KONDISI Sungai Serayu, yang merupakan sungai kebanggaan warga di eks Karesidenan Banyumas, terancam akibat berbagai hal, antara lain penambangan pasir tanpa izin.
Berbagai tindakan, dari pemerintah, maupun aparat penegak hukum telah dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Selain tindakan yang dilakukan pemerintah, sebagian warga sekitar Sungai Serayu yang menyadari pentingnya kelestarian sungai, tak mau ketinggalan ambil bagian dalam upaya tersebut.
Jika pemerintah bersenjatakan undang-undang, maka dengan sapi, kambing, dan ikan mereka siap berjuang. Orang-orang itu, menyatukan diri dalam wadah bernama Aliansi Kampung Serayu Indah, menurut salah satu relawannya Poniran, perjuangannya dimulai sejak dua tahun lalu.
“Kami punya usaha peternakan yang lokasinya di dekat sungai, sehingga harus dipikirkan juga, agar jangan mencemari sungai, maka kotoran tidak kami buang, justru kami simpan,” jelasnya. Pria yang juga mantan Kades Tumiyang itu mengatakan, tidak hanya memanfaatkan tepi sungai sebagai lokasi kandang, pihaknya juga ikut memikirkan kelestarian lingkungan di sekitar sungai.
Sebab, kelangsungan usaha yang dirintis kelompoknya juga amat bergantung dari kelestarian alam di sekitarnya. “Kotoran yang dihasilkan hewan ternak, kami manfaatkan untuk memupuk tanaman yang ditanam sebagai penghijauan, maupun memupuk tanaman untuk usaha perkebunan,” tuturnya.
Mengajak Beternak
Sebagai kelompok yang salah satunya terbentuk untuk menampung mantan penambang pasir, menurutnya upayanya mengajak para penambang beternak, memang masih perlu perjuangan. Namun demikian, ia mengaku tidak menyerah, sebab ia yakin beternak memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Peternakan, menurutnya juga dapat dikombinasikan dengan aktivitas lain, seperti pariwisata. Bahkan saat ini pihaknya juga sedang menyiapkan kegiatan, yang memadukan antara atraksi wisata dengan peternakan. “Ada rencana menggelar lomba perahu berbahan gedebog pisang, itu sebagai atraksi wisata.
Nanti gedebog pisang sisa lomba, kita olah menjadi pakan sapi, maupun kambing di kandang,” katanya. Sementara anggota Dewan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Tengah Eddy Wahono mengatakan, adanya usaha peternakan itu, diharapkan menjadi kegiatan percontohan dalam hal pemberdayaan masyarakat sekitar sungai.
“Harapannya (peternakan) ini bisa menjadi demplot, dalam pemberdayaan masyarakat,” imbuh pria yang juga menjadi pegiat dalam Aliansi Kampung Serayu Indah itu.
sumber suara merdeka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar