didapat. Memang tanaman kedelai bisa bertahan meskipun pasokan air seadanya berbeda dengan padi.
Jadi ingat tahun lalu kedelai menjadi persoalan serius negara ini karena terjadi kasus kelangkaan pasokan berimbas pada naiknya harga produk olahan yang notabene menjadi makanan utama kalangan menengah kebawah, apalagi kalau bukan tempe , tahu belum lagi olahan khas daerah tetentu seperti Banyumas yang memproduksi ranjem, dage atau bongkrek itu juga ikut terkena imbasnya. Bukan hanya itu usaha rumahan susu kedelai juga bahkan usaha perusahan besar pembuat kecap . Padahal kecap sangat dibutuhkan dalam dunia kuliner yang tentu saja sangat bersentuhan dengan usaha rakyat seperti mie ayam , bakso sampai warung makan. Tentu makin melengkapi naiknya inflasi .
Informasinya khusus kabupaten Banyumas sudah merencanakan menyiapkan lahan untuk tanaman kedelai sehingga diharapkan menjadi salah satu sentra pemasok kedelai. Dan usaha tanam kedelai milik rakyat seperti yang ada di desa ini sudah saatnya mendapat perhatian pemerintah perlu dibantu dan diberdayakan lebih intens lagi. Semoga Kabupaten Banyumas bisa menjadi salah satu sentra kedelai yang bermutu .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar