25 November 2013 adalah waktu yang sudah cukup lama . Itu pertama kali saya punya ide agar bagaimana kawasan DAS sungai yang melintasi Purwkerto bisa dikelola menjadi daerah wisata baru alternatif karena sangat potensial.
" btw ketemu postingan saya pada November 25th, 2013, ini sebelum muncul proyek jembatan kali kranji.... terima kasih atas apresiasi Pemda Banyumas ( Dinas SDABM) semoga proyek TamanKali Kranji sukses
Saya saat itu masih aktiv dan sering menelusuri jalanan di Purwokerto hingga masuk menelusuri ke jalan besar dan kecil. Saya melihat banyak spot di sekitar sungai yang memiliki pemandangan bagus . Lalu saya berpikir ini sebenarnya salah satu potensi yang bisa dimaksimalkan tentu sangat mendukung program Purwokerto city holiday atau Purwokerto sebagai pusat kunjungan berlibur. Hal itu tak akan mudah jika hanya mengandalkan Baturaden semata tapi semua potensi yang di Purwokerto .
" btw ketemu postingan saya pada November 25th, 2013, ini sebelum muncul proyek jembatan kali kranji.... terima kasih atas apresiasi Pemda Banyumas ( Dinas SDABM) semoga proyek TamanKali Kranji sukses
Quote:
oh ya saat saya lewat jalan Gumberg ke arah Duku waluh ternyata ada lewat jembatan, dan tak jauh dari situ ada air terjun. jadi ini seperti air terjun di tengah kota. jika potensi2 alam seperti ini dimanfaatkan lebih maksimal tentu akan jadi nilai tambah untuk Purwokerto, bukan hanya sebagai RTH, konservasi air, tapi berfungsi ekonomi, dan menambah destinasi wisata dalam kota. jadi di kota pun kita bisa menikmati udara seger seperti alam bebas
contoh lain seperti ini jika di bangun pedestrian penghubung ke lokasi dan jalan raya, lalu dibikin tempat istirahat, di bagian kanan dibangun restoran. ada di lengkapi tempat pemancingan , pasti akan lebih bagus. dan masih banyak lokasi lain. dan kita perlu pertahankan kebersihannya ya semoga Pemda Banyumas dan Dinas terkait ( DCKTR, Disbudpar, Dispenda atau BKPM ) membaca halaman ini untuk jadi pertimbangan kebijakan ke depan |
Desain awal Taman Tesda
credit to Jaka
Dan sekitar setahun kemudian muncul berita di koran tentang rencana Dinas SDA Kabupaten Banyumas ke Pemprov Jateng untuk membangun TESDA atau Taman Edukasi SDA Kali Kranji sebagai proyek rintisan yang ternyata terkatung katung karena masalahnya cukup kompleks. Pada saat itu aset lokasi milik Pemrov Jateng lalu ada negosiasi dengan Pemkab Banyumas dengan cara tukar guling aset.
Setelah mengalami beberapa kali perubahan DED akhirnya dalam waktu dekat proyek ini akan segera ground breaking . Perkembangan berita mengenai Taman ini saya ikuti dan saya kumpulkan di kategori Ruang Terbuka Hijau.
Mungkin adanya proyek ini bukan karena ide saya tapi yang pasti saya sangat senang karena harapan saya perlahan mulai terwujud.
Demikian berita terbaru yang dikutip dari Radar Banyumas ini.
" Pembangunan tahap pertama Taman Edukasi Sumber Daya Air (Tesda) Kranji akan segera dikerjakan. Meski sempat tertunda karena ada desain ulang, namun bulan ini dipastikan sudah masuk proses lelang. “Kita masuk lelang kira-kira pertengahan Mei ini. Selesai lelang langsung dikerjakan, ditarget enam bulan selesai,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas, Irawadi, Jumat (12/5). Ia mengatakan, pada pembangunan tahap pertama ini rencananya bakal difokuskan kepada pembangunan gedung pengelola dan juga sarana jalan. Namun karena pertimbangan waktu, sehingga anggaran tahun ini dialihkan untuk pembangunan sarana pendukung lainnya seperti taman dan jogging track. “Tadinya kan kita rencanankan akan membuat gedung pengelolaan, namun melihat waktunya yang tidak mencukupi karena gedung itu yang harus kita modifikasi, sehingga akhirnya nanti ini masih kita godog, untuk yang lainnya. Tapi paling tidak anggaran sebesar Rp 1 miliar tahun ini bisa bermanfaat untuk pembangunan TESDA-nya itu sendiri,” jelasnya. Penyusunan ulang desain pembangunan TESDA tersebut, menurutnya sebagai salah satu upaya memaksimalkan alokasi anggaran yang tersedia. Tidak hanya itu, desain ulang juga dimaksudkan untuk menentukan prioritas pembangunan. Untuk tahun ini, Pemkab Banyumas mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1 miliar. Sebelumnya, Irawadi mengatakan untuk pembangunan TESDA di Kelurahan Kranji tersebut diperkirakan membutuhkan anggaran total sekitar Rp 4 miliar. Sehingga nantinya akan dilakukan secara bertahap. Secara kalkulasi, jika setiap tahun pembangunan TESDA Kranji mendapat alokasi Rp 1 miliar, kemungkinan pembangunannya bisa selesai dalam empat tahun. “Namun jika kekuatan anggaran daerah memungkinkan, maka penyelesaian pembangunan bisa lebih dipercepat. Namun semua tergantung dari prioritas. "
Berita yang dirilis humas Pemkab Banyumas
Impian masyarakat Banyumas untuk memiliki Taman Edukasi Sumber Daya Air (TESDA) Sungai Kranji Purwokerto segera terwujud. Hal ini terlihat dari kegiatan ground breaking atau peletakan batu pertama pembangunan, yang dilakukan oleh Bupati Banyumas Achmad Husein Rabu (30/8).
Seperti diketahui Taman Edukasi Kranji akan dibangun di lahan milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang berada di sekitar Bendung Banjaran II Sungai Kranji Purwokerto (Depan SMP N 1 Purwokerto).
Peletakan batu pertama itu juga dihadiri Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, Kepala Dinas PU dan Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Tengah, Kepala Balai Pengelolaan Sumber DayaAir dan Penataan Ruang Serayu Citanduy, Dewan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah, FORKOMPIMDA Kabupaten Banyumas, Para Staf Ahli Bupati, Dekan Fakultas Teknik & Fakultas Pertanian Unsoed, Camat Purwokerto Timur beserta Lurah se-Kecamatan Purwokerto Timur dan Presiden Rotary Club Purwokerto.
Bupati Banyumas Ir Achmad Husein mengatakan pembangunan taman merupakan kerjasama Pemkab Banyumas bersama Pemprov Jateng dan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWS-SO) dan persiapan pembangunannya sudah dimulai sejak tahun 2016 silam. Pemkab Banyumas menyiapkan tamannya, Pemprov untuk irigasinya, dan BBWS-SO berkaitan dengan sungainya.
“TESDA dibangun pada lahan seluas 1000 meter persegi dan ditargetkan pembangunan akan selesai pada tahun 2018. Taman nantinya akan dilengkapi dengan gedung pengelola sumber daya air, videotron yang menayangkan bagaimana cara mengolah air, juga ada pengamatan aliran-aliran sungai,” katanya.
Bupati berharap dengan adanya taman tersebut akan menjadikan masyarakat dapat mengetahui manfaat air sungai bagi kehidupan sehingga meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan sungai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar